Aku sudah pernah merasakan betapa terkejutnya melihat sebuah ‘acara kejutan’ paling mengagetkan di seluruh galaksi, tapi yang ini...
Bahkan rasanya jantungku ingin copot.
“Biar ku tebak, si Gransell itu tidak pernah menceritakanmu tentangku, bukan?” dengan gaya yang elegan, dia berkeliling―memutari tubuhku.
Tentu pandanganku mengikuti ke arahnya juga.
“Ya... Karena aku belum pernah bertanya padanya,” agak ragu, aku masih menatapnya dengan ekspresi yang membingungkan.
“Ku lihat dari reaksimu, sepertinya kau menyangka kalau aku laki-laki.”
“Tentu saja, namamu sangat... Yah, kau tahu. Um,” gugup, aku seperti berbicara dengan orang yang tidak asing. Toh, aku baru pertama kali melihatnya saat ini. Entah, rasanya sangat familiar. “Lupakan, dimana ayahku!”
Dia mulai tertawa lagi. Bukan suara tawa yang menyenangkan, yang jelas ini suara tertawa jahat.
“Haha, ku pikir kau akan datang kesini untuk mencari informasi yang lebih menarik.” Ucapnya sambil meletakkan tangannya di bahu kiriku. Aku langsung menangkisnya.
“Aku, tidak mengerti...”
“Begini saja, bagaimana jika kau luangkan waktumu 10 menit untuk mendengarkan―um, anggap saja alasan aku melakukan ini semua. Kini kau paham?”
Raut wajahku berubah seketika, menjadi lebih serius. Untuk berjaga-jaga, aku memegang pedangku, milik Karze.
“Tenang, Sarra, aku tidak akan melukaimu, kau keponakanku.” Ujarnya dengan senyuman itu lagi. “Aku yakin kau akan tertarik mendengar hal ini―
―Cruasturn.”
Oke, aku benar-benar tertarik saat ini, ku akui.
“Klan Cruasturn dikenal sebagai keluarga yang tinggi derajatnya. Setiap saat, Armada Scryptinus selalu diambil alih oleh keturunannya. Dan kau tahu, aku adalah kakak dari ayahmu. Bukankah itu artinya, seharusnya aku menjadi kapten disana?”
Dia berjalan sedikit, menuju ke arah mejanya. “Ada sebuah kecelakaan. Kecelakaan saat aku sedang membuat percobaanku. Di umurku yang ke 18, aku membuat sebuah alat yang menurutku bisa mendobrakkan kemajuan bagi Scryptinus. Kau tahu alat apa itu?”
Awalnya aku hanya terdiam hening. Tapi rasanya aku tahu ini. “Mesin... Portal?”
“Benar. Aku selalu menciptakan portal yang membuat kehidupan manusia menjadi lebih praktis. Semakin lama, aku selalu meng-upgrade ciptaanku itu, hingga aku membuat sebuah portal yang bisa memindahkan objek ke tempat yang tidak pernah diketahui informasi detailnya. Black Hole.”
Tunggu, aku punya firasat buruk tentang ini.
“Saat aku menguji percobaanku ini―”
‘Oshoza, kau tahu? Percobaanmu ini belum dapat izin dari perintah pusat. Kau akan terkena masalah.’
“―ayahmu datang untuk mengganggu eksperimenku.”
‘Atas nama Armada Scryptinus, aku perintahkan kau untuk menghentikan percobaan ilegal ini.’
‘Apa yang kau lakukan?! Kau jangan pernah menyentuh mesinku!’
‘Tapi...’
DAAASHHH!!!
“Mesin itu terbuka dan hampir menyedot seluruh isi armada.”
‘Aku takkan membiarkanmu menginjak kakimu ke armada ini lagi!’
‘Lihat saja, aku akan membalas dendamku ini suatu hari nanti! Aku bersumpah!’
Aku terus menatap bibiku ini dengan perasaan iba, tapi benci. Ada sesuatu yang mengganjal disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCRYPTINUS's FLEET
Science FictionArmada Scryptinus, tempat tinggal untuk 500 jiwa yang berada di luar angkasa. Semuanya nampak normal, tidak ada masalah seperti yang biasanya terjadi di bumi. Namun, di balik semua itu, aku harus menjalani hidup yang berat. Hidup yang tidak seharus...
