/2/ I'm home, Hyung! [h]

23 1 0
                                    

[Jikook brothership!]

(Disarankan sambil mendengar cover Lost Star oleh Jeon Jungkook)

***

Park Jungkook beberapa kali bolak-balik mengecek handphonenya.

Mengirim pesan singkat pada Jimin, kakak laki-laki yang sangat ia sayangi melebihi sayangnya pada siapapun.

Melebihi sayangnya pada siapapun? Termasuk kedua orangtuanya?

Iya.

Ia tak membenci mereka yang egois meninggalkannya dengan kakaknya karena masalah pribadi mereka. Jungkook tetap menyayangi mereka berdua walau mungkin keduanya bahkan sudah lupa kalau ia dan kakaknya pernah ada di dunia.

Tetapi tentu saja tak sebesar sayangnya pada Park Jimin yang banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri serta dirinya yang terpisah jarak.

Pesan-pesan berisi kekhawatirannya sudah lebih dari sepuluh kali ia kirim pada Jimin. Dan lebih dari sepuluh kali pula di jawab dengan kalimat menenangkan yang menyentuh.

''Hyung, aku khawatir.''

''Kenapa kau harus khawatir? Hyung selalu ada bersamamu. Kau tak perlu takut.''

''Entahlah. Aku hanya merasa tak nyaman. Jantungku terus berdetak lebih cepat dari biasanya.''

''Tenanglah. Tarik nafasmu, buang perlahan, dan tersenyumlah yang lebar. Di hari kelulusanmu harusnya kau lega. Dan senang.''

''Tapi hyung, aku takut terjadi sesuatu yang tak kuinginkan.''

''Jungkook, percaya pada hyung. Kau akan sampai di rumah. Kau akan sampai ke rumah dengan senyum kelincimu. Kau akan sampai kerumah dan memamerkan nilai di rapotmu. Hyung pastikan kau akan merasakan semua itu! Jadi, berhenti berpikir yang tidak-tidak. Tersenyum dan nikmati perjalananmu. Kau sudah dekat atau baru keluar dari bandara?''

Jungkook menurut. Ia tersenyum. Lebar. Dengan hati yang lebih baik ia membalas pesan kakaknya.

''Sudah setengah jalan, hyung. Tunggu aku di rumah, ya? Akan kubuktikan kata-kata hyung benar.''

''Tentu saja akan kutunggu kau meski kau sampai ke rumah saat malam atau esok hari. Hyung tak peduli. Yang penting, adik hyung yang sudah besar ini sampai ke rumah.''

Jungkook merasa lebih damai di hatinya. Kakaknya memang malaikat tanpa sayap yang Tuhan titipkan khusus padanya.

''Hyung, kau siapkan kue enak, ya! Aku akan ngambek dan tidur seharian kalau hyung tak menyiapkannya!''

''Hahaha, baiklah kelinci tukang perintah. Hyung akan siapkan kue paling enak yang pernah kau makan.''

''Terima kasih hyung! Aku hanya ingin kau tahu hyung, aku sangat menyayangimu. Nanti kita hidup lebih baik ya, hyung? Kita akan hidup bahagia berdua. Aku kan pintar, nanti aku cari kerja begaji besar. Lalu, kita beli rumah besar dan mobil mewah, hyung!''

Jimin yang ada di sebrang tersenyum lebar. Hatinya menghangat. Adiknya memang adik paling hebat!

''Aku juga sangattt menyayangimu, kook. Hahaha, baiklah. Hyung percaya kau akan sukses! Kita pasti hidup bahagia!''

Hit game 🌌 +bangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang