Chapter 3

27 8 1
                                    


Dia mendekatkan panah dengan archernya, tak lupa diarahkan ke sasarannya. Via membidiknya dengan sangat teliti. Ia menarik panahnya, dan...

Cahaya yang sangat menyilaukan mata keluar dari archer tersebut. Via menutup matanya karena cahaya tersebut. Tangan Via pun merasa aneh, genggamannya seakan berubah.

Merasa cahaya itu sudah mulai menghilang. Via perlahan membuka matanya. Dan betapa terkejutnya Via saat melihat...

Archer yang tadinya mini itu menjadi archer yang besar layaknya archer milik Arjuna 'Lima Pandawa'. Pantas saja genggamanku terasa aneh tadi, fikir Via.

Via memperhatikan archer tersebut dengan mendetail. Dia suka archer itu, sangat bagus menurutnya.

Sampai ia melihat sesuatu yang mengganjal. Ia melihat sebuah tombol diujung archer itu, sejujurnya saat archer itu masih dalam ukuran awal, tombol itu sudah ada, tapi Via berfikir kalau itu hanya sebuah kesalahan kecil.

Rasa penasaran Via lagi-lagi muncul, ia sangat penasaran dengan fungsi tombol itu. Dia berfikir jika itu berhubungan dengan ucapan sang penjual kemarin.

Baiklah, aku akan mengambil resikonya, ucap Via dalam hatinya. Dia mengambil keputusan agar rasa penasarannya hilang.

Via menekan tombol itu secara perlahan. Dan lagi-lagi cahaya yang menyilaukan memenuhi kamar Via, tapi kali ini bukan archernya yang mengeluarkan cahaya itu. Cahaya itu keluar dari salah satu dinding dikamar Via.

Saat cahaya itu mulai menghilang, Via membuka matanya perlahan. Dan lagi-lagi Via dibuat terkejut, karena tepat di depan Via ada lima orang berpakaian aneh yang mendadak ada di kamar Via. Sepertinya mereka melakukan teleportasi, karna ada lubang hitam dibelakang mereka yang lama-kelamaan mulai menghilang.

Via mencoba untuk memberanikan diri untuk bertanya.

"Ka...ka..kalian si..siapa?" tanya Via terbata-bata karna takut.

"Kenapa kau bertanya? Kau yang memanggil kami" jawab salah satu diantara orang berlima tadi.

Via mengerutkan dahinya
"Ti..tidak aku tidak memanggil kalian. Aku hanya menekan tombol ini" jawab Via dengan mulai berani, sambil menunjukkan tombol di ujung archer yang ia tekan tadi.

"Oh jadi kau masih noob ya?" tanya salah satu dari lima orang tadi

"Kurasa, dialah gadis yang dibilang Fatta kemarin. Lagipula aku memang tidak mengenalnya" ucap seseorang lainnya

"..........." Via tidak berkata apa-apa, karna ia bingung apa yang dimaksud.

"Oh baiklah, perkenalkan saya Joe, dia Lacey, dia Nimra, dia Jee, dan yang terakhir Yabsih" ucap Joe sambil memperkenalkan mereka satu per satu kepada Via

"A..aku Via" Via memperkenalkan dirinya.
"Apa aku boleh tau siapa kalian sebenarnya?" tanya Via sambil berusaha menenangkan jantungnya

"Tentu saja" jawab Joe
"Kami adalah orang-orang dari dimensi penolong. Yang ditugaskan untuk menjaga bumi dari masalah apapun, kalian bisa memanggil kita dengan sebutan 'helper'" lanjutnya memberikan penjelasan

"Apa kalian manusia?" tanya Via memastikan

"Emm, kalau boleh jujur.. Kami bukanlah manusia" jawab Nimra

Mata Via membelalak
"APA!!" teriak Via dengan keras sehingga membuat bunda Rifa menghampiri Via

"Ya Allah, Via ada ap..." ucapan bunda Rifa yag terpotong karna ia melihat lima orang itu.

"Kalian siapa?" lanjut bunda sambil bertanya kepada mereka berlima, sambil memeluk Via karena bunda takut mereka adalah orang jahat.

Kemudian mereka berlima menjelaskan kepada bunda Rifa apa yang sudah mereka jelaskan kepada Via tadi.

* * *

Setelah mendengarkan penjelasan mereka berlima, bunda sempat shock. Tapi, bunda mencoba untuk memahami penjelasan mereka. Dan sudah memahaminya sekarang.

"Jadi kalian itu apa, kalau kalian bukan manusia?" tanya bunda

"Emm, kami juga tidak terlalu tahu jelas kami ini termasuk apa. Tapi yang jelas kami tidak memiliki niat jahat apapun terhadap putri anda" jelas Yabsih

"Oh jadi begitu, tapi kenapa putri saya yang kalian datangi?" tanya bunda karena benar-benar bingung sekarang

"Karna putri ibu merupakan salah satu orang yang beruntung diantara sepuluh orang beruntung di bumi ini. Oh iya, kami biasa memanggil orang beruntung dengan sebutan 'luckson'"  jelas Lacey

'Oh, jadi ini yang dimaksud orang beruntung. Ternyata dugaanku benar, kata-kata itu bukanlah sekedar kata-kata. Tapi, memiliki makna didalamnya' batin Via

"Luckson? Apa itu singkatan dari Lucky Person?" tanya Via

"Ah, kau anak yang cerdas" ucap Nimra memuji Via.

"Lalu apa bedanya luckson dengan yang tidak?" tanya bunda

"Bukankah tugas  kalian adalah menjaga seluruh bumi?" lanjut bunda

"Bedanya adalah luckson seperti Via memiliki peran penting dalam keamanan bumi" jelas Joe

"Tugas kami memang menjaga bumi ini. Tapi kami tidak bisa menjaga sampai ke pelosok bumi ini, dan kami membutuhkan bantuan dari para luckson" lanjut Yabsih

" ...

Hai.. Hai..
Kira-kira apa ya, yang ingin di katakan ?
Kalo mau tau sebaiknya tunggu chapter selanjutnya.
Jangan lupa vote, comment
Jangan jadi pembaca gelap !!

The Helper DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang