13회 END

3.6K 243 44
                                    

Jonghyun menghapus airmata Yoona yang mengantarnya hingga bandara Incheon. Meski memakai kursi roda yeoja itu bersikeras ingin mengantar sahabatnya itu. "Hei kita hanya bertemu dua tahun, kalau sempat saat acara pernikahanmu aku juga akan datang."
"Tetap saja kita akan jarang bertemu, biasanya aku selalu pergi bersamamu."
Jonghyun melirik kearah Joongki dan tersenyum menggoda. "Jangan bilang begitu nanti ada yang cemburu."
Yoona mendongak dan benar saja Joongki saat ini sedang melihat kearah lain. "Tetap saja kau yang terbaik."
Joongki berdeham. "Im Yoona, calon suamimu berada dibelakangmu." Ujarnya dan membuat Jonghyun tertawa terbahak-bahak.
"Baiklah, sebentar lagi panggilan untuk pesawatku. Kalian berdua hiduplah dengan bahagia eoh."
"jangan lupakan aku."
"Tidak akan."
"Kau harus mencari yeoja selama disana agar kau tidak menggoda Yoonaku."
Jonghyun terkekeh. "Keurae.. akan aku lakukan."

Jinah menatap Juhwan yang duduk didepannya namun kemudian menoleh kearah lain.
"Kau sudah memikirkannya Song Jinah?"
"Aku tidak tahu kalau anggota keluarga Im juga memiliki pikiran yang picik juga."
Juhwan mengangkat sebelah alisnya. "Tentu. Aku bukan seperti Yoona yang dengan mudah mengampunimu." Namja itu tersenyum mengerikan. "Bahkan aku bisa membuatmu mati membusuk dipenjara."
"Kalau aku tidak menerimanya apa yang akan Anda lakukan?"
Juhwan mengeluarkan sebuah photo dimana terdapat poto pasangan paruh baya. "Aku akan membuat hidup mereka sengsara hingga akhir hayat mereka, bahkan waktu mereka di dunia telah habis sebelum kau keluar dari sini."
Jinah mengepalkan tangannya penuh dendam.
"Inilah caraku untuk melindungi adikku, otte? Ah apa kau iri? Aah pasti kau iri, karena kakakmu sudah mati bahkan sebelum melihat indahnya dunia."
"Kau tahu darimana."
"Keluarga kami tahu semuanya. Bahkan letak sarang semut di rumah kalianpun kami tahu." Jawabnya santi.
"Sebenarnya apa yang kalian inginkan? Kenapa kalian melakukan semua ini pada keluargaku?"
Namja itu tersenyum miris. "Karena ibumu adalah yeoja yang meninggalkan ayahku demi dokter bedah syaraf Song Joonhwi." Ungkapnya membuat yeoja itu terkejut. "Kau pasti sangat kaget kan? Tentu, orang-orang juga kaget. Sekarang kau mengerti kan kenapa keluargaku dan keluargamu tidak akan pernah bersatu. Karena kita ditakdirkan untuk menjadi musuh dan kali ini kami akan membalaskan semuanya pada kalian bertiga tanpa ada ampun. Jadi... pergi ke Afrika dan hidup disana atau kau mau mati membusuk dipenjara."

"Jadi benar, Song Daepyonim dan Im seonsaengnim akan menikah."
Para perawat yang lain mengangguk riang.
"Woah daebbak. Aku bahkan tidak tahu kalau mereka akan menikah. Tapi bukankah Im seonsaengnim masih harus terapi."
"Mereka akan menikah dua minggu lagi dan aku yakin sebentar lagi Im seonsaengnim sudah bisa jalan kembali." Ujar Suster kepala kemudian menoleh kearah Hyukjae yang menatap para perawat yang begitu heboh. "Lalu kapan Lee seonsaengnim akan menyusul? Kali ini Anda sudah dilangkahi dua kali oleh kedua sahabat Anda."
Hyukjae terkekeh. "Akhir tahun ini aku akan menikah."
"Jeongmalyo seonsaengnim?" seru Suster Kim.
Namja itu mengangguk. "Aku tinggal melamar kekasihku."
"Ah semoga nanti di pernikahan Im seonsaengnim Anda bisa mendapatkan buket bunganya."
"Dokter Bae." Panggil suster Go saat Irene datang menghampiri mereka.
"Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya seru sekali."
Para suster mengangkat sebuah undangan. "Kami di undang ke pernikahan Im seonsaegnim dan Song Daepyonim. Apa dokter juga di undang?"
"Tentu saja."
"Apa dokter Bae akan datang bersama pacar?"
Irene melirik kearah Hyukjae yang terlihat sibuk membaca karte. "Aniya.. Pacarku sangat sibuk saat tanggal itu, mungkin aku akan datang bersama Mingyu."
"Eiii.. apa mungkin pacar Dokter Bae itu Dokter Kim Mingyu."
"Aniyaa..."

"Jadi kau akan datang bersama Mingyu. Baiklah.. baiklah. Kalau begitu aku akan datang bersama Sohye." Sindir Hyukjae saat hanya dirinya dan Irene berada di ruang tim.
Mendengar itu Irene hanya menahan senyum, saat ini pacarnya itu sedang cemburu.
"Kira-kira Sohye pakai baju apa ya saat kesana, aku ingin memakai warna yang serasi dengan pasanganku." Hyukjae melirik kearah kekasihnya yang berusaha untuk tidak menghiraukannya. "Haruskah aku membeli gaun untuknya."
"Beli saja. Gaun di toko langgananku sedang ada diskon, seonsaengnim kan suka diskon." Sahutnya santai.
"YA!" Irene terkekeh. "Kau sedang menguji kesabaranku Dokter Bae. Kau mau kucium hah."
"Seonsaengnim. Kita sedang di ruangan tim."
"Tidak ada orang disini." Ujarnya mendekatkan wajahnya dengan wajah kekasihnya.
"Seonsaengnim, Dokter Bae apa yang sedang kalian lakukan." Ujar Eunwoo yang entah sejak kapan duduk didepan mereka, sontak keduanya menjauh. "OMO! APA KALIAN BERDUA JUGA BERKENCAN?"
"ANIYAAA." Seru keduanya kompak.
"Ya Tuhan malang sekali nasibku. Im Yoona seonsaengnim bersama Song Daepyonim, Mingyu sunbae dengan Sohye sedangkan Lee seonsaengnim bersama Irene sunbae. Ya Tuhan, hanya aku yang jomblo ditim ini." Rocosnya membuat pasangan itu saling bertatapan aneh. "Tuhan.. kenapa Engkau tidak adil sekali." Rutuknya tanpa menyadari pasangan itu sudah berjalan mengendap-endap keluar dari ruangan.

arZt season 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang