He Knew It

3.2K 208 4
                                    

-He Knew It-

Chapter 7

Sebelumnya--

"bagaimana bisa aku mengetahui semuanya sedangkan diriku sudah dibuang sejak umurku 12 tahun?!",

"kau berbohong! Mana mungkin mereka membuangmu, mereka mengatakan padaku bahwa kau, anak yang mereka banggakan sedang berada di luar negeri untuk belajar. Dan ommamu yang sialan itu, ia mengambil hasil desain gaunku yang ingin kuluncurkan 1 minggu sehingga membuatku terlihat seperti seorang plagiat karena ia telah meluncurkan desain milikku beberapa hari lalu. Kemudian appa brengsekmu, dia berusaha untuk menjatuhkan usaha suamiku jika aku tidak mau mengikuti ucapannya, dan apa kau tahu hal yang harus kulakukan untuknya? Ia menyuruhku untuk meninggalkan suamiku dan menikah dengannya. Apakah appamu tidak memiliki otak atau justru sebenarnya ia sakit jiwa menyuruhku melakukan hal seperti itu?",

"a-ap-apa..?",


~~

Jaera begitu terkejut dengan hal yang mengejutkan untuknya, tidak terkecuali dengan Young Hwan dan yang lainnya. Mereka bahkan tidak bisa berkata apapun walau kini mulut mereka terbuka lebar mendengar kenyataan yang dibawa oleh Hanna yang telah disimpannya beberapa tahun ini. Jong Ki melirik Jaera khawatir sehingga ia langsung meraih tangan wanita itu ke dalam genggamannya, mencoba menguatkan hati rapuh Jaera.

"i-i-itu... itu semua...", Jaera berucap lirih diambang kesadarannya. Ia ingin menyangkal semua itu, tapi dia masih memiliki dendam pada kedua orang tuanya dan dirinya juga mengetahui sifat kedua orang tuanya sehingga ia tak membuka suara untuk menyangkal semua itu.

"oh tuhan... Ny. Cho... ma-maafkan mereka... tuhan, kumohon maafkan mereka, aku mewakili mereka sebagai anak karena perilaku tidak enak yang mereka lakukan pada anda... a-aku akan bicara pada mereka...", Hanna memalingkan wajahnya ketika tak tahan harus melihat wajah Jaera yang sudah pucat pasi. Sebenarnya ia tahu jika wanita ini tidak tahu apapun tentang semua ini dan tidak memiliki kesalahan apapun walaupun ia adalah anak dari Jongsuh dan Hyerim. Tapi, hatinya tetap sakit ketika melihat Jaera sehingga selalu mengingatkannya pada kejadian tersebut.

"Jaera jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini semua sepenuhnya bukan salahmu. Jadi, jangan berbicara seperti itu", kata Young Hwan menenangkan. Jaera masih menahan isak tangisnya dengan kedua tangannya menggenggam erat tangan Jong Ki yang menguatkannya.

"t-tidak... itu semua juga salahku, aku tidak bisa mengontrol mereka dengan baik. Aku juga salah di sini, maafkan aku...",

"tuhanku, Jaera itu semua tidak benar. Kau tidak salah, mengerti!",

"untuk apa kau membelanya? Dia memang salah!", Young Hwan menatap Hanna yang membuka suaranya, tatapannya tajam menghunus mata Hanna yang saat itu terlihat sendu dan terlihat sarat penuh dendam. Young Hwan berniat untuk membuka suaranya, tetapi tertahan di tenggorakkannya ketika mendengar suara Hyunra yang bertanya histeris melihat sang ibu menangis. Anak itu kembali bersama Kyuhyun yang mengikutinya dari belakang dengan langkah pelan, tatapannya terlihat datar tak terbaca. Young Hwan berharap Kyuhyun tidak mendengar apapun yang mereka bicarakan sedari tadi.

Hyunra masih bertanya pada ibunya yang hanya dibalas senyum juga kata 'tidak apa-apa' kepadanya, namun anak itu tidak percaya bahwa ibunya baik-baik saja. Sehingga ia menatap seluruh orang di sana dengan tatapan menyelidik tanpa rasa takut sedikitpun.

"who make my mommy cried?", Hanna menatap cucunya itu takjub, terlihat jelas jika cucunya begitu menyayangi Jaera. Ia ingin melihat seberapa besar cinta Hyunra pada Jaera.

Wife, Daughter, and My MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang