Menunggu 3

589 34 3
                                    

Apakah ada terbesit sedikit saja dipikiranmu untuk mengingatku? Sedikit saja. Bagaimana lelahnya aku menunggu disini, masih dipersimpangan yang sama, yang selalu kamu lewati setiap harinya. Namun seperti berkompromi dengan waktu, beberapa minggu ini waktu tak memperlihatkan sosokmu sedikit pun, bahkan aku berniat untuk tak berkedip sekalipun jika hal itu membuatku harus melewatkanmu.
Dimana kamu? Taukah jika sejak beberapa minggu lalu, aku hanya bisa menulis tentangmu, yang enggan pergi dari persimpangan hanya untuk menungguimu.
Katakan sesuatu, perlihatkan sosokmu meski hanya lewat bayangan. Aku hanya ingin mendengar, bahwa kamu pun sebenarnya juga merindukanku, karena kita sama, apa-apa yang kita punyai, rasakan, dan inginkan selalu sama. Aku pun ingin rasa rindu ini sama denganmu, meski dengan menghilangnya dirimu membuat keyakinanku sedikit demi sedikit berkurang.
Kamu tau? Aku merasa waktu berputar semakin cepat, apa kamu pun ikut merasakannya? Karena, waktu-waktu itu terasa singkat tanpa sedikitpun kenangan yang bisa diingat, hanya sunyi meski dentungan alunan musik terus terputar, berniat untuk menghilangkan rasa kesepian, tapi nyatanya hal itu tak begitu berhasil.
Sepongah apakah aku ini? Seegois apakah? Apa perlu aku membangun rumah dipersimpangan ini, agar bisa berjaga-jaga sampai akhirnya kamu lelah sendiri dan akhirnya menyerah untuk kembali menemuiku? Baiklah, kutuk aku, kutuk perasaanku yang mengkungkungmu dalam kesulitan. Seharusnya aku setuju dengan kepergianmu, agar kamu bisa bahagia. Tapi bodohnya, aku memilih menunggumu lagi dipersimpangan, berharap tempat yang biasanya kamu lewati ini akan jadi tempat pemberhentianmu sebentar untuk menyapaku. Namun harusnya aku sadar, kamu sudah menekankan ada bentangan dinding diantara kita, yang tidak bisa dihancurkan meski oleh ratusan pukulan. Lantas apa yang harus aku lakukan? Jika pergi sebenarnya bukan pilihanku, melainkan pilihanmu. Kenapa kita sekarang tidak sama lagi?

Aku masih disini, menunggumu dipersimpangan yang sama.

Monster Senja.

Mimpi Diujung Senja (Kumpulan Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang