Kehidupan anak organisasi yang pergi pagi pulang sore ini lah yang sering membuat pertentangan antara ibu dengan aku.
**
Pagi ini aku bersiap-siap untuk pergi. Hari ini libur. Pagi ini disambut perdebatan antara aku dengan orang tuaku. Dimana ia memberitahuku tentang membagi waktu istirahat.
Aku justru tak peduli. Langsung meninggalkan rumah begitu saja.
Tiba di Malam hari. Aku, Tiwi dan Caca berkumpul untuk sekedar berbagi kisah. Aku menceritakan kejadian bahwa tadi pagi aku berdebat dengan orang tua hanya karena hal sepele.
'Kesel berantem terus' curhatku pada mereka.
'Masih mending jur. Lu masih ada orang tua lengkap.' Sahut Tiwi yang ucapannya menyentak hati.
'Gua lebih baik berantem dan denger ocehan ibu gua daripada ga pernah denger semua itu lagi buat selama-lamanya.' Sahut Caca yang membuat hati makin tersentak.
Mereka benar, aku justru harusnya bersyukur dikasih kesempatan melihat kedua orang tuaku yang dalam keadaan kondisi sehat wal'afiat. Sementara banyak orang diluar sana yang tak pernah merasakan kasih sayang orang tua atau justru mereka yang tak pernah mendengar suara orang tuanya.
Sejak itulah, aku benar-benar tersentak. Belajar dari pengalaman teman-temanku, dapat membuatku menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Bersama Hujan
General FictionLagi-lagi orang lebih memilih pelangi dibanding hujan. Tak ada yang mengerti indahnya tiap tetesan hujan yang jatuh ke bumi. jatuh berkali-kali, namun tak merasa sakit.
