Bukan Tentang Rasa

24 1 0
                                    

Setelah sekian lama akhirnya kita bertemu, kebersamaan dengan kedua sahabatku inilah yang selalu aku nanti. Bersamanya mungkin terlihat biasa saja, tapi aku selalu meminta waktu untuk berhenti saat kita dipertemukan. Bersama mereka, aku dapat tertawa menertakan hal yang tak lucu sama sekali, bukan hanya itu bersama merekalah aku merasakan 'keluarga tanpa darah'. 

**

Topik pembicaraan kali ini adalah tentang Caca yang baru saja kandas hubungannya dengan Reno. Tapi Caca selalu membawa keluar topik pembicaraan ini, dan Tiwi selalu menuntunnya ke topik ini agar tau mengapa mereka bisa kandas padahal terlihat baik-baik saja dalam hubungannya. 

"Ga semua yang lu liat baik, itu baik" -Caca 

"Terus kenapa?" -Aku 

"Kenapa bisa end?" -Tiwi 

"Mana gua tau" -Caca 

"Ko gatau sih?" -Tiwi 

"Yaudah nih gua cerita. Biar ga berisik lu. Jadi, gua putus gatau kenapa, orang gua nanya kenapa sama Reno ga dijawab?" -Caca 

"Ditinggal tanpa alasan? Ko lu ga sedih?" -Tiwi 

"Biji mata lu meletak. Siapa yang ga sedih perihal kehilangan? mana tanpa alasan lagi." -Caca

"ko bisa kuat si lu ca?" -Aku 

"Bijaksana itu tau kapan kita harus berhenti. lah elu sendiri kenapa kuat mendem perasaan ama Ghali?" -Caca 


Pertanyaan dendam yang kian menusuk. Seakan-akan aku orang yang pengecut yang selalu menyembunyikan perasaan. Berbicara tentang dirinya saja aku tak sanggup. Aku selalu menghindar jika menyangkut dengan Ghali. Mencoba bersugesti bahwa perasaan ini ya memang untuk persahabatan, bukan tentang lebih dari itu. 



** 
Kali ini kita menginap di rumah Caca, dia bercerita mengenai rindunya pada seseorang yang hatinya telah dimiliki orang lain. 

"Serius Ca? si Reno udah ada cewek lagi?" -Tiwi 

"Gua tuh apaan sii, ngelupain dia aja gabisa apalagi ngehapus dia sepenuhnya coba.." -Caca 

Aku hanya mendengar perbicangan mereka berdua sembari membaca novel. Urusan cinta seperti ini aku selalu menghindar, sebab aku tak pernah mengerti bagaimana rasa utuhnya cinta. Perihal cinta aku terlalu bodoh untuk hal itu. Tapi satu yang aku petik dari perbincangan mereka. 

'Kehilangan sebenarnya bukan tentang rasa, rasa bosan sekalipun singgah ketika seseorang itu hilang itu akan menciptakan luka. Kehilangan yang sebenarnya adalah tentang cara, cara untuk jujur bahwa dirinya begitu berharga dan tentang cara mengikhlaskan. Dua orang yang telah menjalin hubungan lama dan terlihat baik sekalipun pasti ada kata kehilangan. Itulah, seseorang diciptakan kadang bukan untuk jadi teman hidup tapi untuk memberi pengalaman hidup. Sekalipun dia hilang, dan tak memberi alasan, itu untuk menjaga perasaanmu." 

Senja Bersama HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang