Labil

53 7 2
                                    

"Lo serius mau ngelupain Dio? Lo nggak lagi kesurupan kan?" tanya Laura kepada Venya.

"Lo pikir gue selama ini suka main-main?"caci Venya.

"Bukannya gitu, nggak biasanya aja lo nyerah tentang Dio. Bukannya lo tuh selalu semangat tentang Dio?" tanya Laura lagi mencoba memastikan.

"Gue yakin. Ada sebuah alasan yang bikin gue berpikir buat ngelupain Dio" jawab Venya dengan nada tegas.

"Okay..gue percaya" ucap Laura sembari mengangguk paham.

Venya memandang dalam lukisan yang terpajang rapi pada dinding kamarnya. Sekilas ia menampakkan senyum diujung bibirnya.

"Menarik!!" serunya menatap lukisan tersebut.

Lukisan seorang perempuan yang menunjukkan ketenangan disetiap kali ia melihatnya.

Lukisan seorang perempuan yang menunjukkan ketenangan disetiap kali ia melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLASHBACK ON

"Lukisan apaan tuh? Aneh banget." cerocos Venya kepada cowok didepannya.

"Gue lagi ngomong sama lo bego!!!" seru Venya karena perkataannya tak ditanggapi.

"Dewaaa!!!!!" teriak Venya kesal kepada cowok yang asik dengan lukisannya.

Cowok tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Dewa. Venya kesal setengah mati perkataannya tidak ditanggapi satupun oleh Dewa.

"Bawel banget sih...lagian lukisan ini nggak aneh. Cuman orang yang ngerti seni yang bisa baca arti lukisan gue" cerca Dewa balik setelah mulai terusik.

"Emang apaan?" tanya Venya penasaran.

"Lo perhatiin cewek ini, ada bagian yang menggambarkan satu serigala didalam hutan kan?" tanya Dewa.

"Gue juga tau kali" protes Venya

"Tunggu dulu!!! Ini ada artinya" potong Dewa.

"Artinya ada seorang cewek dengan paras cantik. Satu serigala didalam hutan itu menggambarkan kalau cewek tersebut sebenarnya kesepian" terang Dewa.

Venya hanya mengangguk paham mendengar penjelasan Dewa. Entah kenapa ada perasaan aneh yang menjalar keseluruh tubuhnya. Venya merasa bahwa lukisan tersebut sangat menggambarkan keadaannya saat ini.

"Gue bayar lukisan lo!!!" ucap Venya tiba-tiba.

"Hah?" jawab Dewa setengah kaget.

"Lo nggak tuli kan? Gue bayar berapapun lo mau" tambah Venya.

"Perasaan 10 menit yang lalu lo bilang lukisan gue aneh, sekarang lo mau bayar mahal lukisan gue. Sebenernya kalo boleh komentar, yang aneh tuh lo" ucap Dewa meremehkan.

"Gue serius dan nggak butuh basa-basi lo" maki Venya.

"Okay...berhubung lo kayaknya ngebet banget pengen dapet tuh lukisan, gue kasih gratis buat lo!!" jawab Dewa

Innocent LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang