"Mantapp resmi jadi penulis dong nih" ucap felix setelah berakhirnya acara launching novel karya Lita
"Nggak sia sia nih patah hati" komentar Neta
"Yeuu apasi lu pada" sahut Ira dengan sedikit tawa renyah
"Btw, mana nih si Ira" ucap Lita dengan kepala yang ia tengokkan ke kanan dan kiri. Mencari sosok Ira yang juga tak tertangkap lensa matanya
Ditengah hingarnya perbincangan, seorang gadis bernama Syiffa Almira datang mendekat. Lengkap dengan hijab yang sudah mantap ia kenakan. Langkahnya hati-hati. Penampilannya pun nyaris tak dapat dikenali.
"Assalammualaikum" ucap Ira memberi salam
"Waalaikumsalam, ada perlu apa ya mbak?" balas Lita ramah
Neta dan Felix diam. Berusaha mengingat sosok yang sepertinya sudah tidak asing. Dahinya sedikit mengkerut.
"Mau minta tanda tangan pasti" celetuk Felix. "Yekan, mbak?"
Ira mempersilakan temannya menjabat tangannya seolah mengajak berkenalan. Teman temannya hanya melirik satu sama lain. Akhirnya Lita yang mengalah dan membalas jabat tangan Ira
"Kenalin, gua Syiffa Almira"
"IRAAA?"
"INI LO? SUMPAHH LU BEDA BANGET"
Pernyataan yang dibuat Ira sontak membuat teman temannya kaget bukan kepalang. Sebagai refleks, Neta dan Lita memeluk erat Ira. "Uhh kangen" ucap Lita dalam peluk
Felix hanya terperangah tidak percaya melihat perubahan Ira. Felix hanya mematung. "Subhannallah" Felix bergumam
...
"Ehh iya, katanya sekarang lu udah resmi jadi sekretaris kan, Net?" tanya Ira sambil mengaduk ngaduk minumannya
"Iya, dan lu tau siapa atasan gua?" sahut Neta dengan membalas bertanya
"Manusia pasti" celetuk Felix asal
"Siapa Net?" tanya Ira antusias mengorek jawaban
"IMAM SYUHADA. ORANG YANG DULU PERNAH GUA GEBET" jawab Neta
"Bagus dong" timpal Ira
"Tapi kok gua sekarang ngerasa biasa aja ya?"
"Ketularan Ira nih"
"MATI RASA"
"Yaduh jangan deh, lu sendiri? Masih ngejar ngejar akbar?" tanya Neta
"Rahasia hati" sahut Lita
"Halahh bilang aja masih! Bener kan, keyakinan gua?"
"Apa sih lu"
_._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._._.
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang
General Fiction- Karna tuhan punya cara tersendiri untuk mempertemukan -