Via sudah keluar dari UKS, karna dia tidak ingin hanya berdiam diri di UKS. Dibantu Joe, Via memasuki kelasnya.
Saat Via masuk kedalam kelasnya, seketika teman-teman Via yang awalnya sedang asik bercanda ria terdiam. Mereka....
"Via, gue sama temen-temen yang lain minta maaf. Karna udah sering ngejek lu" ucap Rey di sambung dengan anggukkan teman-teman Via
"Iya, gapapa ko'" ucap Via dengan gugup
* * *
Kring...
Kring...
Kring...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Via dan Joe pun sudah keluar dari sekolah dan menuju rumah Via.
#RumahVia
"Assalammualaikum, bun" Via mengucapkan salam
"Wa'alaikumsalam, eh Via udah pulang?"
"Iya, bun" jawab Via
"Loh Joe, kok ada disini?" bunda bingung atas kehadiran Joe
"Yang lain kemana?" lanjut bunda"Iya, bun. Yang lain sudah kembali" jawab Joe
"Bun, aku sama ka Joe pengen ngomong sesuatu. Tapi, bunda jangan shock ya!!"
"Sebenarnya tadi itu. Di sekolah aku telat, dan.... Ada kejadian disana" jelas Via gugup
"Via memanggil kami saat peristiwa itu terjadi, kami sudah mengepung penjahat itu. Namun... Via tertembak" jelas Joe dengan hati-hati.
"YaAllah, Via kamu gapapa?" bunda khawatir
"Iya bun, Via gapapa. Tadi sudah disembuhkan ka Lacey dan ka Nimra" jelas Via
"Yaudah, ayo duduk dulu Via" ucap bunda, sambil merangkul Via. Joe mengikuti mereka masuk kedalam rumah.
Bunda langsung menuju dapur.
"Via, kamu masih merasakan sakit?" tanya Joe
"Ah, tidak kak. Lagipula kan tadi kak Lacey sudah memberitahu" jelas Via
Bunda keluar dari dapur, sambil membawa dua cangkir teh.
"Ayo diminum dulu" ucap bunda
"Ini apa?" tanya Joe yang tidak tahu apa itu teh
"Ini namanya teh kak. Kaka mau coba?" Via mengambil satu cangkir teh, dan menyodorkannya kearah Joe. Joe mengambilnya, dan langsung meminumnya
"Wah rasanya enak, aku tidak pernah minum sebelumnya" ucap Joe saat sudah meneguk teh tersebut. Sementara Via dan bunda hanya tertawa, sambil menawarkan beberapa cemilan lainnya kepada Joe
* * *
"Yasudah kalau begitu saya pamit dulu" pamit Joe
"Tunggu ka" ucap Via menghentikan Joe
"Aku ingin bertanya sesuatu pada kaka" lanjutnya"Apa yang ingin kau tanyakan, Via?" ucap Joe sambil berjalan kearah Via
"Emm... Ka" jeda
"Kaka kan pernah bilang, bahwa ada sepuluh orang beruntung didunia ini""Iya, lalu?"
"Siapa saja yang sudah menjadi orang beruntung selain aku?" tanya Via
"Baiklah, aku akan menunjukkannya padamu"
Seketika ditangan Joe sudah ada daftar orang beruntung atau para luckson. Dia pun memperlihatkannya kepada Via.
*Private, hanya orang dari dimensi penolong dan orang beruntung yang boleh tau *"Apa tidak ada dari mereka yang berasal dari Indonesia?" tanya Via setelah melihat daftar itu
"Untuk sementara ini belum ada, lagipula baru ada 7 orang beruntung yang ada. Masih ada 3 orang lagi yang akan jadi bagian dari para luckson" jelas Joe
"Oh ya, kenapa si akang penjual archer itu tau tentang luckson" ucap Via membuat Joe terkekeh. 'Kenapa tertawa apa aku salah bicara?' ucap Via dalam hatinya
"Dia adalah anggota kami yang bertugas mencari luckson selanjutnya. Tempat yang ia pilih random tidak selalu disatu tempat. Coba saja kau kesana lagi, mungkin dia sudah tidak ada. Dan saat sudah ada 10 luckson, dia akan menginformasikannya pada kami. Kemudian kami akan membuat pertemuan untuk para luckson dengan seluruh anggota kami tersebut. Temasuk kamu, jadi bersiaplah untuk datang ke dimensi kami" jelas Joe
"Benarkah?" jeda
"Kami akan datang ke dimensi kalian?" tanya Via tak percaya"Iya tapi ada saatnya nanti, karna menemukan luckson itu tidak mudah dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Seperti menemukanmu, terakhir kami menemukan luckson sebelum kau itu 2 tahun yang lalu, dan baru menemukanmu sekarang"
"Jadi, kalau nanti sudah ada 10 luckson. Namun, ada salah satu luckson yang meninggal, kita harus mencari lagi?"
"Tidak, biasanya jika ada luckson yang akan meninggal kami akan dapat sinyalnya. Kami akan menemui orang tersebut dan bertanya kepadanya siapa orang kepercayaannya yang akan menggantikannya" jelas Joe
"Oh" jawaban singkat dari Via
"Apa masih ada pertanyaan lagi? Jika sudah tidak ada, aku izin kembali" ucap Joe
"Sepertinya tidak, lagipula aku bisa memanggil kaka lagi lain waktu"
"Yasudah bunda, Via saya pamit dulu" pamit Joe
"Baiklah, Joe. Terimakasih sudah membantu Via"
"Tidak, itu adalah kewajiban saya. Oh ya, terima kasih atas makanannya. Anggota kami pasti akan senang, karna mendapat kue dan minuman seperti ini dari kalian" ucap Joe
"Ah, sama-sama. Kalau kurang, kemari saja. Nanti akan bunda bikinin lagi" ucap bunda senang
Joe pun langsung berteleportasi, meninggalkan rumah Via
"Ayo Via istirahat dulu"
"Iya bun, aku mau ganti baju dulu" jeda
"Aku ke kamar ya, bun" ucap Via seraya meninggalkan bunda...
Hai.. Hai..
Maaf ya kalo sering gak tepat jadwal... Soalnya ada beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan.. Eeaa...
Maklumi ya...Jangan lupa vote, comment !!
Jangan jadi Pembaca Gelap !!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Helper Dimension
FantasyFatimah Alivia singkatnya Fatvia atau sering di panggil Via, membeli sebuah archer mini. Namun ternyata itu bukan sembarang archer mini.... Mau tau kisah lebih lanjutnya? Jangan lupa baca, vote, comment. Jangan jadi pembaca gelap...!!