MAZHAB FIKIH

6.7K 294 0
                                    

Mengapa Bermazhab yang Empat Dalam Fikih? :

Mengikuti Mazhab Fikih yang empat adalah pilar utama persatuan dan kestabilan sosial umat Islam, dengan beragam budayanya, dari ujung Moritania hingga Indonesia.

Hal ini terbukti dalam sejarah panjang umat Islam.
Benar. Umat Islam sangat menghormati mazhab-mazhab fikih yang empat dan mengikutinya dalam setiap detail kehidupan, karena mengikutinya mendatangkan kebaikan yang sangat besar, dan meninggalkannya mendatangkan kerusakan yang besar.

Hal ini karena dua sebab yang akan kami jelaskan:

Pertama: Umat Islam sepakat untuk berpegang teguh pada ulama salaf (pendahulu) untuk mengetahui syariat. Para tābiīn berpegang teguh pada para sahabat. Tābi’ tābiīn pada para tābiīn. Begitu seterusnya, setiap generasi berpegang teguh pada generasi sebelumnya.

Sistem ini sangat logis, karena Syariat Islam hanya bisa diketahui dengan Naql (riwayat) dan Istinbāth (memahami hukum dari dalil). Tidak mungkin ada Naql tanpa riwayat antar generasi. Dan tidak mungkin ada istinbāth tanpa mengetahui pendapat ulama atau mazhab terdahulu, agar mendapat inspirasi atau mengembangkan hasil ijtihad mereka, serta tidak keluar dari ijmā’.

Sesungguhnya semua ilmu, seperti Shorof, Nahwu, Kedokteran, Sastra, juga keahlian apapun, tidak akan mungkin didapat dengan mudah kecuali dengan selalu belajar langsung kepada para ahlinya. Biasanya, seseorang tidak mungkin menjadi ahli apapun jika ia tidak menimba pengalaman langsung dari ahlinya dalam waktu yang cukup. 

Jika kita sepakat bahwa kita harus berpegang pada ilmu ulama salaf, maka kita harus memastikan bahwa ilmu atau pendapat mereka haruslah diriwayatkan dengan riwayat terpercaya, atau tertulis di kitab-kitab mereka yang masyhur dan telah mendapat perhatian serta pengabdian ilmiah yang besar oleh ulama setelah mereka. Pengabdian ilmiah pada kitab-kitab ini banyak macamnya, seperti dengan menjelaskan, memilih pendapat yang kuat, mengkhususkan hal yang disebut secara umum, menspesifikasi yang masih abstrak. Tanpa perhatian ilmiah ini kita tidak boleh berpegang pada kitab ulama salaf.  Ya, realitanya tidak ada satupun mazhab pada zaman-zaman ini yang pasti memiliki karekteristik ini kecuali mazhab-mazhab fikih yang empat.

Kedua: Sesungguhnya mengikuti mazhab-mazhab fikih yang empat ini adalah mengikuti al-Sawād al-A’dzam (Mayoritas Umat Islam) yang merupakan wasiat Nabi Saw. karena Rasulullah Saw bersabda kepada seorang sahabat yang bertanya tentang apa yang harus ia lakukan saat banyak fitnah: “Hendaklah kamu terus mengikuti al-Sawād al-A’dzam”.
Karena ini semua, umat Islam sangat peduli kepada mazhab-mazhab yang empat ini. Mereka mengikutinya, mempelajarinya, mengajarkannya, berfatwa dengannya, dijadikan sebagai metode belajar fikih dan jalan yang terang dalam menjalankan ibadah, mu’amalat, dan dalam menentukan segala hukum agama dan kehidupan dunia ini. Hal inilah yang menyatukan umat Islam.

• Maulana Syaikh Ali Jum'ah
(Mausû'atu al-Tasyrî' al-Islâmy, hal: 520-521)

CERPEN REMAJA MUSLIMAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang