Bab 10 : Jealousy

34.5K 2.8K 101
                                    

Author playlist : Coldplay - Fix You

***

Hai, Guys! Kudunya saya update Out of My League, tapi karena semalem saya keburu tepar jadi nggak bisa ngetik kelanjutannya. Sebagai permintaan maaf, saya update yang ready stock aja. #Gelindingan

***

Enjoy yah! ^-^

***

James menyukai mainan barunya. Ia terlihat begitu bangga saat mendengar pujian dari kolega-koleganya yang mengatakan jika tunangannya begitu cantik dan berbeda dengan wanita-wanita yang dikencaninya selama ini.

Tentu saja dia berbeda, pikir James senang. Dia memilihnya karena Helena berbeda. Wanita itu tidak membuatnya bosan, sebaliknya dia membuat James merasa tertantang.

Memiliki wanita itu adalah satu hal yang paling diinginkan olehnya saat ini.

James menyesap champagne miliknya nikmat, mengabaikan senyuman memikat dari beberapa wanita muda yang dengan sengaja menggodanya.

Ia mendesah. Jauh dalam hatinya ia merasa terganggu karena sejak mengenal Helena, ketertarikannya pada wanita-wanita cantik menjadi hilang. Brengsek! Makinya di dalam hati. Pria itu kesal karena tanpa disadarinya, Helena menancapkan pengaruhnya semakin kuat di dalam hatinya.

"James?!"

James menoleh, satu alisnya terangkat saat melihat salah satu koleganyaa berjalan dengan wajah panik ke arahnya. "Kenapa?" tanyanya tenang. Pria itu kembali menyesap champagne miliknya, tanpa melepaskan tatapannya dari sosok pria bertubuh tinggi dengan rambut pirang di hadapannya.

"Casandra membuat masalah."

James mengangkat bahunya ringan. "tidak ada urusannya denganku," balasnya terdengar tidak peduli.

"Dia membuat masalah dengan tunanganmu," terang pria berambut pirang itu. "Mereka bertengkar hebat di luar ballroom."

Seketika ekspresi tenang James berubah. Rahangnya mengetat, ekspresinya yang biasa terlihat ramah kini mengeras, memperlihatkan kemarahannya dengan jelas.

Ia meletakkan gelas champagne yang nyaris kosong di meja terdekat, lalu berjalan dengan langkah panjang-panjang menuju keluar ballroom.

Sialan! Makinya. Ia tidak melihat keberadaan Casandra di pesta ini tadi. Andai saja ia tahu, tentu James tidak akan mengizinkan Helena pergi kemanapun tanpa dirinya.

Tidak perlu waktu lama bagi James untuk menemukan dua orang wanita yang tengah bertengkar itu. Ia terus berjalan, ekspresinya tidak terbaca saat membelah kerumunan para tamu undangan yang memilih untuk diam di tempat dan menjadi saksi pertengkaran tersebut.

"Apa yang terjadi?" tanyanya dengan nada suara berat. Ia berusaha untuk mengamit pergelangan tangan tunangan palsunya, namun Helena menepisnya dengan kasar.

"James?!" suara rengekan Casandra mengalihkan perhatian James dari Helena yang menatapnya dengan sinis. Tatapan tajam pria itu kini beralih pada wanita keturunan Spanyol yang terus berusaha untuk menarik perhatiannya dengan bersikap sangat manja. "Tolong katakan padanya jika hubungan kita masih belum berakhir," pintanya setengah menangis.

James menyipitkan mata. Dari bahasa tubuhnya saja Casandra tahu jika mantan kekasihnya itu sangat marah. Namun wanita itu terlalu keras kepala untuk mengakui kekalahannya.

"Hubungan kita sudah berakhir, Casandra. Kau tahu itu dengan jelas."

Kalimat yang diucapkan dengan nada dingin dan tanpa ekspresi itu mengejutkan Casandra juga para penonton yang terlihat semakin banyak. Mereka terkejut karena James yang terkenal akan keramahannya bisa bersikap sedingin ini.

TAMAT - Helena (Walcott series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang