Orang yang Rutin Shalat 5 Waktu Ibarat Orang yang Mandi di Sungai.
Seandainya ada sebuah sungai di depan
rumah, lalu mandi di sana setiap hari lima kali, bagaimana keadaan diri seseorang? Apakah ada tersisa kotoran di badannya? Tentu saja tidak. Inilah ibarat keutamaan shalat lima waktu.Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﻧَﻬَﺮًﺍ ﺑِﺒَﺎﺏِ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ، ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﻓِﻴﻪِ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ
ﺧَﻤْﺴًﺎ ، ﻣَﺎ ﺗَﻘُﻮﻝُ ﺫَﻟِﻚَ ﻳُﺒْﻘِﻰ ﻣِﻦْ ﺩَﺭَﻧِﻪِ » . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻻَ ﻳُﺒْﻘِﻰ
ﻣِﻦْ ﺩَﺭَﻧِﻪِ ﺷَﻴْﺌًﺎ . ﻗَﺎﻝَ « ﻓَﺬَﻟِﻚَ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﺨَﻤْﺲِ ،
ﻳَﻤْﺤُﻮ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ »“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah
sungai di dekat pintu salah seorang di antara
kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap
hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.”
(HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,
ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﺨَﻤْﺲِ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﻧَﻬَﺮٍ ﺟَﺎﺭٍ ﻏَﻤْﺮٍ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﺎﺏِ
ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ ﻳَﻐْﺘَﺴِﻞُ ﻣِﻨْﻪُ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﺧَﻤْﺲَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ». ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ
ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﺒْﻘِﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪَّﺭَﻥِ“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti sebuah sungai yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.” Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” (HR. Muslim no. 668).
Dua hadits di atas menerangkan tentang
keutamaan shalat lima waktu di mana dari
shalat tersebut bisa diraih pengampunan dosa.Namun hal itu dengan syarat, shalat tersebut
dikerjakan dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari shalat tersebut bisa menghapuskan dosa kecil - menurut jumhur ulama-, sedangkan dosa besar mesti dengan taubat. Lihat Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin karya Syaikh Musthofa Al Bugho dkk, hal. 409.Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin
rahimahullah menerangkan, “Shalat yang bisa membersihkan kotoran dosa adalah shalat yang sempurna. Di dalam shalat tersebut dikerjakan secara sempurna, hati hadir dalam shalat dan seseorang yang shalat benar-benar bermunajat pada Allah. Jika demikian, setelah shalat, ia dapat apa yang ingin diraih yaitu pahala yang besar dan Allah menghapuskan kesalahannya.”
(Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 49).Hadits di atas menunjukkan ibarat yang
disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sangat mudah, yaitu beliau gambarkan bahwa dosa bisa terhapus sebagaimana air sungai membersihkan kotoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN REMAJA MUSLIMAH
EspiritualUntuk karya " Remaja Muslimah" ini berisi seputar dunia islam. Mulai dari info islam, questo islam, cerita memotivasi, hukum dalam islam, ilmu fikih, hadis, dan belajar bahasa arab. Mungkin dalam karya ini terdapat kekurangan. Kurang dan lebihnya mo...