Pertengkaran kecil

114 3 0
                                    

Assalamualaikum Hunaif...!!!
Kata seorang laki laki tinggi besar kulitnya agak kecoklatan,tapi garis wajahnya terlihat tegas,terlihat seperti seorang militer.

Wa'alaikumsalam Malik,kapan kau pulang tugas dari Yaman?.
Ucap Hunaif sambil berpelukan terasa seperti lama tak bertemu..

Kesempatan itu membuat Hanifa segera pergi dari tuannya..

Arghhhh...andai itu bukan Malik mungkin sudah ku kejar Hanifa agar tetap menemaniku duduk disini,menggannggu saja batin Hu aif..

Hunaif,,,sepertinnya kau sedang tergila gila kata Malik sambil tersenyum miring pada Hunaif,

Siapa wanita yang tadi disini??apa dia yang membuatmu melupakanku..hahaha

Hunaif..yang meminum lemon tea pesanannya sampai tersedak mendengarnnya..

Tenang Hunaif aku tidak akan mengambilnnya,kata Malik
Sambil menepuk tepuk punggung Hunaif..

Aku masih normal Malik tidak mungkin selamannya aku merindukanmu...hahaha..kata Hunaif

Tawa mereka berdua meledak,..

Dar kejauhan sebentar bentar Hanifa memandangi dua makhluk yang melepas rindu itu sambil senyum senyum sendiri,

Untung aku  memakai cadar,jadi orang disekitarnnya tak akan menyadari kalau aku senyum senyum sendiri..hehehe

Aku tidak hanya melihat Malik tapi juga beberapa teman Hunaif berdatangan dan ikut berkumpul dan bercengkrama ,

Ketika asyik dalam pikirannya..

Tiba tiba ia melihat Abelart sedang bertengkar,..dengan anak laki laki se usiannya,

Terdengar Abelart memakinnya dan meninjunnya habis habisan..

Hanifa berlari untuk melerainnya dan ada seorang laki laki juga berusah melerai mereka berdua,

Aku memegangi tuan Abelart dan orang itu seperti memegangi adiknnya..

Maafkan kami....kata kata itu tanpa sengaja kita utarakan bersama..

Lalu kita tertawa kecil..

Oh ya maafkan adiku dia memang suka sekali jahil dengan temannya,

Oh...maafkan tuanku juga mungkin sedikit sensitife
Abelart tidak suka mendengarnnya ..
Ia merasa terjatuh..
Abelart bilang dia dulu aunt Hanifa
Dia yang memulai mengerjaiku..

Tuan harus bisa memaafkan,mungkin ia hanya ingin berteman,
Tapi Abelart tak peduli ia berlari menemui Hunaif kakaknnya

Tanpa sengaja Hanifa melihat didepannya memandanginnya terus,

Kenalkan namaku Ahmad ,katannya sambil mengulurkan tangan,

Hanifa menaarik tangannya di dada ,maaf tuan saya Hanifa maid syeh Hamdan..

Ahmad salah tingkah dia  menarik kembali tangannya..

Benarkah,tapi kau terlihat berbeda dari maid yang lainnya Hanifa,mata abu abunya terus memandangi Hanifa..

Melihat lawan bicarannya sudah berbada alur bicara,Hanifa segera bergegas..

Maaf Ahmad saya harus segera menemui tuan Abelart.
Ia mengakui Ahmad tak kalah tampan dengan tuan muda Hunaif di tambah mata abu abunnya
Tapi bagi Hanifa tuan muda yang paling tampan...

Ahmad hanya bisa mengangguk dan melihat hanifa pergi..

Ia melihat tuan muda Hunaif yang sedang menenangkan Abelart,

Oke ayo kita pulang jika kau tidak memaafkannya Abelart?.kata Hunaif perlahan.

Tuan muda Abelart bertengkar dengan adik Ahmad,kata Hanifa,dan Alea yang berada dekat dengan kakaknnya..

Ahmad datang dengan adiknnya,lalu berusaha mendamaikan.
Ayo minta maaf dengan abelart kata ahmad pada adiknnya..

Abelart seperti enggan menerima uluran tangan adik Ahmad..
Dan akhirnnya mereka berjabat tangan ..
Maafkan aku kata Abelart meski tidak melihat lawannya...
Oke..mari kita pulang kata Hunaif..

Hmm...sebentar perkenalkan namaku Ahmad assagaff..kata Ahmad..
Maafkan kesalahan adikku..
Sambil berjabat tangan pada Hunaif..

Hunaif al hamdan kata Hunaif..
Sepertinnya aku tidak asing dengan namamu..???
Apa kau masih keponakan paman Ahmad yang masih kuliah di LA??

Ahmad tersenyum..
Ya..,sedang berlibur kata Ahmad

Ooh..senang bisa berkenalan denganmu
Segera lulus dan bergabung di perusahaan kami
Ku dengar kau mendapat beasiswa pasti kau sangat berprestasi..

Tidak juga,itu hanya sebuah kebetulan saja..
Ucap Ahmad merendah

Kalau begitu aku duluan ya kata Hunaif sambil menepuk pundak Ahmad..

Ahmad tersenyum tipis,
Lalu ia berkata..
Kau sangat beruntung Hunaif mempunyai pelayan seperti dia..
Sambil tangannya menunjuk ke arah Hanifa sedang duduk bertiga dengan anak2  mereka terlihat asyik bercrita sambil tertawa kecil..seolah sudah lupa perkelahian tadi..

Degh..Hunaif berhenti diam tangannya masih di pundak Ahmad,.
Sedikit meremas pundak Ahmad..

Bagiku dia bukan hannya sekedar pelayan Ahmad..,
Jadi maaf jika perkataanmu tadi hanya bersimpati aku ucapkan terima kasih tapi kalau lebih dari itu kuberi tau dari sekarang jangan pernah mendekatinnya..

Ahmad masih dengan senyum tipisnnya..
Sudah kutebak
Hanifa pasti berbeda buat kita bukan??

Bukan kita!! kata Hunaif,tapi hanyya aku..

Dia menepuk pundak ahmad yang masih terdiam sambil memperlihatkan muka yang tidak suka

Lihat saja Hunaif kau tidak tau aku!!batin Ahmad
Apa yang aku mau pasti aku dapat..

Hunaif Love Hanifa...???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang