Author playlist : Shawn Mendes - Treat You Better
.
.
.
Enjoy! ^-^
.
.
.
James masih berkutat dengan pekerjaannya saat Helena pulang ke apartemennya tepat pukul sebelas malam. Sesekali ia melirik ke jam yang tergantung di dinding kamarnya. Sebuah umpatan pelan meluncur dari mulutnya saat menyadari jika malam sudah semakin larut dan Helena masih belum pulang.
Parahnya, telepon genggam tunangannya itu tidak bisa dihubungi.
James kembali menunggu dalam kekhawatiran yang semakin mengkhawatirkan. Mungkin ada baiknya jika ia mencari wanita itu, pikirnya saat telinganya mendengar pintu kamarnya dibuka pelan.
"Kau masih belum tidur?"
Pertanyaan yang dilontarkan Helena dengan nada datar itu membuat James melempar dokumen yang tengah dibacanya ke atas meja kerja. Kekesalannya semakin bertambah karena Helena bertanya tanpa beban. Wanita itu melenggang masuk dengan kamar James dengan satu alis terangkat, terlihat aneh saat melihat pria itu masih terjaga saat ini.
"Kenapa baru pulang?" James balik bertanya dengan nada tajam.
Helena memutar kedua bola matanya malas lalu berjalan menuju walk in closet untuk mengambil pakaian tidur dan pakaian dalamnya sebelum melangkah masuk ke dalam kamar mandi.
Perlu waktu lima belas menit hingga ia selesai mandi dan berganti pakaian dan saat kembali, James sudah duduk di atas ranjangnya dengan sebuah buku di tangan.
"Jadi?" James kembali bertanya.
"Apa?" timpal Helena pura-pura tidak mengerti akan pertanyaan pendek yang dilontarkan pria itu.
"Kenapa baru pulang?" James mengulang pertanyaan yang dilontarkannya lima belas menit yang lalu. Pria itu terdiam, menunggu hingga Helena selesai menyisir rambutnya di depan meja rias lalu berbalik, berjalan dan merangkak naik ke atas ranjang. "Banyak pekerjaan?"
Satu alis Helena naik saat indra pendengarannya menangkap nada cemas dalam suara pria yang kini menatapnya lekat. "Simon mengundangku dan beberapa rekan kerja lainnya untuk makan malam di rumahnya," terangnya kaku. "Hari ini perayaan ulang tahun perkawinannya," ia menyambung.
James mendesah berat. "Seharusnya kau memberiku kabar jika pulang terlambat." Ada nada kecewa dalam suara pria itu.
"Kenapa?" Helena membalas sinis.
"Kau tinggal di apartemenku," jawab James dengan nada tenang dipaksakan. Pria itu menggelengkan kepala pelan, lalu mengusap wajahnya kasar.
Sebenarnya terbuat dari apa isi kepala Helena? Kenapa pemikiran wanita itu lebih keras dari batu? Tanyanya dalam hati, bingung. "Karena kau tinggal di tempatku, maka aku berhak tahu kemana dan dengan siapa kau pergi."
Helena melotot. Dadanya naik turun karena marah. "Kenapa kau ingin tahu apa kemana aku pergi?" serangnya. Emosinya sudah menumpuk di ubun-ubun. "Kenapa kau harus tahu dengan siapa aku pergi sementara aku tidak pernah bertanya apa yang kau lakukan seharian ini? Atau dengan siapa kau menghabiskan waktu hari ini. Kau memiliki kebebasanmu. Kenapa aku tidak?"
Helena siap untuk beradu argumen saat ini. Namun James terlihat tidak tertarik. Ia sudah terlalu lelah. Bertengkar dengan Helena hanya akan menguras emosi dan tenanganya, dan yang pasti, mood-nya besok akan sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Helena (Walcott series #1)
RomanceVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Helena Collins, wanita muda berusia 25th, cantik, mandiri, keras kepala, tapi sulit didekati. Ia tidak percaya cinta dan sudah bertekad untuk tidak menikah seumur hidupnya. Helena menutup rapat hatinya...