9회

2.5K 225 42
                                    


Sepanjang malam Yoona terjaga. Yeoja itu hanya duduk di bangku, sesekali namja berjas masuk kedalam ruangan itu. Saat ini dia harus melakukan pemeriksaan yang dilakukan tim audit padanya.
"Apa Anda masih belum ingin bicara?"
"Saya akan bicara bila saya diizinkan untuk memanggil pengacara saya, selama itu saya akan diam."
"SEONSAENGNIM." Seru namja itu. "Anda sudah terbukti melakukan Kolusi di rumah sakit ini, apa Anda masih tidak ingin mengaku?"
"Panggilkan pengacara saya." Tegasnya.
"Tsk.. Pengacara? Apa uang Anda cukup untuk memanggil pengacara? Bukankah uang yang Anda terima selama ini untuk memenuhi kehidupan keluarga Anda yang kurang mampu itu."
Yoona menatap namja itu dengan sinis.
"Waeyo? Apa saya salah? Semua orang di rumah sakit ini tahu latar belakang keluarga Anda, jadi Anda tidak perlu terkejut."
Yoona mengepalkan tangannya, yeoja itu berusaha menahan kesal atas perlakuan namja itu. Yoona menghela nafas. "Panggil pengacara saya atau saya akan terus diam disini."

"Bagaimana?" tanya Joongki pada Taehwan. Semalaman namja itu berada diruang kerjanya, dirinya tidak bisa tidur apalagi pulang.
Taehwan menggeleng. "Saya tidak diizinkan untuk mendekat, apalagi bertemu dengan Im seonsaengnim."
"Sial. Apa Jinwoo sudah tahu?"
"Ye? Beliau..."
Pintu ruang kerja Joongki terbuka, Jinwoo masuk seperti orang kesetanan. "Apa yang terjadi? Kenapa Yoona bisa masuk ruangan itu semalaman?"
Taehwan membungkuk lalu keluar dari ruangan tanpa disuruh.
Joongki mendesah. "Aku tidak tahu. Semalam mereka membawa Yoona tepat setelah Yoona menyelesaikan operasinya."
"Sial.. Siapa balik dari semua ini?"
"Aku belum tahu."
"Apa mungkin Song Jinah?"
Joongki tersentak. "Maksudmu Song Jinah seonsaengnim?"
Jinwoo mengangguk. "Bukankah dia yang paling membenci Yoona disini."
"Itu tidak mungkin. Jinah tidak mungkin melakukan itu."
"Itu mungkin, buktinya saja Yoona gagal saat tes kelulusan Departemen Syaraf hanya karena yeoja itu ingin masuk disana."
Namja itu terdiam dan membuat Jinwoo menatap kekasih adik kembarnya itu dengan senyuman tipis, sangat tipis hingga tidak terlihat.
"Kalau Jinah yang melakukannya, kemungkinan besar Song Joonhwi Seonsaengnim juga ikut campur dalam masalah ini dan juga..." Joongki mendongak. "Ayahku juga berada dibalik semua ini."
Jinwoo mengangkat tangan. "Kalau itu benar-benar terjadi, aku angkat tangan."
Joongki menggeleng. "Tidak mungkin ayahku melakukan hal seperti itu."
"Kalau bukti itu benar, aku tidak tahu apa yang akan ayahku lakukan pada ayahmu Joongki-ya. Ini sudah kelewatan, cukup 4tahun yang lalu beliau memutuskan harapan Yoona di pekerjaannya dan juga mengirimmu ke Luar Negeri. Cukup 4tahun yang lalu beliau menghancurkan Yoona, kali ini tidak ada ampun bagi keluargamu. Aku permisi."
Joongki terdiam. "Apa mungkin Appa yang melakukannya?"

Semua anggota tim Yoona diam termenung. Tidak ada yang bicara sama sekali, semuanya bahkan tidak bersemangat untuk melakukan pekerjaan mereka tidak terkecuali Lee Hyukjae. Namja itu yang paling syok diantara yang lain.
"Ottohkae? Apa yang harus kita lakukan? Im seonsaengnim pasti sendirian disana, tidak ada teman." Gumam Sohye.
"Gwencana, seonsaengnim pasti bisa melewatinya." Irene berusaha menenangkan mereka.
"Lee seonsaengnim, sebenarnya apa yang terjadi? Atas tuduhan apa Im seonsaengnim dipanggil pihak audit? Apa Im seonsaengnim melakukan korupsi atau nepotisme?" seru Eunwoo. "Ini tidak adil bagi Im seonsaengnim. Beliau tidak mungkin melakukan itu."
Hyukjae menggeleng pelan. "Aku tidak tahu."
"Kemarin kita baik-baik saja, beliau masih tertawa bersama kita. Tapi pagi ini beliau seorang diri di ruangan itu." Mingyu bersuara.
Pintu ruangan tim terbuka suster Kepala Kang masuk kedalam ruangan tersebut. "Kabar tentang Im Yoona seonsaengnim sudah tersiar di televisi."
"Ye?" seru kelima orang itu.
Yeoja paruh baya itu mengangguk. "Sepertinya... sepertinya Im Yoona seonsaengnim di jebak. Biasanya bila terjadi sesuatu di rumah sakit ini, pihak rumah sakit pasti berusaha untuk menyembunyikannya tapi kali ini seperti disengaja."
"Bagaimana Song Daepyo?" Hyukjae bersuara.
"Song Daepyo sudah mengurusnya."

arZt season 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang