Mario tertawa cekikikan, ia memandangi Kedasih yang duduk di sebelahnya. Kedasih tersipu malu diperhatikan oleh Mario. Ekspresi gadis misterius itu sulit ditebak. Kadang lebih banyak diam sehingga terkesan sombong dan pemarah. Sebagian kecil dari roman wajahnya hanya terlihat sesekali ia mau tersenyum.
“Yaa...jadi gue salah lagi ya?” Camelia mengerucutkan bibirnya.
“Tone kamu out, vibra kamu out, pitch control juga out!” Badai berlagak meniru komentar salah seorang juri kontes menyanyi di salah satu stasiun televisi swasta.
“Yang benar Dai?” Camelia membelalakan matanya, ia tak percaya dengan perkataan Badai. “Terus gimana dong?” Diguncangnya bahu Badai yang mengalihkan perhatiannya pada Mario dan Kedasih.
Mario menarik tangan Badai untuk berdiri. “Mending kamu kasih contoh dulu sama Camelia, Dai!” sengaja Mario menyuruh Badai bernyanyi karena ia merasa jengah terus diperhatikan gelagatnya.
“Lah, kok jadi aku yang nyanyi?” protes Badai, suasana hatinya sedang tidak ingin bernyanyi.
“Di sini siapa lagi yang pintar nyanyi selain kamu?” Mario balik bertanya.
“Iya Dai,” sahut Camelia dan Kedasih bersamaan.
“Tapi, masa aku harus nyanyi lagu Sang Dewi sih? Itu kan lagu cewek, enggak ada lagu yang lain lagi apa?” Badai mulai mengambil mic yang tergeletak di atas meja.
“Gampang,” Mario memilih sebuah track dari list yang tertera pada layar monitor operator. “Nah, kamu nyanyi lagu ini aja ya!” Titah Mario kalem. “Ini lagu kesukaanku loh,” imbuhnya.
Mendengar bahwa lagu yang dipilih adalah lagu kesukaan Mario, Badai pun menyetujuinya. Ternyata lagu yang dipilihnya adalah lagu lawas Christian Bautista yang berjudul SHE COULD BE. Sepertinya Mario adalah Christian Bautista’s songs lover, terbukti dalam sehari ini Badai mendengar nada dering yang diset pada hp Mario adalah lagu Christian Bautista, dan track yang dipilihnya untuk Badai pun dari penyanyi yang sama. Tidak menunggu lama Badai lalu berdiri dan mengikuti alunan musik. Musik ini begitu slow namun iringan lagunya terdengar sedikit up beat. Badai menggerakan tubuhnya mengikuti irama. Camelia turut mengiringi Badai, ia mencoba berduet dengannya.
SHE COULD BE
She comes inside been playing football with the guys
She’s all highfives and dirty footprints on the floor
Next thing I know she’s hanging out
She’s got her dress and high heels on and we’re alone
I couldn’t ask for nothing moreI love the way
A simple smile reveals it all
She calls my name...Chorus :
She could be the one I’m ever gonna need
She’s like a beauty queen in just her t-shirt and her jeans
She could be just the one I’ve waited for
Could be a perfect score and more
(yeah) she could be, she could be, she could be...It’s Friday night and while her friends are home by nine
We hit the show
Tip the bouncer skip the line
Next thing I know, we’re out the door
And now she’s dancing in the rain a fragile flame
Under the pale blue colored lightOhhh... I love the way
This girl is not affraid to fall
She calls my name...
(she’s calling out to me)Bridge :
The one in a hundred million
A secret the words been keeping
The music that keeps repeating, keeps repeating
Inside your mind
![](https://img.wattpad.com/cover/103443630-288-k314901.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu Kupinjam
Teen FictionBadai Ombak Samudra ingin ditempatkan satu kelas dengan Mario di kelas XI IPA A, kelas unggulan di sekolahnya. Tetapi para wakil kepala sekolah menempatkannya di kelas XI IPA B, sehingga ia bertemu dengan Kedasih-gadis bertangan besi yang menurutnya...