"Sajangnim!"
"Kau tahu, mengizinkan intern masuk kedalam ruang operasi itu akan ada resiko lebih besar dari resiko operasi itu sendiri."
"Mereka bisa berlatih sebelum operasi."
"Song Daepyonim!"
Joongki menggeleng. "Aku benar-benar tidak mengerti dengan kebijakan rumah sakit ini, bagaimana seorang dokter bedah bisa melakukan bedah kalau hanya belajar selama satu tahun dan itupun dekat dengan ujian kelulusan intern. Ini tidak bagus."
"Ini sudah bagus. Kebijakan ini sudah sukses sebelumnya."
"Siapa yang sukses? Song Jinah seonsaengnim?" Joongki mendengus. "Dia adalah keponakan Anda Sanjangnim."
"Im Yoona seonsaengnim." Ujar Tuan Song tegas. "Beliau salah satu dokter yang sukses berkat kebijakan itu bahkan meskipun dia tidak lulus di Departemen utama, dia tetap bisa mengambil departemen lain."
"ABOEJI!" seru Joongki. "Tidak semua orang memiliki tingkat kepintaran yang sama dengan Im Yoona seonsaengnim."
"Bukankah tadi kau bilang bukti kesuksesan kebijakan itu."
Joongki terdiam.
"Sanjangnim." Panggil seseorang yang sejak tadi melihat pertengkaran ayah dan anak itu.
"Oh Professor kang. Mianhae, aku lupa kalau kau masih disini."
Professor kang tersenyum. "Sepertinya saya sangat menganggu, lebih baik saya keluar dan menemui Anda nanti."
"Tidak. Tidak. Song Daepyonim bisa menunggu." Terangnya membuat Joongki mendengus. "Jadi apa tujuanmu kemari?"
"Saya ingin memberikan laporan untuk operasi lintas Departemen."
"Ye? Lagi? Maksud Anda? Kasus Apa kali ini?"
"Kali ini kita mendapatkan pasien yang memiliki penyakit jantung ASD yang cukup langkah, kami dari departemen jantung meminta bantuan Im Yoona seonsaengnim dari Departemen Bedah Umum untuk melakukan operasi bersama kami."
Tuan Song membaca lembar yang ada didalam map tersebut. "Im Yoona seonsaengnim yang akan memimpin operasi?"
"Nee."
"Kenapa Anda memilihnya?"
"Karena saat operasi dijalankan beberapa dokter dari Departemen Jantung sudah memiliki jadwal masing-masing, jadi kami memutuskan untuk mengajak Im Seonsaengnim."
Tuan Song melirik kearah Joongki. "Dengar, kebijakan yang namja tua ini buat sudah benar-benar berhasil."
Joongki mendengus. "Tetap saja kita harus memberikan waktu kepada para dokter untuk melakukan diskusi."
"Cih dasar keras kepala." Ujar Tuang Song sambil menandatangani laporan tersebut tanpa membaca lebih lanjut. "Kapan operasinya akan dilaksanakan?"
"Besok."
"Baiklah aku akan memberikan satu kesempatan untukmu Song Daepyonim, bila kali ini gagal jangan harap aku akan mengizinkannya sekalipun kau merengek dan berlutut didepanku."
"Ye?"
Tuan Song menatap Professor kang. "Untuk operasi besok. Izinkan dua intern menjadi untuk bergabung dalam operasi jantung ASD itu. Mereka akan menjadi asisten pembantu."
Mendengar itu Joongki tersenyum lebar.
"Baik sanjangnim. Akan saya sampaikan pada Im seonsaengnim."
"Keurae. Sudah puas kau tuan muda Song Joongki."
"Sangat puas. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukannya."Hyukjae mendesah. "Sepertinya Song Daepyonim serius dengan ucapannya minggu lalu?"
"Ye?" Yoona menatap sahabatnya. "Ucapannya yang mana?"
"Tentang jam diskusi dan juga usulan Intern Kim Sohye?"
"Aaah. Menurutku itu sangat bagus, tidak ada salahnya kan mengajak mereka untuk belajar. Tapi tidak untuk saran Intern Kim Sohye" Terang yeoja itu kembali membaca buku super tebal itu.
"Lalu sekarang kau sedang apa? Membaca buku super tebal yang membuat kepalaku pusing."
"Ini buku tentang jantung. Operasi ASDku dilaksanakan besok, jadi aku harus belajar lebih banyak agar tidak memalukan Professor kang yang telah memilihku."
Hyukjae mendesah. "Aku pikir-pikir, pamanmu itu sangat senang melihat kau susah."
"YA!"
"Buktinya saja dia selalu memberikan kasus yang sulit untuk dilakukan oleh Departemen Bedah Umum seperti kita."
"Dia hanya ingin aku berkembang." Gumam yeoja itu pelan. "Kau tahukan bagaimana aku setelah kegagalanku dulu, duniaku benar-benar hancur saat itu. Mimpiku seakan pergi begitu saja, apalagi ada seseorang yang juga meninggalkan tepat setelahnya."
"Aah namja yang melamarmu itu? Sunbaenya Jung Soomin."
Yoona mengangguk. "Padahal aku berharap banyak padanya."
Hyukjae mengacak rambut Yoona hingga berantakan. "Jangan seperti itu, aku yakin akan ada yang lebih baik."
"Semoga saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
arZt season 4
Fanfiction"Aku tidak tahu bagaimana kehidupan kita sebelumnya tapi yang aku tahu, kau ditakdirkan untukku." Song Joongki -pewaris tunggal rumah sakit besar di Seoul- kembali ke Seoul setelah hidup di Amerika selama 4 tahun. Selama 7 tahun terakhir dirinya sel...