Part 10#

310 15 2
                                    

Shilla tersenyum lega, setidaknya sudah ada Rio yang akan membantunya.
-
-
Malam hari#
"Mo kemana lo kak rapi banget?" tanya Shilla saat melihat Rio sudah berpakaian rapi.

"Biasa, malmingan dulu, kangen gue sama Ify," balas Rio.

"Ify sepupunya Alvin? Lo masih sama dia?"

"Yaiyalah, udah ya, gue cabut dulu, bye," pamit Rio seraya meraih kunci mobil.

"Iya hati-hati," ucap Shilla seraya menutup pintu depan.
Baru saja Shilla membalikan badan, ia sudah melihat ayahnya yang tengah melangkah menuju pintu depan.

"Ayah mau kemana?" tanya Shilla.

"Ayah ada urusan sebentar, gak lama kok, kamu gak papa kan," ucap Tn.Johan.

"Tapi Yah..."

"Udah kamu tenang aja, ayah cuma sebentar," ucap Tn.Johan seraya mengusap kepala putrinya itu.

"Ya sudah, ayah hati-hati," ucap Shilla.

Tn.Johan hanya mengangguk dan berlalu menuju mobilnya.

"Maafkan Ayah Shilla, Ayah tidak ingin melibatkan kamu dalam hal ini, biar ayah yang menyelesaikan semua ini," batin Tn.Johan.
-
-
Jl.Melati No.05#
Tn.Johan turun dari mobilnya.
"Tidak salah lagi, ini benar rumah Shizuka dulu," gumam Tn.Johan Arinata seraya memandangi sebuah rumah bekas kebakaran.

"Apa anda masih ingat tempat ini?" suara seorang lelaki di balik topengnya itu berhasil mengagetkan Tn.Johan.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa saya mengenal kamu?" selidik Tn.Johan.

Lelaki berjaket abu-abu itu melangkah mengelilingi Tn.Johan Arinata seraya menodongkan sebilah pisau bermata tajam, membuat Tn.Johan kaku tak berani bergerak.

"Anda tidak perlu tau siapa saya, sekarang anda ikut saya!" seru lelaki misteris itu dengan pisau yang masih mengarah ke leher Tn.Johan.
-
-
Rumah Shilla#
Shilla baru saja ingin melangkah kekamarnya.
Namun tiba-tiba telpon rumahnya berdering.

Gadis itu langsung menghampiri telpon tersebut dan mengangkatnya.

Shilla : Hallo?
xxxx : Hallo manis, lo masih inget sama gue? Atau sekarang lo udah tau siapa gue?
xxxx : elo? Dari mana lo tau nomor telpon ini? Dan mau apa lo hubungin gue?
xxxx : jelas gue tau, kita temenan udah lama, dan gue minta lo ke sini, ke Jl.Melati No.05 SEKARANG.
Shilla : tapi..
xxxx : atau bokap lo bakal mati!
Shilla : oo..ok ok gue..gue kesana sekarang, tolong jangan sakitin bokap gue.
Telpon di tutup oleh lelaki misterius tersebut.

"Astaga, apa yang harus gue lakuin? Gue gak mungkin datang sendirian ke sana, gue harus hubungi Kak Rio, Cakka, Sivia, dan juga Alvin," gumam Shilla seraya mengambil kunci mobilnya.

Saat di perjalanan Shilla mencoba untuk menghubungi teman-temannya.
Namun tak ada satu pun yang mengangkat telponnya.

"Ayo angkat, kalian dimana?" gumam Shilla yang sedari tadi terus saja mengotak-atik ponselnya sembari menyetir mobil.

"Gue sms aja deh," gumamnya seraya mengetik sebuah pesan singkat.
To: Rio, Alvin, Cakka, Sivia
Tolongin gue di Jl.Melati No.05, bokap gue dalam bahaya.
.
Usai mengirim pesan tersebut.
Shilla kembali fokus kearah jalan.
-
-
Jl.Melati No.05#
Gadis itu turun dari mobil, ia melihat ada mobil ayahnya berada tepat di depan mobilnya.

"Ya tuhan, berarti ayah memang dalam bahaya," gumam Shilla.

Shilla memberanikan dirinya untuk masuk ke dalam rumah kosong tersebut.

Lelaki MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang