Prajurit Clert mengemudikan pesawat luar angkasa yang baru. Aku berada di sampingnya—sedang menghitung angka-angka yang tepat untuk option baru tele-headku.
“Prajurit John, aku ingin kau menahan kapten untuk menarik keputusanku. Jika terjadi, apa-apa aku yang akan bertanggung jawab.”
“Tidak, kolonel, sudah tugasku untuk melindungimu dari siapa pun, termasuk dari ayahmu.”
Hhh..., kau memang selalu bisa di andalkan, John.
“Kolonel, target sudah berada di 2 SA. Apa aman bagi kita untuk kesana?” nampaknya Clert masih agak khawatir dengan keputusannya.
“Tidak, cukup sampai disini. Kalau tidak, kita akan menghilang juga,” aku membuat kata-kata yang bisa bikin Clert merinding. Toh ini juga untuk keselamatannya. “Oke, aku sudah mendapatkan frekuensi yang pas. Aku sarankan untuk meng-auto pilotkan kapal ini, sedangkan kau menjaga titik koordinat tele-headku stabil. Jika gagal, aku dan para korban akan mati.”
“Ba-baiklah, kolonel,”
Secepat kilat ia menuju ke bangku yang lainnya. Aku berdiri di tengah ruangan dengan mengatur sirklus pernafasanku.“Aku memohon bantuanmu, Kolonel Sarra,” matanya mulai berkaca-kaca lagi.
Akh, Clert, akan kuhukum kau setelah ini karena telah membuatku cemas berkali-kali.
Sret!
Aku menutup wajahku lagi dengan topeng.
Aku yakin dia masih hidup.
Yang harus ku lakukan adalah menyelamatkan adik Clert, tidak, semua orang yang masih bertahan disana.“On my mark,” aku memberinya perintah untuk memulai setelah selesai menghitung mundur. “1... 2... Capture!”
ZREP!
Aku berpindah ke pangkalan. Cukup rusuh disini, dan dimana semua orang?
Nampaknya titik tersedotnya berada di lab., jadi aku harus jaga jarak. Untuk aku bisa mengatur gravitasi, jadi aku mengubah berat badanku hingga memungkinkan untuk tidak tersedot terlalu cepat.
Berpikir, tempat evakuasi darurat... Itu dimana?
Jika lab. berada di dasar pangkalan, itu artinya tempat evakuasi darurat berada di...
Mulut pangkalan!
DUAR!!!
Tuiwuiwuiwuiwui!Tiba-tiba saja alarm bercahaya merah pekat aktif.
A-apa pangkalannya bocor?!
Aku berlari secepat mungkin ke mulut pangkalan.Mendobrak semua pintu dengan big punch dalam sekali pukul. “Apa ada orang disini?!” teriakku menyahut mereka.
Tidak ada jawaban.
Apa tidak ada yang selamat?!
Jariku sudah siap menekan tombol kembali ke kapal, karena sudah tak ada oksigen disini dan tekanan udaranya benar-benar diluar kendali.
Brak! Brak!
Suara itu... berasal dari dalam dinding.
Bisa jadi...
“Kalian semua ada di dalam?!”
Duk! Duk!
Dua kali, itu artinya iya!“Bertahanlah!”
Aku berkomunikasi dengan Clert, memintanya untuk memperbesar frekuensinya.“Bisa kau mengerti, Clert?! Masukkan angka 167° di BLT, 613° di QGS dan 900° di UPC!”
“900?! Kau serius?! Itu terlalu beresiko!” teriaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCRYPTINUS's FLEET
Fiksi IlmiahArmada Scryptinus, tempat tinggal untuk 500 jiwa yang berada di luar angkasa. Semuanya nampak normal, tidak ada masalah seperti yang biasanya terjadi di bumi. Namun, di balik semua itu, aku harus menjalani hidup yang berat. Hidup yang tidak seharus...