cadar

121 3 0
                                    

Ahmad datang dengan adiknnya,lalu berusaha mendamaikan.
Ayo minta maaf dengan abelart kata ahmad pada adiknnya..

Abelart seperti enggan menerima uluran tangan adik Ahmad..
Dan akhirnnya mereka berjabat tangan ..
Maafkan aku kata Abelart meski tidak melihat lawannya...
Oke..mari kita pulang kata Hunaif..

Hmm...sebentar perkenalkan namaku Ahmad assagaff..kata Ahmad..
Maafkan kesalahan adikku..
Sambil berjabat tangan pada Hunaif..

Hunaif al hamdan kata Hunaif..
Sepertinnya aku tidak asing dengan namamu..???
Apa kau masih keponakan paman Ahmad yang masih kuliah di LA??

Ahmad tersenyum..
Ya..,sedang berlibur kata Ahmad

Ooh..senang bisa berkenalan denganmu
Segera lulus dan bergabung di perusahaan kami
Ku dengar kau mendapat beasiswa pasti kau sangat berprestasi..

Tidak juga,itu hanya sebuah kebetulan saja..
Ucap Ahmad merendah

Kalau begitu aku duluan ya kata Hunaif sambil menepuk pundak Ahmad..

Ahmad tersenyum tipis,
Lalu ia berkata..
Kau sangat beruntung Hunaif mempunyai pelayan seperti dia..
Sambil tangannya menunjuk ke arah Hanifa sedang duduk bertiga dengan anak2  mereka terlihat asyik bercrita sambil tertawa kecil..seolah sudah lupa perkelahian tadi..

Degh..Hunaif berhenti diam tangannya masih di pundak Ahmad,.
Sedikit meremas pundak Ahmad..

Bagiku dia bukan hannya sekedar pelayan Ahmad..,
Jadi maaf jika perkataanmu tadi hanya bersimpati aku ucapkan terima kasih tapi kalau lebih dari itu kuberi tau dari sekarang jangan pernah mendekatinnya..

Ahmad masih dengan senyum tipisnnya..
Sudah kutebak
Hanifa pasti berbeda buat kita bukan??

Bukan kita!! kata Hunaif,tapi hanyya aku..

Dia menepuk pundak ahmad yang masih terdiam sambil memperlihatkan muka yang tidak suka

Lihat saja Hunaif kau tidak tau aku!!batin Ahmad
Apa yang aku mau pasti aku dapat..
💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭💭

Hunaif masih enggan bangun dari tidurnnya
Setelah Subuh tadi,ia memandangi hujan gerimis di luar sana yang semakin membuatnnya enggan bergerak dan sibuk dengan pikirannya..

Hmm..hujan yang begini  seandainnya arrghh....kenapa hanya Hanifa yang ada di otakku,pekerjaanku kacau,hidupku tak pernah se kacau ini..
Apalagi kemarin ketika aku memberinnya cadar bukan malah menutupi tapi malah memperlihatkan mata indahnya,huff...tapi bagaimana kalau semua melihat wajahnnya..jangan jangan bukan hanya Ahmad yang menantangku terang terangan,hanifaa...arggghhh..ia mengacak rambutnnya setengah frustasi...

☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔☔
Hanifa prov

Entah..
Bagaimana bisa terjadi sekarang ia mewajibkanku memakai cadar,jelas sekali dia bukan siapa siapaku
Tapi ia mengatur hidupku lebih dari mama,lengkap sudah setiap keluar dari rumah saja aku harus memakainnya,.
Kemarin Laila membawakanku paper bag banyak sekali yang isinnya jubah dan cadar dengan berbagai model,,
Laila sangat senang karena ia juga mendapat satu,dasar mak comblang ikut aja saran tuannya apalagi kalu dapet dapet apa kayak kemarin,pasti semangat 45,
Sebenarnnya apa sih maunnya tuan muda satu itu???
Bisa bisa aku di kira nyonya muda,bukan maid ,gara gara baju baju itu,semoga tidak menjadi masalah rutuknnya,mengingat pesan umi Sofia yang selalu terngiang di telingannya.

Umi Sofia,prof

Hmm..semoga kau tidak terlalu jauh hanifa,kurasa ini terlalu berbahaya untuk pekerjaanmu.
Aku harus cari akal agar kau selamat dari situasi ini..
Sambil memandangi hanifa dari jauh,
Melihat Hanifa melamun dijendela kaca besar memandangi hujan yang belum berhenti..

Syeh Hamdan dan mrs hamdan prof

Kau sudah menemukan siapa calon menantumu? kata syeh hamdan pada istrinnya..

Yang ditannya masih diam seperti patung tak bernyawa,

Syeh hamdan memegang tangan istrinnya dengan lembut agar tak membuatnya terkejut,

Ehm..maaf aku melamun kata mrs hamdan,

Belum..sepertinnya agak susah ditebak kata mrs Hamdan sekennanya sambil mengalihkan pembicaraan pada hal yang lain

Bukankah itu menyenangkan buatmu mr.Hamdan makin lambat aku menemukannya makin panjang masa mu memakan manisan anggur kesukaanmu ini selorohnnya..sambil tersenyum dgn tawa hambarnnya..

Betul juga ..haha..ikut membarengi tawa istrinnya..

Mrs.Hamdan prof

Aku sungguh tidak menyangka Hunaif menyukai seorang maid..,awalnnya aku kesal sekali mana mungkin anakku mempunyai selera seperti itu,
Kulihat ia juga membelikan banyak cadar dan jubah untuk wanita yang ia sukai itu..
Tapi ..oh tidak,bukankah ia wanita,manusia punya hati anakkku juga laki laki,lalu apa salahnnya??
Ketika tadi pagi hujan reda aku sengaja menemui Sofia secara pribadi ,ia sempat terkejut
Bagaimana informanku tak mungkin salah untuk hal sekecil ini apalagi dirumahku sendiri.
Sofia menjelaskan bahwa ia berasal dari indonesia
Ia saliha tidak pernah meninggalkan salat malam dan membaca Al Qur'an ,sangat sayang dengan anak anak dan lain lainnya,
Aku sempat berfikir Sofia mendukungnya,tapi kurasa aku sudah tau siapa Sofia.
Mungkin aku bisa menerimannya...huff,...tapi tidak dengan suamiku..
Di tambah adat keluarga kami dari dulu..
Seorang sayid harus mendapat syarifah..
Apa katannya kalau anaknnya yang menjadi harapannya mencintai seorang pelayan di rumahnnya sendiri...
Bukan seorang dari golongan syarifah menantu yang di idam aidamkannya selama ini..
Kepalaku terasa pusing memikirkannnya...

Hunaif Love Hanifa...???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang