04. Ya Ampuun IRRAAA

29 4 0
                                    

"Iya biar saya aja mbak yang bayar. Sekalian sama ini ya mbak" gadis baik hati itu meyakinkan lelaki itu dengan niat baiknya sembari menyerahkan sebuah novel yang ingin dia beli

"Jadi total semuanya 300.000,- mbak" kasir tersebut kembali menyatakan harga. Yang kemudian dibalas dengan beberapa lembar uang

"Mm.. Makasih yaa lu baik banget" ucap lelaki itu ketika sudah berlalu dari toko buku itu

"Nyantai aja kali mas" sahut gadis itu

"Nama gua Felix, gua masih sekolah jadi jangan manggil gua mas. Masalah duit lu tadi, gua bisa ngambil duitnya sekarang di ATM" lelaki itu memperkenalkan dirinya dengan menyodorkan tangannya

"Ira" gadis itu menerima jabatan tangan Felix. Gadis itu memang tidak lain adalah Ira

"Kita ke ATM dulu ya" Felix menarik tangan Ira menuju ATM di sekitar tempat mereka berdiri sekarang

"Duhh ngapain sih megang tangan gua" umpat Ira ketika sampai di ATM. Sontak Felix melepas gengaman tangannya

"Eh sorry" Felix melepaskan genggamannya

"Hmm .. Nihh duit lu yang tadi gua pinjem. Btw, thanks ya" lanjut Felix

"okey, nyantai aja bro" sahut Ira yang kemudian berlalu meninggalkan Felix sendiri yang sibuk tersenyum sendiri

...

'06.00'

Ira menolehkan kepalanya ke arah jam tangannya.

'Yaaps enam tepat' batin Ira ketika melihat jam tangan hitam miliknya. Tubuhnya yang tinggi dan tidak terlalu berisi lengkap dengan seragam sekolah itu sudah ada tepat di depan gerbang sekolah. Tidak seperti biasanya memang.

"Woyy IRRAAA itu bahan contekan gua jangan di rebut woyyy!!" Neta berteriak sekuatnya. Memohon agar bahan contekan yang dibuat Lita bisa dia salin di buku tugasnya.

Ya, begitulah Ira. Ia selalu datang pagi. Tapi hanya ketika ada PR yang sulit dia kerjakan. Kelakuan Ira membuat Neta harus berlari mengejarnya. Bukan mengejarnya. Lebih tepatnya mengejar buku tugas milik Lita yang sedang ia pertahankan

"Woyy Ira semprull jangan kabur lu yaa!! Gua dapetin buku itu duluan!" Neta masih sibuk mengejar Ira.

Sampai akhirnya Ira berlari dan memasuki toilet wanita.

'Aaaaaa' Ira memekikkan suaranya. Tanpa butuh waktu lama Ira keluar dari toilet wanita itu. Ups, nyatanya Ira memasuki toilet pria. Dimana isinya hanya kaum adam saja

"Hahaha sukurin lu!" tawa Neta melihat itu

"Sekarang gantian gua yang ngerebut nih buku" sambung Neta setelah berhasil mendapatkan buku itu

Nampaknya Ira tidak membiarkan buku itu berlama-lama di tangan Neta. Ira kembali merebut buku itu kemudian berlari dengan sigat ke toilet wanita. Kali ini Ira tidak salah masuk lagi

"IRRAAA!! Bener-bener mati konyol lu ya!" Neta kembali menjerit.

Disaat keadaan seperti ini, Ira memang suka berlari ke toilet dan mengerjakan tugasnya disana. 'Lebih Tenang' menurutnya.

"Huffftt akhirnya" Ira keluar dari toilet sambil memegang perutnya seolah sudah membuang sesuatu

"Nih ambil" Ira menyerahkan bahan contekan itu

"Ishh pasti lo ngerjainnya sambil buang aer" Neta menduga-duga

"Jangan banyak nanya, kalo mau lu ambil ni buku" tukas Ira yang dibalas dengan Neta yang mengambil buku itu dengan raut wajah kesal

"Hahaha" Ira melanjutnya dengan tawa

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.

To be continue..

TentangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang