Author playlist :The Chainsmokers & Coldplay - Something Just Like This
***
I'm not looking for somebody
With some superhuman gifts
Some superhero
Some fairytale bliss
Just something I can turn to
Somebody I can miss***
Enjoy! ^-^
***
William tahu jika ia tidak seharusnya tertarik bahkan peduli pada seorang Helena Collins. Pria itu mendesah, menatap jauh ke luar jendela pesawat. Tatapannya menerawang, menatap lekat gumpalan awan putih, sementara sebuah majalah fashion yang sama sekali tidak dibacanya diletakkan di atas pangkuannya.
Lalu kenapa jika wanita itu adik satu ayahnya? Batinnya bertanya pada dirinya sendiri. Jika ia tidak peduli akan hubungan kekerabatan dengan Largo, lalu kenapa ia harus peduli pada adik bungsunya?
William bergerak gelisah di atas tempat duduk pesawat first class-nya. Ekspresi pria itu terlihat serius. Ia merenungkan hubungannya dengan Largo yang sama sekali jauh dari kata 'baik'. Begitupun kehidupannya dengan sosok ibu kandungnya yang telah tiada. Dan sekarang muncul seorang Helena Collins yang menurut Largo adalah adik tiri mereka?
Kenapa Largo harus memberitahunya tentang hal ini? Sebuah kenyataan besar itu membuatnya kembali teringat akan kehidupannya di masa lalu.
Lama William hidup dalam peraturan ibunya yang ambisius. Ibunya terlalu dibutakan cinta pada seorang Arthur Rery Walcott hingga membuat wanita itu menghalalkan segala cara demi mendapatkan pengakuan serta cinta dari pria yang telah beristri itu.
William bahkan sudah lelah mengingatkan ibunya jika usaha wanita itu hanya akan berakhir sia-sia karena Arthur tidak mencintai Elizabeth. Kelahiran William hanya sebuah kesalahan bagi Arthur sementara bagi seorang Elizabeth Lewis, kelahiran putranya merupakan satu anugrah yang menurutnya bisa mengikat pria yang dicintainya hingga maut menjemputnya.
Namun perkiraan wanita itu meleset. Arthur bersedia memenuhi semua kebutuhannya dan Will tapi pria itu tidak mau memasukkan William ke dalam keluarganya. Pria itu tidak pernah hadir dalam peristiwa-peristiwa penting dalam hidup William. Tidak pernah.
Sejak kecil William dididik oleh Eli untuk menjadi sempurna di segala bidang. Ibunya akan menghukumnya; memukul dan mengurung William kecil dalam kamar sempit dan gelap jika putranya mendapat nilai akademis yang tidak sesuai dengan harapannya. Dalam kegelapan itu William kecil meringkuk, menangis dalam diam dan bertanya; kenapa ibunya tidak pernah merasa puas?
Dan setelah ia beranjak dewasa, William akhirnya mengerti jika ibunya menginginkan putranya menjadi seseorang yang lebih hebat daripada putra tertua Arthur—Largo yang tidak lain adalah kakak tiring William sendiri.
Ibunya yang frustrasi selalu berteriak penuh penyesalan dalam keadaan mabuk; Largo sangat pintar. Kenapa dia tidak memiliki Largo sebagai putranya agar Arthur mau melihat dan mencintainya?
Mungkin sejak itu William begitu membenci Largo. Kebenciannya pada kakak sulungnya itu sudah menumpuk terlalu tinggi hingga sangat sulit untuk dihapusnya.
William mendesah panjang.
Tapi Largo dan Helena berbeda, pikirnya.
Berbeda dengan Largo, ia tidak memiliki alasan untuk membenci Helena.
William mengusap wajah tampannya kasar. Kepalanya mendongak, menatap langit-langit pesawat yang terlihat mewah dengan interiornya yang modern.
Tapi apa yang harus dikatakannya pada wanita itu? Ia tidak mungkin muncul begitu saja dan mengatakan 'hello'. Sialan. Kali ini ia memerlukan bantuan Largo untuk bisa mendekati Helena, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMAT - Helena (Walcott series #1)
RomanceVERSI LENGKAP BISA DIBELI DI GOOGLE BOOK/PLAY Helena Collins, wanita muda berusia 25th, cantik, mandiri, keras kepala, tapi sulit didekati. Ia tidak percaya cinta dan sudah bertekad untuk tidak menikah seumur hidupnya. Helena menutup rapat hatinya...