Ups...!!!

145 4 0
                                    

Kami bertiga seperti ayam kehilangan induk ketika tidak ada pak.Ahmad.
Lumayan Alea sampai tertidur di pundakku ,bahkan sampai tuan muda Abelart keluar dari kelas sorennnya
Kaget...cuman itu yang bisa kurasakan
Mobil BMW itu berhenti di depan kami..
Kakak kata Abelart sambil berlari memeluk kakaknnya ..
Tumben kakak mau jemput kita..
Biasannya kakak sibuk..kadang gak pernah pulang

Hari ini kakak ingin jemput kalian berdua ,di rumah sedang sibuk sekali kata tuan muda Hunaif

Ya paman thalib meninggalkan kami kak..aku mau lapor sama Ayah,

Ia sedang sibuk abelart,mungkin jadi lupa menjemput kalian

Aku terus mematung

Ia mendekatiku mengambil Alea dari pundaku
Ayo kita pulang katannya padaku
Dadaku sperti ombak bergelombang dan menatap karang JLeGUUARRRRrrrrr.....
Tarik nafas dalam dalam nifa ...batinku

Tuan muda membukakan pintu mobilnnya untuku..
Aku terlihat kikuk sekali
Lalu kita pulang di setiap perjalanan kulihat ia sering sekali memandangku
Ku tutup mukaku hampir menyerupai cadar
Ia terseyum melihat sikapku..

Ku lihat tuan muda Abelart suda tertidur, saking capeknya mungkin menunggu gak jelas
Suasana hening hanya terdengar suara detak jantungku yang tak menentu
Semoga ia tak mendengarnnya ,,oh hanifa tentu saja tidak di dengar itu kan suara hatimu

Kenapa kau pindah tugas tanpa memberi tau ku hanifa??
Hunaif membuka pembicaraan

Ehmm..saya kira Laila sudah cukup menyampaikannya tuan

Kenapa kamu mau??ucapnya meluncur begitu saja
Diapun menyumpai dirinnya ketika mengucap kata kata itu
Apa yang kau katakan Hunaif dia hanya seorang maid

Hanifa terlihat ragu ragu menjawabnnya..
Bukankah semua maid harus mengikuti semua perintah dari mrs.Hamdan..

Ya kamu benar ..

Kenapa tuan muda seolah melarang saya untuk pindah.?
Kata hanifa sedikit bergumam..

Entahlah aku hanya ingin melihatmu setiap hari..

Hanifa membulatkan matannya..

Matamu makin indah jika kau bulatkan sperti itu Hanifa..
Ya Rabb aku merayunnya..
Baru kali ini se umur hidup ia  merayu wanita..
Dan itu maid dirumahnnya...tak terbayangkan

Ku lihat dia memalingkan mukannya menghindari pandangaku yang terlihat di kaca mobil

Hati hanifa campur aduk,sungguh ia tak menyangka akan dirayu anak majikannya,yang jadi idola banyak kaum hawa.
Mimpi apa semalam ya,bisa mengalami dua kejadian yang cukup menguras hati dalam satu hari ini.
Ku tak sanggup melihat nya,mendengar suarannya saja sudah membuatku merinding...hi...kayak hantu aja..

Cepat sekali kita sampai ya ,sambil memakirkan mobilnya
Kata tuan muda hunaif

Aku hanya menundukan kepala,ku lihat banyak sekali tamu,kami terpaksa menggendong mereka lewat pintu samping kusus maid,

Ada tatapan sinis dari beberapa teman maid ketika mereka tau aku masuk dengan tuan muda Hunaif,
Dan Laila uh...kulihat dia tersenyum nakal padaku sambil mencubit pinggangku ketika aku lewat..

Tuan muda terlihat tenang,melewati lorong itu ,dan aku yakin ini pasti pertama kali ia lewat lorong maid.
Karena ia tak tau harus masuk kamar nomer berapa untuk ke kemar Abelart dan Alea

Hunaif prof

Hmm...ini lorong maid,baru kali ini aku lewat lorong ini aku baru tau ada begitu banyak pintu dan angka di depan pintu,seperti kamar hotel,hebat juga mereka harus menghafal kamar segitu banyakknya.
Hanya gara gara Hanifa aku bisa kesasar di lorong ini senyum ku sendiri.

Setelah kami meletakan mereka ke kamarnya masing masing,tanpa sengaja kami keluar bersamaan.
Cepat cepat ku menunduk dan melaluinnya

Tiba tiba ia menarik tanganku,dan melihat ada guratan merah ,lalu ia bilang tanganmu ini harus di obati,kompres dengan air hangat biar tidak bengkak

Aku segera menariknnya,maaf tuan terimakasih,tapi anda tidak boleh memegang tangan saya kataku,
Anda tidak muhrim dengan saya dan saya hanya seorang maid
Anda harus jaga jarak dengan saya

Ia mengamatiku
aku tuanmu atau kamu tuannya??

Aku tertunduk,maaf anda lebih berhak

Dengar Hanifa,aku tidak peduli kamu seorang maid atau apalah,tapi selama itu menjadi kehendaku maka itu adalah urusanku,.

Aku semakin menundukuk ..

Angkatlah kepalamu Hanifa
Kata Hunaif
Katamu aku tidak boleh menyentuhmu..
Maka angkatlah atau aku yang akan mengangkatnya

Seketika hanifa mencoba memberanikan diri untuk  melihat tuannya..

Ada rasa cemas dalam pandangan mata tuannya...
Aku tau kejadian tadi dengan paman Thalib..

Ups...

______________________________________________________________

Ini untuk yg gak bisa lihat di halaman selanjutnya,gak tau kenapa lanjutannya bisa terpotong,maaaf jika menganggu..

Hunaif Love Hanifa...???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang