kali ini agak penting

55 8 8
                                    

Saat itu hari libur. Seperti biasa, aku menghabiskan waktuku bersama indahnya senja. Karena pagi jatahnya tidur sampe puas.

Di Taman kota, banyak berbagai macam interaksi sosial disana.
Ada seseorang pria menepuk bahuku. Ya, dia Ghali.
Seseorang yang mengakhiri sebuah impianku.
Seseorang yang membuat nilai hancur.
Tapi dia tak salah
Aku yang salah
Mengapa bisa aku mencinta pada orang yang tak pernah mencinta balik padaku?

'Ngapain bre?'
Ia menyapa...

'Ini biasa cari udara seger.'

'Cari udara apa cari orang pacaran biar dibikin meme?'

Aku tertawa.
Itu garink.

Pada pertemuan itu, di Senja indah itu. Aku dan Ghali menghabiskan waktu meski hanya untuk bercerita.

Ghali bercerita bahwa iya bertemu Al. AlGhazali. Engga bercanda

Ghali bercerita tentang bagaimana ia di sekolah baru itu. Aku memang sering berbagi kisah dengannya. Apalagi semasa kami SMP, ruang kelaslah yang menjadi tempat kami berbagi kisah.

Banyak sekali kisah yang aku ceritakan padanya begitu sebaliknya. Mulai dari pendaftaran sekolah, masa orientasi dan hingga masa saat ini.

Tapi aku heran pada Ghali.
Ia mampu membuat wanita yang didekatnya jatuh cinta. Tapi ia tak pernah sedikitpun bercerita padaku tentang wanita, kecuali adiknya dan ibunya. Ia sering menceritakan tentang ibu dan adiknya padaku. Tapi tidak tentang wanita selain itu. Entahlah mengapaa.

Hati dia benar-benar tertutup sepertinya. Kelak akan ku tanyakan. Di waktu yg tepat. Mengapa ia menutup hatinya.

***
Aku berjalan menikmati indahnya senja. Tiba seketika, aku melihat sebuah selebaran tertempel pada tiang listrik.
'SEDOT WC'
engga bukan itu, sebelahnya
'Badut Ulang Tahun'

Dengan rasa kasian aku menelponnya. Aku masukkan nomornya ke smartphoneku lalu aku telpon

'Halo?' Ehh belum diangkat

Setelah diangkat

'Hallo badut?'

'Iya benar. Ada yang bisa kami bantu?'

'Badut ulang tahun ya?'

'Iya'

'Happy birthday ya Badut. Semoga panjang umur, sehat selalu, dan makin berkah. Aamiin. Dadah badut.'

Kemudian aku menutup teleponnya. Suara desahan kesal pada si Badut terdengar samar.

#
Vote dong kaka
Vote vote
Cuma klik bintang aja susahnya wkkwwk
Di R doang anjir. Lu kata mading...

Senja Bersama HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang