Chapter 6: Searching Hints

825 67 1
                                    

Sepulang sekolah...

"Ren!"

Ren yang baru keluar dari ruang guru setelah mengambil kunci ruang klub menoleh. Shelby menghampirinya. "Kita ke ruang klub sekarang, 'kan?"

Ren mengangguk. Keduanya berjalan ke lantai tiga menuju ruang Klub Misteri. Di sana, Benny dan Dean sudah menunggu sembari mengobrol tentang pertandingan bola yang kemarin mereka tonton hingga tengah malam.

Ren dan Shelby menaruh tas di atas tumpukan kardus di sudut ruangan. "Maaf karena barang-barang kami tidak banyak. Klub ini memang baru didirikan, jadi ruangan ini tidak begitu menarik seperti klub yang lain," ujar Ren sambil duduk di kursinya.

Shelby menggeleng. "Datang kemari saja aku sudah bersemangat. Aku mungkin bisa meminta bibiku yang seorang guru di sini untuk menambahkan sesuatu untuk kalian."

"Wah, beruntungnya kau memiliki bibi seorang guru. Pasti mudah sekali kalau kau bertanya tentang pelajaran atau kesulitan dengan PR," komentar Dean.

Benny menarik salah satu kursi di seberang Ren. "Duduk di sini, Shelby."

Shelby mengangguk. "Terima kasih."

Ren menarik napas sebelum memulai. "Baiklah. Karena semua anggota sudah berkumpul, kita langsung saja ke inti masalahnya. Kalian pasti sudah dengar sendiri tentang kasus seorang gadis yang didorong dari atas tebing dari Shelby, 'kan?"

Yang lain mengangguk. "Aku ingin kita melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Karena..." Ren terdiam sesaat. Entah kenapa ada perasaan jika mereka harus menyelesaikan kasus tersebut, meski tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka. Dia harus mencari alasan yang tepat, bukan karena memang ingin menyelidiki kasus itu.

"Karena... apa?" tanya Shelby.

"Karena setidaknya kita mungkin bisa tahu motif dari kasus itu. Kasus pembunuhan itu masih belum bisa ditutup karena pelaku belum ditemukan," lanjut Ren. "Aku tidak bisa menjamin apakah artikel mengenai kasus ini bisa diterbitkan atau tidak, namun setidaknya kita bisa cari tahu kebenaran atas kasus tersebut. Anggap saja ini tugas penting dalam memecahkan kasus besar kita yang pertama."

"Woah, kasus besar kita yang pertama! Keren!" seru Dean, tapi tidak ada yang menggubrisnya.

"Aku dan Shelby akan bertanya kepada Bu Fallen. Karena menurut Shelby, beliau mungkin tahu tentang kasus itu. Dean dan Benny, kalian coba cari tahu tentang kasusnya Violette dari koran atau dari internet." Ren langsung membagikan tugas. "Ada pertanyaan?"

Dean berdiri dan mengangkat tangan. "Objection! Kenapa aku harus bersamanya dan bukan dengan Shelby?" protesnya.

"Karena Shelby yang tahu kalau Bu Fallen mengetahui kasus ini. Lagipula aku harus melihat cara kerjanya. Hitung-hitung orientasi anggota baru," balas Ren. "Satu lagi, kalian berdua sudah biasa bekerja sama, jadi seharusnya tidak masalah kalau kalian berpasangan dalam mengerjakan tugas ini."

Dean menghela napas pasrah. "Baiklah."

"Kalau tidak ada pertanyaan lagi, kita mulai penyelidikan ini. Kita bertemu di sini setelah selesai." Ren mengakhiri penjelasan. "Dengan ini, Kasus 'Kematian Violette' resmi dimulai."

Keempat anggota pun berpencar menjalankan tugas masing-masing. Ren dan Shelby mendatangi ruang guru yang terletak di sebelah tangga. Jam segini, biasanya beberapa guru masih ada di sekolah.

Sesampainya di ruang guru, Ren membuka pintu. Kebetulan sekali, ada Bu Fallen yang sedang memeriksa tugas murid-murid. Ruang guru sudah sepi, hanya ada beliau saja. Ren berharap semoga saja beliau memberitahu sesuatu yang bisa menjadi petunjuk.

[END] Love You Until DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang