"Se-serius?! Kapten menugaskanmu untuk melawan sekelompokan Black Jack, sendiri?!" rasanya aku ingin tertawa saat ditanya hal seperti itu oleh bawahanku.
Aku mengcheck-up kapal luar angkasa yang akan kubawa. Tentu yang pertama adalah tenaganya.
"Kapten bisa saja menyuruh kita, tapi kenapa malah..."
"Ahaha, tak apa. Lagian, aku sedang ingin melatih fisikku di dunia luar. Kalian tak usah khawatir." aku menaikkan sisi bibirku untuk menenangkan mereka. "Ku harap kalian akan betah di bawah bimbingan kolonel Argatha, dia wanita yang tegas,"
"Akh, itu sudah biasa bagi kami. Yang terpenting, kau harus berhati-hati. Black Jack bisa saja menjebakmu, atau... Atau sesuatu yang lebih parah lagi." prajurit John tidak bisa berhenti mengkhawatirkanku. Justru itu yang membuatku cemas.
"Hei, tenang, semuanya akan baik saja. Ini seperti biasa kan?" aku mulai meluruskan permasalahan.
Menjadi kolonel itu susah ya?
"Baiklah, lebih baik aku berangkat sekarang sebelum kapten akan datang dan memenggalku," ujarku begitu.
Sekarang aku sudah berada di kursi kokpit. Secepat kilat aku melaju ke depan-mengarah ke planet Protus.
Ayo berangkat!
Seketika, muncullah sebuah laser yang melontarkanku ke angkasa.
Disini, gravitasi 0 takkan terjadi, karena pesawat luar angkasa ini dirancang untuk melawan gravitasi. Jadi tak perlu khawatir akan benda melayang selama perjalanan.Sambil mengontrol berjalannya kapal, sesekali aku suka memandang foto album yang selalu kubawa di monitor hand secured.
Di foto itu berisikan aku, kak Karze, dan ayah.
Hhh... Aku iri pada masa kecilku sendiri,
keluarganya terlihat sangat harmonis.
Mataku tidak bisa beranjak jadi foto hologam itu. Kadang aku suka tersenyum sendiri melihatnya.
'Anda akan segera memasuki planet yang dikarantina, apa anda ingin melanjutkan perjalanan anda?'
Tiba-tiba komputer memperingatkanku untuk tidak kesana. Yah, mau bagaimana lagi, ini kan misi dari kapten. Aku harus menjalankannya.
"Tentu saja."
BUSSSZZHH!!!
Kapalku mendarat di 1/4 orbital planet dari titik perkumpulan musuh. Sebelum keluar, kupastikan tidak ada yang tertinggal disini. Aku menutup wajahku dengan head patron, bentuknya seperti topeng yang terlihat elegan. Jadi ini bisa menutupi identitasku.
Perlahan aku turun, dan meng-aktifkan mode mimikri-berubah warna pada kapalku.
Aku membuka air-scatter-ku dan meluncur di udara.
Shh!!!
Oke, daripada aku pergi sambil bengong, akan lebih baik jika aku memikirkan sebuah strategi.
Rencananya aku akan melihat kondisi di sana dulu. Kupikir jika tenaga mereka masih tergantung dengan electric tower yang dulu, berarti aku bisa...
Hei, apa ini?
Call from :
Capt. Gransell
Tak disangka, pandanganku dihalangi oleh hologram komunikasi di dalam topeng, dan itu adalah...
Se-serius kapten memberiku pesan saat aku menjalankan misi? Ituhal yang tidak biasa!
"Sarra, aku berharap kepulanganmu besok, aku harap kau bisa menepatinya." katanya. "Aku... Di sini akan terdapat sebuah rapat dan aku juga harus pergi ke 'pusat penelitian black hole', kau tahu... Untuk menemukan kakakmu. Jadi kuharap kau bisa kesana dan melihat perkembangannya. Itu saja-"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRYPTINUS's FLEET
Science FictionArmada Scryptinus, tempat tinggal untuk 500 jiwa yang berada di luar angkasa. Semuanya nampak normal, tidak ada masalah seperti yang biasanya terjadi di bumi. Namun, di balik semua itu, aku harus menjalani hidup yang berat. Hidup yang tidak seharus...