10. Gugup

30 1 0
                                    

Tempat biasa. Dimana lagi jika bukan toko buku yang sering mereka kunjungi.

Sesampainya disana, Ira mengedarkan pandangannya, mencari sosok dua perempuan yang sangat akrab dengannya. Sosoknya tertangkap mata Ira. Tapi tidak hanya berdua. Ada sosok laki-laki yang ia juga mengenalnya.

Ira menepuk pundak kedua sahabatnya secara bersamaan agar tersadar dari perbincangan panjang dengan Felix, laki-laki itu. Sontak mengundang torehan wajah yang disuguhkan kedua sahabatnya itu.

"Ehh Ra.. Peace! " ucap Lita dengan memberikan lambang kedamaian -jari tangan yang membentuk huruf v-

"Mau deket ama dia? Gidah! Gua juga bukan siapa-siapanya" balas Ira santai

"Inget Ta, Akbar mau dikemanain?" Neta mencoba mengingatkan seseorang yang selama ini Lita banggakan

"Gua udah nggak seneng ama dia" jawab Lita seketika

"Eh iya, lu mau tau nggak kejadian yang gua alamin sama Neta?!" sambung Lita dengan jeda sebentar,mencoba mengalihkan perbincangan yang membuatnya mengingat hal yang membuatnya sakit

"Ada apaan emangnya?" tanya Felix yang mulai angkat bicara dan Ira mengangkat kedua alisnya

"Tadi pagi ada tikus mati di komplek rumah gua. Terus gua berdua Neta, bacain dia surat yasin. Biar tenang disana" jelas Lita

"Good job" Ira menyahut dengan pujian

"HAHAHA" nada tawa pecah setelahnya yang jelas bersumber dari Felix dan Ira

Torehan wajah dari beberapa orang disekitarnya didapati mereka, yang tentu saja merasa terganggu dengan kebisingan yang mereka buat

Tanpa berfikir lagi, keempatnya membungkam suaranya. Ira mengeluarkan buku yang ingin ia baca disini dan menanyakan soal demi soal ke sahabatnya.

"Lu ngerti soal ini nggak?" tanya Ira kepada Neta dan Lita dengan nada yang mulai serius

"Boleh gua liat?" Felix membalas tanya. Ira menyerahkan beberapa soal yang ia tanyakan kepada sahabatnya

"Jadi ini cara jalannya gini Ra,  yang ini dikali ini .." jelasnya panjang lebar. Ira mengangguk paham

"Tumben Ra, lu kesini bawa buku pelajaran biasanya lu bawa novel atau malah beli novel" celetuk Lita

"Suka-suka saya dong" balas Ira dengan nada bercanda

Felix yang paham akan soal-soal yang ditanyakan Ira, menimbulkan inisiatif untuk membantu Ira menyelesaikannya.

"Huhh selesai juga" Ira membuang nafas panjangnya asal

"Gua balik duluan ya! Udah sore juga nih" pamit Ira

"Cepet amat Ra"

"Padahal tadi lu duluan yang ngajak keluar"

"Hm iya sih, tapi gua rasa ini udah sore. Gua duluan ya, bye!"

Lita, Neta, dan Felix hanya memperhatikan Ira yang semakin lama semakin menjauh hingga punggung miliknya tak lagi nampak. Felix tersenyum.

"Lu suka sama dia?" tanya Lita mengintogerasi Felix saat sadar akan senyum yang dilemparkannya.

"Ng..Nggak" jawabnya ragu

"Gak usah malu-malu gitu Fel, gua bisa ngeliat itu. Dia susah lho didapetin!" Neta juga mulai angkat bicara

"Tapi kayanya dia cuek sama gua"

"Kita bakal bantu kok"

...

Ira menghempaskan tubuhnya di atas ranjang miliknya. Membiarkan jari jemarinya menari-nari di atas layar ponselnya. Ditengah asyiknya berkutat dengan ponsel, ponsel pintar milik Ira itu bergetar. Ada notif pesan yang tertera disana

+6287532145688
Hai Ra.. Gua Felix

'Felix? Untuk apa dia mengirim pesan malam-malam seperti ini? Kenapa nggak ngirim martabak keju aja gitu' batin Ira dengan senyum yang mengembang atas guyonannya

Baru saja Ira ingin membalas, ponselnya kembali bergetar dengan getaran yang berulang-ulang, menandakan sebuah panggilan masuk

'Halo' begitu suara diseberang sana terdengar ditelinga Ira

'Hm iya, ada apa Fel?'

'N..ggak cuma pengen ngasih tau, kalo lu kesusahan belajar gua bisa kok nolongin lu'

'Lu nggak keberatan?'

'Ng..nggak kok Ra'

'Ok deh, yaudah ya gua mau tidur nih'

'Iya Ra'

...


'Tutt.. Tutt.. Tutt' hanya itu balasan atas sahutan terakhirnya.

'Duh! Niat gua kan pengen ngajak jalan' Felix menepuk pelan dahinya dengan telapak tangannya.

Keringat tampak menetes deras di pelipis mata milik Felix. Gugup. Entah mengapa Felix merasa gugup kali ini

_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.

To be continue..

TentangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang