Cemburu

52 12 3
                                    

Tingggggg.
Pintu terbuka sendiri bertanda ada pelanggan masuk ,terlihat seorang laki laki mengenakan seragam dibalut dengan jaket merah dan kepalanya ditutupi dengan kupluk ,mungkin karena hari ini hujan.

Alisha dan Pandu melihatnya .
"Pan ,aku mau nyoba ya buat jadi pelayan ke pelanggan itu sekalian tes kaki tanpa tongkat " pinta Alisha dengan tangan yang memohon.
"hmmm baiklah bek ,tapi kamu harus hati hati".

Alisha pun menghampiri pria itu dengan kaki yang masih terlihat pincang .
"Selamat sore ,anda mau memesan apa ,disini kami menyediakan apa saja tapi khusus untuk berbau chocolate dan vanilla" dengan sangat riang Alisha menawarkan.

Pria itu pun menoleh untuk memesan ,saat Pria itu menoleh dia sangat terkejut karena pelayan cafe ini adalah Alisha orang yang dia kejar kejar saat waktu SMP dan begitu pun Alisha terkejut karena pelanggannya itu adalah Biaz.

"Haiiiiii ".

Alisha mengangguk dan Alisha bingung kenapa Biaz tau toko ini .
"Bi ,kamu sering ke caffe ini ya ".
"hmm ini caffe tante gua ".
"berarti kamu sama Pandu saudaraan "

Belum dijawab dari mulut Biaz ,Pandu sudah menghampiri mereka dan menjawab iya kita saudaraan dengan wajah yang sengak .

"Bek ,ayok pake tokatnya dipanggil sama Mamah dan Kak Jasmine " Pandu berusaha mengajak Alisha untuk tidak dekat Biaz dan terpaksa harus berbohong.

Biaz merasa kalau sepupunya itu sengaja melakukan itu.

Ya, memang Pandu dan Biaz gak pernah akur padahal mereka saudaraan ,setiap hari ketemu pasti ribut dan sampai pukul pukulan.

"Pan ,jangan tarik tarik " kesal Alisha.
"Bek gua gak mau lo deket deket sama Biaz ".
"lohhh kan dia saudara kamu, lagian dia juga temen SMP aku,ada hak apa kamu ngatur ngatur aku " sambil memutar bola matanya.
"seterah lo bek ,gua cuman ngasih tau doang ,gua emang cuman temen yang gak dianggap sama lo "kesel Pandu dan meninggalkan Alisha.
"Maaf Pan kalau aku kasar sama kamu ,yaudah aku mau tawarin Biaz minuman".

Tungguuuu.......

Pandu menarik tangan Alisha dan mendekapnya .
"gua gak mau lo kenapa kenapa ".

Alisha menatap Pandu bingung kenapa dia khawatir banget .
"iya Pan ".
"nih gua mau kuncir lo ,bentar ya ".

Pandu mengambil kunciran tapi kayak jepitan gitu ,namun Pandu gak tau namanya .
"hahahaha itu bukan kunciran tapi jeddai "tawa Alisha.
"mana gua tau ,kan gua cowok" senang hati Pandu melihat Alisha tersenyum lagi.

Pandu memakaikan jeddai itu ke rambut Alisha tapi Alisha tetap pada posisinya dan tidak menghadap kebelakang.

Selama Pandu memakaikan Alisha kini mereka berdua kembali  berkontak mata posisinya sangat dekat sampai hidung mereka saling bersentuhan dan hampir berciuman ,Pandu tertawa karena melihat Alisha gerogi terlihat dari keringatnya yang kini mengalir ke tepi telinga.

tapi selanjutnya Alisha tersenyum lebar dan ini kali pertama Alisha tersenyum dihadapan Pandu.

Biaz yang melihat semua itu sangat cemburu dan tatapannya ke arah Pandu yang sekarang sedang tersenyum sinis karena bisa dekat dengan Alisha.

Sekarang rambut Alisha sudah terkuncir menyisakan poni yang panjangnya sampai bawah mata.
"makasih ,aku mau ke Biaz".
"gua bantu ya ".
"oke " .

Tanpa sepengetahuan Alisha ,saat mereka bertemu satu meja Pandu dan Biaz terlihat mereka seperti saling mendendam .

"Bi mau pesan apa?".
"Kopi aja satu".

Pandu yang kini sedang membuat kopi bersama Alisha merasa sangat senang karena bisa dekat dengan Alisha dan juga meledek Biaz dengan memeletkan lidahnya.

"ini mas kopi nya " ledek Pandu dengan mengedipkan matanya.
"Bek, kaki lo gak papa kalau gak pake tongkat " tanya berjuta perhatian dengan mata melirik ke Biaz yang kini menatap kemesraan mereka.
"hmm iya "

Kini Biaz telah habis meminum kopi nya dan segera membayar kekasir .

Panduuuuu

"iya kak ada apa ?".
"bantu kakak sama Mamah de ".

Pandu menatap Biaz karena ingin mengambil kesempatan untuk mengantar Alisha pulang.
"aku mau nganter Bebek pulang kak ".
"kan ada Biaz suruh dia aja ".

Pandu sangat kesal karena harus Biaz yang mengantar Alisha.
"iya Pan , Biaz aja ".
"oke ,tapi besok gua jemput ya Bebek imut  " sambil mencubit pipi dan hidung Alisha .

Biaz merasa semakin aneh sama mereka dan bertanya tanya dalam dirinya ada hubungan apa Pandu dengan Alisha.

Pandu mengantarkan Alisha keluar cafe dan Pandu melihat senyum miring dari bibir Biaz dibalik helm yang dikenakannya.

Sialannnn lo biiii.

******
Alllll.
Ya????.
Lo kenal Pandu udah lama ?.
Belum.

Biaz masih penasaran dan dia melirik Alisha dari spion motornya.
Lo dari dulu tetap begitu ya ,lugu,polos,perhatian, dan yang terpenting lo manis.

"hmmm Al kok lo dipanggil Bebek sih sama Pandu ,kayak orang pacaran aja "Sambil menekan kata pacaran.

Entah kenapa pertanyaan Biaz membuat Alisha tersenyum samar .
"enggak kok ".
"ohhh,Al besok kekantin bareng yuk udah lama nih  ".
"hmmm ayok".

Sekitar 15 menit perjalanan dari cafe stwo ke arah rumah Alisha kini mereka sampai .
"masih inget aja rumah aku ?".
"iyalah rumahnya inget apalagi pemiliknya " keceplosan Biaz berbicara.
"apa tadi ,kamu ngomong apa ????".
"gakkk kok ,gak jadi ".

"untung Al gak denger ,kalau denger tuh anak gak bakal mau temenan sama gua" batin Biaz sambil menghela napas.

"yaudah ya aku mau masuk ".
"iyaa???".

Saat Alisha membuka pintu tanpa sadar kini Syifa sedang ada dibalik pintu dan mengagetkan Alisha .

Dorrrrrrr

Alisha terkejut .
"ishhhh ade nih".
"kok gak sama kak Pandu,oh iya itu kan Kak Biaz ?????".
"hmmmm".
"kak Biaz ngejar ngejar kakak lagi ???".
"gak kok de " .

Syifa pun membantu Alisha untuk duduk karena kakinya yang sebelah kanan tiba tiba sakit lagi.
"kak aku obatin ya ???".
"iya makasih de,kamu udah makan sama minum obat kan??".
"udah kok kak ".

Selama kaki Alisha diobatin dan diganti perban oleh Syifa ,angan Alisha selalu membayangkan Pandu dan juga Biaz .

Bener kata orang satu cinta hilang maka akan datang beribu cinta.

Maaf typo ya 😘😍😘😍😁
Aku khilaf ....
Jangan lupa doain semoga ceritanya semakin seru...

AlishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang