"Benar, aku tidak bohong. Song Daepyonim datang menggendong bocah itu bersama Im seonsaengnim di belakangnya. Lalu pakaian mereka juga terlihat formal, sepertinya mereka habis makan malam bersama."
"Hei jangan menyebarkan gosip sembarangan suster Kim."
"Tapi ini kenyataannya."
Yoona berjalan melewati Nurse Station bersama Hyukjae dan para intern membuat kedua suster itu diam. "Suster Kim dan Suster Hwang tolong rapi-rapi ya, kita akan kedatangan tamu." Sapa Yoona.
"Nee seonsaengnim."
"Woaah Im seonsaengnim benar-benar keren ya.""Semuanya sudah siap?"
"Sudah seonsaengnim. Kita tinggal menunggu Professor Choi untuk menyambut beliau."
Hyukjae memeriksa jam tangannya. "Sepertinya sebentar lagi mereka akan datang."
Yoona menghela nafas. "Keurae, kita harus segera ke lobby untuk menyambut beliau.""Sepertinya Anda begitu penasaran dengan dokter tersebut tuan."
Namja paruh baya itu tersenyum. "Saya ingin melihat bagaimana wajahnya."
"Orang tua Anda pasti hidup bahagia di sana."
Namja itu mengangguk. "Ya, karena itu saya ingin bertemu dengan dokter itu. Aku ingin melihat kebahagiaan mommy sekarang.""Itu mereka." Terang Professor Choi saat sebuah mobil mewah berwarna hitam mendekat lalu berhenti tepat didepan mereka. Seorang security membuka pintu belakang hingga seseorang keluar dari sana sambil tersenyum ramah.
"Annyeong haseyo." Sapa Professor Choi sambil membungkuk dan diikuti yang lain.
Namja itu tersenyum dan membungkuk 15 derajat, namun namja itu terdiam saat melihat salah satu dari para dokter tersebut.
"Selamat datang Professor Song. Kedatangan Anda benar-benar sebuah kabar baik."
Professor Song tersenyum. "Ghamsamnida."
"Perkenalkan beliau merupakan anggot tim saya." Ujarnya membuat yang lain kembali membungkuk.
"Nee."
"Silahkan masuk."
"Nee.""Jadi kita kedatangan tamu dari Amerika." Ujar Joongki sambil menandatangani berkas.
"Nee Daepyonim."
Namja itu menaruh ballpoinnya kemudian bangkit meraih jasnya. "Aku akan menjemputnya."
"Kepala Departemen Bedah Umum bersama Anggotanya sudah menyambut mereka dan akan langsung memantau keadaan ER serta pasien departemen tersebut.
"Itu bagus." Jawabnya sambil mengancing lengan jasnya. "Apa meraka akan datang menemuiku?"
"Nee. Setelah berkeliling, mereka akan menemui Anda."
Joongki mengangguk. "Kerja bagus. Saya akan menemui mereka terlebih dulu."
"Baik Daepyonim.""Ibumu benar-benar menyukai medis. Dia awalnya seorang perawat namun memutuskan untuk kembali kuliah menjadi dokter seperti daddy. Mungkin dikehidupan selanjutnya dia akan menjadi dokter lagi."
Professor Song melirik kearah yeoja yang sedang menjelaskan tentang sistem rumah sakit ini namun diam-diam namja itu tersenyum tipis. "Saya dengar Anda sering melakukan operasi lintas departemen Im seonsaengnim?"
"Nee Gyosunim." Ujarnya. "Saya tidak menyangka kalau Anda bisa berbahasa Korea."
"Saya orang Korea." Ujarnya membuat yang lain terkejut. "Ayah saya orang Korea sedangkan Ibu saya orang Amerika keturunan Korea."
"Ah begitu."
Professor Song tersenyum. "Jadi sudah berapa kali Anda melakukan operasi lintas departemen?"
Yoona tersenyum. "Jweisonghaeyo, saya tidak pernah menghitungnya."
"Keurae.. Saya bisa terima itu." Candanya.
Langkah mereka terhenti saat melihat seseornag berdiri didepan mereka dan membuat yang lain membungkuk hormat.
Joongki. Namja itu tersenyum dan ikut membungkuk. "Annyeong Haseyo."
Professor Song terdiam saat melihat namja itu. "Daddy." Gumamnya.
Joongki berjalan mendekat lalu mengulurkan tangannya membuat Professor Song menatap tangan itu. "Selamat Datang Professor Song Daniel."
Daniel. Namja itu tersadar dan meraih tangan pria itu. "Ghamsamnida."
"Gyosunim, beliau adalah Wakil Direktur Rumah Sakit. Song Joongki Daepyonim."
Untuk kesekian kalinya pria paruh baya itu tersentak. "Song Joongki-ssi?"
"Nee. Song Joongki imnida."
Daniel melihat kearah namja didepannya kemudian menoleh kearah yeoja disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
arZt season 4
Fanfiction"Aku tidak tahu bagaimana kehidupan kita sebelumnya tapi yang aku tahu, kau ditakdirkan untukku." Song Joongki -pewaris tunggal rumah sakit besar di Seoul- kembali ke Seoul setelah hidup di Amerika selama 4 tahun. Selama 7 tahun terakhir dirinya sel...