Final Chapter: Bloody Friendship

809 67 0
                                    

"Shelby!" Dean dan Benny berteriak.

Tangan Ren kemudian refleks memeluk tubuh mungil Shelby dengan gemetaran, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan.

"Shel... by..."

Sekujur tubuh Ren diselimuti perasaan bercampur aduk. "Kenapa... kenapa harus harus melakukan itu? Haruskah aku yang dia bunuh... Aku tidak mau...," wajahnya seketika memerah. "...aku tidak mau sampai kehilangan dirimu...."

Shelby tersenyum kecil. "Aku tidak terima, Ren...,"

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak terima... kalau ternyata perasaanku harus terbalas seperti ini...," desisnya. "Ternyata... bibiku duluan... yang mengetahuinya...,"

Ren tertegun mendengar kalimatnya. "Shelby... yang kau katakan itu..."

"Aku sudah merasakan itu... sejak lama... Aku ingin setidaknya... bisa membalas perasaan itu... dan mengatakannya padamu...," setitik air mata mengalir. "...Setidaknya... dengan ini... aku bisa tenang... karena aku bisa menemuimu... untuk terakhir kalinya...,"

Ren menggeleng pelan. "Kau tidak perlu melakukan ini kepadaku, aku bukan orang yang seharusnya dicintai orang lain...,"

Shelby menggeleng. "Tidak... semua orang berhak akan itu... Termasuk dirimu... dan aku yakin...," dia melirik Dean dan Benny. "Teman-temanmu... pasti juga berpikir demikian...,"

Dean dan Benny terenyak mendengarnya. "Karena itu... aku ingin membalas kebaikanmu... dengan melindungimu juga... Lebih baik aku yang mati oleh bibi sendiri... dibandingkan membiarkan orang yang kucintai menjadi korban... Tidak di kehidupan ini...,"

Salah satu tangan gadis itu terangkat dan merangkul Ren dengan lemah, seolah memberikan pelukan terakhir kepadanya.

Kepada orang yang Shelby sukai. Tidak, orang yang kini dicintainya.

"Sekarang... kalian bisa menutup kasus ini...," mata Shelby mulai tertutup seiring dengan detak jantungnya yang mulai melemah. "...aku senang bisa... menjadi bagian...dari... k-kalian...," matanya tertutup, disertai dengan jantung yang benar-benar terhenti berdetak. Tubuhnya merosot dan terkapar ke lantai.

Ren membeku, menatap sosok yang kini tidak bernyawa. Tubuhnya melemas ketika mendengar kalimat Shelby. Tidak hanya karena gadis itu melindungi mereka dari Bu Fallen, namun sesuatu yang mengetuk ingatannya.

Mimpi itu. Mimpinya yang melihat sosok Shelby. Mimpi itu menjadi kunci jika reinkarnasi memang benar adanya.

"Huh, gadis bodoh. Tak apalah, setidaknya beban di kehidupanku berkurang sedikit." Bu Fallen mendengus. "Nah, kurasa tidak ada salahnya jika aku membuatmu melepuh sedikit. Baru setelah itu, aku bisa membunuhmu."

Bu Fallen menghampiri Ren yang masih tertunduk lesu. "Aku sebetulnya tertarik kepadamu. Wajahmu sungguh mirip dengan si pengkhianat yang nyawanya telah kurengut enam belas tahun yang lalu. Melihat wajahmu saja sudah membuatku teringat dengan gadis itu."

Ren menatap Bu Fallen. "Kaulah yang pengkhianat."

"Hah? Kau masih mau cari mati?!"

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajah Violette saat tahu kalau sahabatnya sendiri yang membunuhnya. Ternyata sahabatnyalah yang seorang pengkhianat, membunuh karena cemburu alih-alih berkata jujur."

Ren tersenyum pahit. "Kurasa dia takkan keberatan melihatmu bersama dengan laki-laki itu, asalkan sahabatnya senang. Dan mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Violette masih akan hidup dan tetap senang melihat sahabatnya senang."

[END] Love You Until DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang