Part 5#

286 16 4
                                    

Ini sudah malam, bagaimana mungkin ia pergi seorang diri ke alamat yang tertulis dalam surat tersebut, ini terlalu berbahaya bagi seorang gadis sepertinya.

"Gak ada jalan lain, gue harus temui orang itu, biar semuanya jelas," gumam Shilla berlalu pergi ke kamarnya untuk mengambil kunci mobil.
-
-
Jl. Melati No.05#
Terdapat sebuah rumah kosong, seperti bekas kebakaran.
Shilla turun dari mobilnya.

"gue udah penuhin permintaan lo, sekarang lo keluar, tunjukin diri lo!" teriak Shilla.
Namun tak ada jawaban apapun, tempat itu sangat sepi, jauh dari rumah penduduk.

"Sialan, jangan-jangan gue di kerjain lagi," gumam Shilla.

"Gak ada yang ngerjain lo!" ucap seorang lelaki yang kini sudah berdiri tegap di belakang gadis itu.
Shilla langsung membalikkan badannya.

"Siapa lo?" tanya Shilla.

Ia tidak dapat mengenali sosok lelaki tersebut karna lelaki itu menggunakan jaket hitam yang menutupi hingga kebagian kepala dan juga penutup wajah, suaranya pun tidak begitu jelas.

"Belum saatnya lo tau siapa gue," ucap lelaki tersebut seraya melangkah mendekati Shilla.

Shilla perlahan mundur, "apa gue kenal sama lo?" selidik Shilla.

"Ya, lo kenal gue, bahkan lo sangat kenal sama gue! Dan apa lo tau kenapa gue bawa lo ketemu di tempat ini?"

Shilla hanya menggeleng.

"Tuan Johan Arinata, pengusaha sukses yang mempunyai banyak perusahaan di beberapa negara, dan di kenal sebagai orang yang sangat baik, ternyata itu hanya isapan jempol belaka."

Shilla tersentak mendengar nama yang di sebut oleh lelaki itu.
"Apa maksud lo? Kenapa lo bawa-bawa bokap gue dalam hal ini?" tanya Shilla.

Ya Tn.Johan Arinata adalah ayah dari gadis itu, yang kini tengah berada di Spore mengurus salah satu perusahaannya yang ada di sana bersama yang istri Ny. Aretina.

"Lo masih terlalu lugu untuk mengetahui semua ini, tapi tenang aja, cepat atau lambat, lo pasti tau apa maksud dan tujuan gue neror lo akhir-akhir ini," bisik Lelaki tersebut yang kini tengah berada di belakang gadis itu dengan jarak yang sangat dekat.
Hingga Shilla pun dapat menghirup aroma parfum yang di pakai oleh lelaki itu.

"Gue kayak kenal aroma parfum ini, tapi siapa?," batin Shilla.

"Ikut gue!" ucap lelaki itu seraya menyeret lengan Shilla, hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Lepasin, sakit..." ringisnya.
Namun lelaki itu tetap menyeret gadis itu tanpa ampun.
"Masuk!" bentak lelaki itu saat didepan mobilnya.
"Enggak, lepasin gue...toloooong!" teriak Shilla.
Lelaki itu langsung menyekap gadis itu dengan sapu tangan yang sudah di beri bius sebelumnya, hingga gadis itu pun tak sadarkan diri.
"Percuma lo teriak, gak akan ada yang nolongin lo!" ucap lelaki itu yang kini tengah melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
-
-
Sesampainya di sebuah rumah, lelaki itu langsung membopong tubuh gadis itu, membawanya masuk ke sebuah ruangan.

"Kakak? Apa yang kakak lakukan?" tanya seorang gadis yang tak sengaja melihat lelaki itu membawa seorang gadis masuk kedalam rumah.

"Bukan urusan lo!" ucap lelaki itu.

"Tapi kak!"

"Pergi lo dari sini, gak usah ikut campur!" potong lelaki itu.

Gadis tersebut berlalu pergi, ia tak berani melawan jika kakaknya sudah membentaknya.
Lelaki itu kembali fokus pada sosok gadis yang kini tengah tak sadarkan diri.

"Lo cantik Shill! Dan gue, gue suka suka lo, tapi sekarang rasa itu perlahan berubah menjadi kebencian," ucap lelaki itu seraya membelai pipi mulus Shilla.
-
-
Setelah cukup lama gadis itu tak sadarkan diri, akhirnya ia pun siuman.

Lelaki MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang