Yoona melirik kesal kearah kakaknya yang hari ini rela menjemputnya dirumah tanpa sopir ataupun sekretarisnya.
"Tidak baik pagi-pagi sudah kesal seperti itu."
Yeoja itu mendengus. "Ada apa oppa menjemputku? Tumben sekali."
Juhwan melirik adiknya sambil tersenyum. "Ini tugasku 3 tiga tahun lalu."
"Tapikan itu saat intern, sekarang aku sudah menjadi sorotan. Kalau orang-orang tahu bagaimana."
"Tidak masalah. Biar semua orang tahu."
"Oppa!"
"Kau tahu tidak dengan kau menyembunyikan identitasmu seperti sekarang semua orang akan menindasmu, seperti apa yang dilakukan Song Jinah padamu. Mengungkapkan identitas sebagai anak bungsu dari keluarga Im tidak akan merugikanmu, tinggal kau sendiri yang memilih untuk menjadi anak yang bergantung pada orang tua atau anak manja yang selalu di bawah ketiak orangtua."
Yoona mendesah dan melihat keluar mobil. Kakaknya itu sudah mengatakan ratusan kali kalimat yang sama seumur hidupnya.
Juhwan melirik adiknya. "Aku tahu kau melakukan ini karena dulu kau tinggal bersama halmeoni di Gangwon, tapi itu bukan keputusan yang tepat Yoona. Itu sama saja kau merahasiakan pada dunia kalau kau anak appa dan eomma. Apa kau pernah berpikir bagaimana perasaan Eomma dan Appa yang hanya melihatmu dari jauh setiap datang ke tempatmu bekerja."
Yeoja itu hanya diam.
"Tolong kau pikirkan lagi.""Kau mendengar tentang skandal itu?"
Tuan Im mengangguk. "Tentu. Sepertinya Joongki sudah berkencan."
Tuan Song tersenyum miris. "Begitulah."
"Sayang sekali."
Tuan Song menatap putranya yang sedang menyantap sarapan paginya seperti biasanya. Namja paru baya itu mendesah pelan dan kembali menyantap sarapannya.
"Aboeji."
"Hmm.."
"Nanti malam sepertinya aku tidak pulang." Ujar Joongki membuat Tuan Song mendongak. "Rencananya hari ini aku ingin merapikan berkas-berkas yang ada dan membereskan data-data yang belum tersusun rapi."
"Aaah.. Keurae.. Lakukanlah."
Joongki tersenyum tipis. "Ada apa? Kenapa wajah aboeji.. terlihat lega saat mendengar penjelasanku."
"Ye? Aniyo.. Mungkin perasaanmu saja."
Namja itu mengangguk. "Tentang hubunganku dengan Im Yoona seonsaengnim." Terangnya membuat ayahnya itu melihat kearahnya. "Aku sangat serius padanya. Terlepas dari statusnya yang lebih bawah dari kita atau diatas keluarga kita, aku benar-benar serius dan berniat ingin menikahinya."
Tuan Song menghela nafas berlahan. "Kau seyakin itu?"
Joongki mengangguk mantap. "Aku sangat yakin aboeji."
"Keurae.. Kalau kau memang seyakin itu, appa tidak bisa menahannya. Cepat pertemukan appa dengan keluarga Im Yoona." Ujarnya membuat Joongki tersentak. "Bukankah kau berniat ingin menikahinya? Kita harus mengenal keluarganya sebelum kalian menikah."
"Aaah nee."^1^
Hyukjae mengusap wajahnya setelah keluar dari ruang operasi, namja itu benar-benar kelelahan. Setiap hari dia harus melakukan operasi minimal dua kali dalam satu hari. "Aku benar-benar butuh istirahat. Kapan ya aku bisa cuti."
"Kau sudah selesai?"
Namja itu mendongak dan mendapati sahabatnya sedang membasuh tangannya agar steril. "Hmm. Baru saja. Kau mau operasi lagi?"
Yoona mengangguk. "Operasi darurat, usus buntu."
"Semoga lancar."
"Hmm. Setelah ini mau makan siang bersama? Ada yang ingin aku bicarakan padamu."
"Keurae.. Aku ada di ruangan tim."
"Tunggu aku."
"Hmm." Sahut namja itu membuat Yoona menatap punggung sahabatnya itu.
'Hyukjae-ya, apa selama ini kau menahan diri untuk membuka semuanya? Apa aku terlalu egois.""Apa yang membuatmu membenci Im Yoona?"
Jinah tersentak dan menatap tunangannya. "Ke...kenapa kau bertanya seperti itu? Aku tidak membencinya."
"Benarkah? Aku pikir kau membencinya, karena kalian seperti rival padahal dulu kalian cukup akrab."
Yeoja itu tersenyum miris. "Yoona duluan yang menjauh. Dulu dia adalah intern pertama yang diizinkan mengikuti operasi, karena terlalu sering ikut operasi dia sedikit... angkuh."
Jonghyun mengangguk. "Begitu rupanya."
Jinah menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah ruang operasi dimana Yoona sedang melakukan operasi darurat bersama yang lain. 'Kenapa kau selalu merusak hidupku? Dulu kau mengambil perhatian para professor kemudian Joongki Oppa dan sekarang Jonghyunpun masih berpihak padamu. Apa bagusnya dirimu itu Im Yoona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
arZt season 4
Fanfiction"Aku tidak tahu bagaimana kehidupan kita sebelumnya tapi yang aku tahu, kau ditakdirkan untukku." Song Joongki -pewaris tunggal rumah sakit besar di Seoul- kembali ke Seoul setelah hidup di Amerika selama 4 tahun. Selama 7 tahun terakhir dirinya sel...