Chapter 6

26 7 3
                                    

Maaf ya.. Kalo telat UP...
Soalnya kemarin lagi ada masalah sama tab nya...
_________________________Happy Reading_________________________

Para warga masih dikepung oleh gerombolan anak muda itu.

Seseorang mulai mendekat kearah warga, sambil mengangkat samurainya.

Melihat hal itu, tentu Via tidak diam. Dia keluar dari rumahnya, membawa archer nya yang sudah menjadi archer sungguhan.

"Hey kalian, kalau mau lawan aku. Jangan lawan mereka yang tidak memiliki senjata" ucap Via lantang, sambil menunjukkan archer nya.

Ucapan Via itu, sontak membuat para warga dan gerombolan anak muda itu mengalihkan pandangan mereka menjadi kearah Via.

Bahkan bunda Rifa menatap anaknya tak percaya. Via.. Kamu ini kenapa? Bunda sudah memintamu tetap didalam bukan?, ucap bunda Rifa dalam hati, benar-benar tidak dapat dipercaya.

"Heh, anak kecil gausah sok-sok an deh lu." ucap Gan, salah satu orang dari gerombolan anak muda tersebut.
"Nantang kita dia" ucap Gan kepada teman-teman nya.

'Aku tidak takut' ucap Via dalam hatinya, menyemangati dirinya sendiri.

"Lu fikir, karena lu punya archer gede kaya gitu, kita bakalan takut? Gak" ucap Gan dan menjawab pertanyaannya sendiri

"Kita tau, itu pasti cuma mainan. Sekalipun itu beneran, lu pasti ga bisa make itu" ucap Gan sambil tertawa

Gan berjalan mendekat kearah Via. Aku ga takut, lagi-lagi Via hanya bisa menyemangati dirinya sendiri.

Gan memutari Via, sambil memperlihatkan senyum liciknya.

"Mau kita apain dia?" tanya Gan kepada teman-temannya

"Lu tau ga, resiko berurusan dengan kita?" ucap Gan sambil menyolek dagu Via

Setelah hal itu, tiba-tiba datang para helper atau orang-orang dari dimensi penolong, mengepung gerombolan anak muda tersebut.

~Flashback On~

"Karna mereka juga tanggung jawab kami.."

Akhirnya Dengan cepat Lacey menghubungi salah seorang dari dimensi penolong. Meminta seseorang tersebut memberitahu orang-orang dari dimensi penolong agar membantu mereka.

Dan tidak lama kemudian para orang-orang dari dimensi penolong tersebut datang. Jumlah mereka hampir 250 orang. (Mereka bersembunyi, karna tidak mungkin rumah Via menampung orang sebanyak itu)

Dan Joe memberikan saran.

#Saran

"Jadi nanti Via akan menghampiri mereka, membuat mereka kesal dan menghampiri Via. Saat mereka menghampiri Via kita semua datang mengepung mereka. Membuat mereka takut." ucap Joe kepada Via, Lacey, Yabsih, Nimra, Jee, dan ber telepati kepada orang-orang dimensi penolong yang diluar rumah Via memberi saran.

Mereka semua menyetujui dan langsung melaksanakan rencana mereka.

~Flashback Off~

Kedatangan mereka tentu mengundang perhatian dari semua yang ada disitu, termasuk bunda. Ternyata kau tidak gegabah Via, ucap bunda Rifa dalam hati senang, karena anaknya melakukan ini karena sudah memiliki rencana sebelumnya

"Kalian siapa?" tanya Gan kepada Joe, dia terkejut.

"Kau tidak perlu tau siapa kami. Yang jelas kalian harus pergi sekarang juga" jawab Joe tegas.

"Ba..ba..baik..lah" ucap Gan gugup

"Dan kalian harus janji tidak akan pernah datang dan buat masalah disini lagi" ucap Via tegas, menantang.

"I..i..iya" jawab Gan.

Gerombolan anak muda tersebut langsung pergi kucar-kacir meninggalkan Via, dan yang lainnya.

Para warga mendekat kearah Via.

"Via, mereka ini siapa? Kenapa jumlah mereka banyaj banget nak?" tanya pak Jaja selaku ketua RT

"Mereka para helper pak" Via memberitahu tentang helper kepada pak Jaja

"Kalian sudah punya KTP sini?" tanya pak Jaja kepada semua helper.

Hal itu membuat para helper menunjukkan raut wajah bingung. Sementara Via tertawa

"Pak RT dan semua warga. Mereka ini bukan manusia" ucap Via

"Loh, kalian setan?" tanya pak Jaja takut

"Bukan pak, tadi kan saya udah bilang, mereka itu helper pak. Dari dimensi lain" jelas Via

Namun sepertinya penjelasan Via masih kurang cukup untuk dimengerti, sehingga bunda Rifa dan para helper ikut bantu menjelaskan

* * *

Setelah mereka menjelaskan dengan detail akhirnya para warga termasuk pak RT mulai paham.

"Jadi, didunia ini ada 10 panah-panahan yang bisa manggil kalian, dan orang yang punya panah itu namanya, emm.. apa tadi, oh seblak ya? Iya kan?" ucap pak Jaja

"Luckson pak" ucap bu Rini, istri pak Jaja membenarkan ucapan suaminya

"Yaudahlah bu sama aja, ada lak-lak nya" ucap pak Jaja tak mau kalah

"Berarti di wilayah RT kita udah ada pahlawannya" ucap seorang warga

Akhirnya para warga langsung pulang ke rumah mereka masing-masing. Dan para helper segera pergi menuju dimensi mereka kembali.

"Bagus Via, misi pertama kamu sudah selesai" puji Joe

Joe, Lacey, Yabsih, Nimra, dan Jee pun berpamitan kepada bunda dan Via dan langsung pergi.

Hai.. Hai..
Sorry kalo Chapter 6 nya rada membosankan.
Karna author lagi bingung...

Jangan lupa vote, comment
Jangan jadi Pembaca Gelap!!

The Helper DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang