Keanu hanya bisa termangu menatap layar laptop. Ada berupa-rupa perasaan yang menggelayuti dadanya. Perasaan yang bercampur antara kecewa, sedih dan marah. Kombinasi perasaan yang lebih dari cukup untuk membuat Keanu merasa terdera. Dimana semua hal tersebut cukup terjadi dengan hadirnya sebuah surat elektronik yang masuk di kotak masuk e-mailnya. Dengan perlahan dan juga sedikit gemetar, Keanu terus berulang kali membaca isi dari surat elektronik tersebut. Berulang kali juga, ia bisa merasakan kesedihan dan kekecewaan penulis surat elektronik tersebut, Arina. Apalagi Keanu tahu benar apa yang dimaksud oleh Arina dalam tulisannya tersebut. Peristiwa setahun lalu yang masih meninggalkan bekas luka dalam untuk Arina.
Akhirnya dengan segenap keberanian, Keanu lantas mulai menggerakan jemarinya diatas keyboard laptopnya. Namun baru beberapa kalimat yang tertera di layar, ia segera memilih untuk menghapusnya lagi. Keanu masih merasa bahwa kalimatnya kurang tepat untuk membalasnya. Ia mencobanya lagi dan kembali lagi hanya untuk menghapusnya. Dalam kebimbangan tersebut, Keanu bangkit dari tempat duduknya. Berusaha untuk menemukan jawaban yang tepat untuk menjawab semua pertanyaan dari Arina. Namun bersamaan dengan itu, Keanu menyadari satu hal bahwa Arina sedang butuh seseorang untuk diajak bicara. Seseorang yang nyata dan dapat diraihnya kapan saja. Bukan seseorang misterius yang hanya mampu bersembunyi dibalik layar monitor. Dengan cepat, Keanu lantas mengambil handphone dari dalam sakunya. Namun jemarinya kembali terhenti ketika melihat layar di handphonenya yang menampilkan nama Arina. Keberaniannya kembali melindap, membuat Keanu memilih membuka laptop dan mulai menulis .
Ksatria1109:
"Cinta memang kadang tidak pernah berpasangan dengan logika, Rin. Sekuat apapun kita menggunakan akal maka cinta hanya bisa dijelaskan dengan rasa. Apapun yang sedang kamu alami sekarang, saya harap kamu kuat untuk melewatinya."
Setelah mengirim surat elektronik tersebut, perasaan Keanu kembali bercampur aduk. Antara perasaan lega dan juga kecewa. Namun untuk kali ini, perasaan kecewa yang lebih mendominasinya. Kecewa karena ketika Arina sedang membutuhkan seseorang, ia tidak bisa hadir menjadi Keanu. Ia malah bersembunyi pada akun anonim bernama Ksatria1109. Sesuatu yang membuat Keanu merasa terbuang.
*****
"Sori.. gue telat. Tadi macet banget, Pak .. Bu." Julio masuk ke tempat tersebut dengan tergesa-gesa.
Terlihat Arina, Keanu dan Ringgo yang menunggu sejak tadi memasang muka masam. Walaupun sebenarnya Julio berbohong dengan alasan sebenarnya ia bisa datang terlambat. Bukan kemacetan yang tadi menahannya namun kesulitan untuk bisa menemukan toko roti tua ini. Apalagi penunjuk jalannya tidak lain adalah Bela. Seseorang yang seringkali membuat kesalahan.
"Lu sendirian?" tanya Ringgo begitu melihat Julio yang terlihat seorang diri.
Namun pertanyaan tersebut segera terjawab ketika ada suara keras yang mengagetkan mereka. Suara seperti ada dua benda yang baru saja beradu. "Aduuuh..." suara Bela yang mengaduh menyadarkan mereka semua. Ternyata kepala dari Bela baru saja beradu dengan pintu toko yang terbuat dari kaca. Cukup untuk membuat semuanya melihatnya tertawa geli kecuali Julio tentunya.
"Kamu gak apa-apa MamBeb?" tanya Julio dengan panik.
Bela masuk ke toko dengan tangan yang terus mengelus kepalanya, "Nggak apa-apa kok, PapBeb. Aku kira itu tadi pintu otomatis. Jadi aku main masuk saja." Bela mencoba memberi alasan.
"Ya kali... pintu otomatis. Neng, ini tuh toko roti lama bukan hotel bintang lima. Kenapa gak sekalian cari eskalator atau lift?" Ringgo kembali dengan nada jahilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kedai Cinta
General FictionApa itu Cinta? Pertanyaan paling absurd di muka Bumi ini coba dijawab oleh tiga sahabat. Ringgo, Arina dan Keanu. Bukan dengan cara biasa. Namun dengan membuka sebuah kedai unik bernama "Kedai Cinta". Di Kedai ini dipenuhi dengan menu unik seperti C...