01. Who am I?

120 6 7
                                    

"Kriiingggg.. Kringgg.. Kringg.. " alarm yang berada tepat disamping ranjangnya itu terus berusaha membangunkan pemiliknya. Namun, sayangnya usahanya selalu gagal.

Sampai akhirnya pemilik alarm tersebut membuka matanya. Matanya langsung terbelalak saat mengetahui sudah pukul 07.00.

Oh sungguh mungkin ini awal yang sangat buruk untuknya, karena bel sekolahnya berbunyi pukul 6.20. Tapi, tenang saja! Ini sudah menjadi hal yang amat biasa untuknya.

Dia hanya membersihkan mulutnya saja tanpa memikirkan untuk membersihkan dirinya -mandi-Tak lama dari itu gadis itu berpacu dengan sepeda miliknya menuju sekolah.

...

Di Sekolah -

"Heyy kamu! Udah ke sekian kalinya kamu terlambat dan kena hukuman tapi gak pernah kapok yaa" Ucap pak Joko. Ya, memarahi dia juga merupakan kebiasaan pak Joko yang merupakan penjaga sekolah.
"Nyantai pak, kita ceesan kan pak? Hehe"

"Mbah mu!"

"Mbah saya udah meninggal pas saya kecil pak, omongan bapak mengingatkan saya sama doi pak. Saya sangat sedih mengingatnya pak" Ucap dia untuk meluluhkan pak Joko

"Ya sudah, maafkan saya ya nak. Sekarang, masuklah kamu ke kelas" Pak Joko mengizinkan. Lalu ku balas dengan anggukan.

'Yess! Kali ini pak Joko berhasil gua kadalin' Batin gadis tersebut.

Gadis itupun melangkahkan kakinya untuk menuju kelas. Namun, ketika ia ingin memasuki kelas, nampaknya ada guru yang sedang mengajar. Akhirnya, gadis itu memutuskan untuk ke rooftop sekolah.

Saat bel istirahat berbunyi, gadis ini memasuki kelas.

"Woy Ira!!" Teriak Lita, salah satu sahabatnya.

"Heyy" Balas gadis yang terlambat itu. Ya, namanya adalah Syiffa Almira. Namun, biasa dipanggil Ira. Ira merupakan siswi SMA Harapan yang tengah duduk di kelas dua SMA. Sungguh, dia memiliki kepribadian yang lain daripada teman teman sebayanya yang lain. Ira memiliki pribadi yang tomboy. Dan sangat senang membuat keributan.

"Dari mana lu? Terlambat lagi? Terus ke rooftop lagi? " Umpat Neta yang merupakan sahabat Ira

"Ahh kayak gak tau gua aja lu. Yaudah, jajan yuk! " Ajak Ira yang diiringi dengan langkah menuju kantin.

Ira memiliki sifat yang jahil, hal ini terlihat jelas dari kesehariannya. Ditengah bosannya menunggu pesanan, dengan sengaja Ira memasukkan lima sendok sambal ke dalam mangkuk bakso yang terletak tak jauh dari meja tempat ia menunggu pesanan makanan. Tak lama dari itu, pemilik mangkuk bakso itu melahap santapannya. Pemilik itu pun merasa pedas.

Gadis pemilik mangkuk bakso itupun melangkahkan kakinya dan mengarah ke Ira.

"Pasti lo yang masukin sambel ke makanan gua kan?! " bentak gadis itu yang tak disangka sebelumnya.

"Iye, emang ngapa?" sahut Ira santai

"Gila lo ya?! Gue senior lu! Lo harus tunduk sama gue! " Amarah gadis yang ternyata senior-nya.

"Tunduk? Siapa lo nyuruh gue tunduk? Junior bukan berarti PEMBOKAT!" balas Ira dengan nada penekanan.

"Oh, jadi lo gak kenal gue? Okeyy kenalin, gue Mega. Queen SMA Harapan. Gue nggak nganggep lo pembokat. Tapi, seenggaknya lo ngehargain gue" balas Mega dengan sombongnya kemudian ia pergi.

"Baru jadi Queen udah belagu aje lu" Pekik Ira.

"Udah ra, udah.. Lanjut makan aja yuk" Neta berusaha menenangkan.

"Ett dah situasi lagi begini malah ngajak makan! " umpat Lita

"Yaudah yuk, makan" ucap Ira

'hadehh' batin Lita melihat tingkah sahabatnya itu sambil menepuk dahinya dengan punggung tangannya.

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.

To be continue ..

TentangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang