Missing You

3.8K 237 10
                                    

Langsung aja, cekidot.....

-Missing You-
Chapter 3


Perlahan pintu itu terbuka sangat pelan dan menampilkan seorang wanita yang hanya memasukkan kepalanya saja. Pandangannya tertuju pada ranjang sedang yang tengah ditempati oleh dua orang yang sudah terlelap itu. Jaera masuk ke dalam mendekati kedua orang itu. Jong Ki dan Hyunra.

baby... I’m so sorry, mom sudah benar-benar kelewatan hari itu... Tak seharusnya mom membentakmu karena yang sebenarnya terjadi adalah dia tak mencoba membawamu pergi, mom hanya takut...”, bisik Jaera seraya memandang anaknya yang terlelap dalam pelukan Jong Ki.

Hyunra memang memaksa Jong Ki untuk menginap karena dia menolak untuk tidur ditemani oleh Jaera, dia masih marah dan kesal pada ibunya itu. Dan ini berlangsung sampai hari-hari selanjutnya, hari ini adalah hari ke-4 Jong Ki menemani Hyunra hingga ketiduran.

mommy janji tidak akan marah padamu lagi, jadi jangan lama-lama marahnya”,

Setelah puas memandang anaknya, Jaera kembali keluar untuk tidur di kamarnya karena saat ini telah tengah malam saat dia selesai pulang bekerja. Jong Ki membawa Hyunra pulang lebih dulu karena dia masih harus bekerja.

Tapi niatnya untuk tidur hilang saat menatap pintu ruang kerjanya. Akhirnya kakinya melangkah menuju ruangan itu, satu-satunya tempat yang bisa membuat hatinya tenang dari semua masalahnya selama ini.

Di lain sisi, kamar Hyunra membuka kelopak matanya saat rutinitas ibunya itu telah terlewat. Matanya memandang pria tampan yang tengah memeluknya saat ini. Wajahnya berseri karena selama ini dia tidak merasa kehilangan cinta dari seorang ayah karena Jong Ki ada di keluarga mereka. Hyunra selalu melihat sosok ayah dalam tubuh Jong Ki karena memang pria ini sangat lembut memperlakukannya membuatnya selalu nyaman berada didekatnya.

sorry, daddy Jong Ki. I must to go...”, tanpa menimbulkan gejala gerakan berlebihan agar tak membangunkan Jong Ki yang masih terlelap karena pria ini menemaninya bermain seharian yang pasti membuatnya kelelahan.

Hyunra berlari ke arah lemarinya saat sudah terlepas dalam dekapan hangat Jong Ki kemudian mengambil tas ransel merah mudanya yang sudah diisinya oleh baju-baju miliknya. Anak ini memang telah berencana untuk kabur sejak awal. Sebenarnya dia memikirkan ibunya juga Jong Ki yang akan mencarinya, tapi dia ingin melakukannya, dia ingin menguji seberapa besar cinta ibunya kepadanya. Dia sebenarnya tidak ingin mengatakan bahwa dia membenci Jaera, tetapi gara-gara kejadian Jaera membentaknya, itu membuatnya takut. Setelah meninggal kertas ucapan untuk Jong Ki dan Jaera, dia langsung pergi dari kamarnya.

Kepalanya melongo keluar kamarnya memastikan keadaan telah sangat sepi. Pintu kamar ibunya juga telah tertutup rapat dan lampunya sudah padam. Hyunra menghela kemudian berjalan turun dengan cepat. Hanya ada satu tujuan dalam pikirannya dalam rencana ini.

mommy, i’m sorry...”, batinnya dengan mata terpejam.

Saat sudah di luar pagar, Hyunra kebingungan karena dia tak tahu harus lewat mana. Sampai ketika sebuah taxi berhenti dihadapannya. Tanpa membuang waktu dia langsung masuk ke dalam padahal supir taxi itu hanya ingin bertanya mengapa anak kecil sepertinya masih di luar sedangkan hari sudah telah tengah malam.

uncle, antar aku ke Gwangjigu, tempat tinggal oppadeul Super Junior!”, tetapi supir lelaki paruh baya itu masih menatapnya lekat. Ia tak percaya jika jika anak kecil ini sedang melakukan kabur dari rumah.
uncle, tolonglah... Di sana rumahku”,
“tetapi sepertinya nona baru saja kabur dari rumah”,
uncle, please... I have to go now...”, akhirnya mau tak mau supir taxi itu menuruti perintah bocah ini. Walau dengan perasaan ragu, sedangkan Hyunra hanya menatap ke luar jendela, melihat jalanan yang dilewati taksi yang ditumpanginya dengan pandangan lirih.

@at Gwangjigu, dorm Super Junior.

Suara ketukan pintu yang berbunyi keras dan bertubi-tubi itu mengusik kesenangan seorang pria tampan yang tengah duduk di sofa dengan ditemani televisi yang menyala namun PSP di tangannya. Geraman keluar dari mulutnya karena ada rasa terkejut dalam dirinya sehingga hampir membuatnya kalah dalam bermain. Ia berpikir jika itu hanya orang iseng yang untuk menganggu tetangganya. Tapi ketukan pintu itu tak berhenti dan justru semakin keras seakan orang tersebut ingin menghancurkan pintu apartemen tersebut sehingga pria ini semakin geram karena tersulut amarah.

“ais, siapa yang bertamu tengah malam seperti ini?”, gerutunya kesal. Pasalnya sekarang sudah jam 12 malam, walau dia belum tidur sih, tapi tetap saja mengusik kesenangannya.

Ketukan itu tak kunjung reda sehingga dengan kesal ia menutup telinganya frustasi. Dengan terpaksa akhirnya dia bangkit dan berjalan menuju pintu. Walau masih dengan gerutuan keluar dari mulutnya untuk orang yang mengganggu ketenangannya.

Cklek

“berhenti membuat keri_”, ucapannya terhenti dan justru mulutnya terbuka lebar melihat siapa yang berdiri dihadapannya saat ini. Apakah dia berkhayal saat ini? Tapi, itu semua buyar saat mendengar suara kecil dari seseorang yang masih setia berdiri dihadapannya dengan tatapan sendu.
daddy Kyu...”,

~~

Para pria tampan itu terlihat mengelilingi seorang gadis kecil yang sedang terlelap dalam pelukan seorang pria termuda di antara mereka semua. Tatapan mereka tak pernah teralihkan kepada gadis kecil yang tiba-tiba datang ke tempat mereka tengah malam. Mereka ingin tahu tujuan apa yang membuat gadis kecil itu mendatangi tempat mereka dan bagaimana caranya ia pergi ke sini. Itu semua yang tergiang dipikiran mereka.

“bagaimana bisa dia pergi dari rumahnya? Pasti eommanya khawatir... Lagipula dia ke sini pakai apa? Tak mungkin naik mobil sendiri kan?”, oceh salah satu dari mereka masih tak percaya dengan penglihatannya saat ini. Dia Lee Eunhyuk. Yap, ini memanglah dorm Super Junior dan gadis kecil yang datang tiba-tiba itu membuat seluruh penghuni dorm itu terkejut, gadis kecil itu tentu saja Hyunra karena tak ada gadis kecil lainnya yang memanggil Kyuhyun dengan sebutan daddy.
“aku pun terkejut saat membuka pintu tadi, kukira hanya khayalanku saja. Aku tak sempat bertanya apapun karena terkejut dan ia sudah menangis begitu saja”, kata Kyuhyun yang sibuk mengusap lembut rambut Hyunra. Jauh dalam lubuk hatinya, dia senang karena Hyunra ada dalam dekapannya saat ini, walau dia masih khawatir tentang keadaan gadis kecilnya ini bersama sang ibu. Sepertinya Hyunra memiliki masalah dengan ibunya. Tapi dia juga takjub karena Hyunra bisa datang sendiri ke tempatnya dan bahagia karena tujuan akhir gadis kecil ini adalah dimana dirinya berada.
“kau harus mengembalikannya, Kyu! Cepat!”, Kyuhyun yang tak rela harus berpisah dengan Hyunra sepecepat ini menggeleng pelan menjawab ucapan Sungmin, roommatenya itu. Ia masih ingin bersama Hyunra lebih lama lagi, kalau bisa Hyunra akan tinggal bersama dengannya sampai masalahnya dengan sang ibu selesai, ia tak masalah sama sekali untuk merawat Hyunra.
“tidak mau, aku masih ingin memeluknya. Sudah lama tidak melihatnya membuatku merasa begitu merindukannya. Aku akan mengantarnya pulang di saat dia menginginkannya”,  ucap Kyuhyun dengan senyum tipis dengan mata tak pernah teralihkan dari wajah polos Hyunra yang tertidur pulas. Para kakaknya memandangnya heran dengan sikapnya yang berubah drastis bersama Hyunra.
“kau tidak boleh begini, Kyu! Eommanya pasti khawatir dan mencarinya kemana-mana, setidaknya kau harus membujuknya untuk pulang”,

Wife, Daughter, and My MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang