Author Pov
Tak terasa hari mulai bergulir dengan cepat. Gadis itu bertemu lagi dengan hari dimana dirinya harus membersihkan kelas. Sudah 1 minggu rupanya. Ia pikir akan terasa lama dan berat. Memang berat, tapi tak seberat apa yang dipikirkan. Kau hanya harus membiasakan diri merasakan orang lain berada disampingmu. Dirinya bersyukur tak merasakan satu meja dengan orang-orang yang selalu mengganggunya. Lagipula mana mau mereka duduk bersama gadis yang selalu mereka cap sebagai pembawa sial.
Oh iya, sudah lama Nayeon tak mendengar ledekan dan ancaman yang membuatnya selalu dirundung perasaan takut. Semuanya mengalir begitu saja ketika dirinya kembali. Mungkin karna seseorang melindunginya dari jauh.
"Selamat pagi!" Gadis itu sedikit melirik kearah sumber suara. Seorang gadis cantik berkulit putih dan semampai ber-name tag Hana.
"Oh, kau." Nayeon mendengus karna merasa ditunjuk. Tak peduli, gadis itu terus mengelap kaca yang sudah terlihat mengkilat.
"Yak, Im Nayeon. Aku dengar Pangeran tampanmu sudah pindah dan meninggalkanmu sendirian disini. Kasihan sekali." Diamnya Nayeon membuat gadis yang masih menenteng tasnya itu mengepalkan tanganya. Diliriknya sebuah penghapus papan tulis yang berselimutkan debu putih dengan seringai dibibirnya.
"Mana keberanian yang sering kau tunjukan kepadaku? Rupanya hanya berpura-pura kuat didepan Kim Taehyung ya?"
"Kalau kau tak mau membantuku, jangan membuang-buang tenagamu seperti itu."
"Tentu saja aku akan membantumu. Hari ini kan juga jadwal piketku." Perlahan Hana berjalan mendekati Nayeon dengan penghapus papan tulis yang ada ditanganya. Tangan kananya terangkat dan pada hitungan ketiga ia siap untuk melemparkan benda itu kearah Nayeon.
Tetapi ada sesuatu yang lebih cepat dari tangan putih itu. Sebuah tangan besar menahan pergerakan Hana. Benda itu terjatuh tepat disepatu cantik milik gadis itu. Tak sempat tau, Hana hanya bisa terdiam melihat pemuda disampingnya.
"K-kau?" Nayeon berbalik dan menemukan Jungkook yang sudah ada dibelakangnya bersama Hana yang melongo menatap pemuda itu.
"Mianhe. Hari ini jadwal piketmu kan? Tolong bersihkan kelas ini dengan baik ya." Pemuda itu berjalan mendekati kursinya dan duduk disana dengan nyaman. Sedangkan Nayeon memperhatikan sepatu Hana yang seperti ditaburi gula bubuk. Kemudian pendanganya beralih kepada pemuda yang tengah duduk manis menyangga dagunya. Seulas senyum terukir manis dibibir Nayeon.
~***~
Setelah jam pertama berakhir, kini Nayeon telah mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga. Dengan rambut yang diikat tinggi membuatnya terlihat semakin manis. Tubuhnya yang mungil membuat baju olahraganya terlihat melebar dimana-mana. Tapi bagi gadis itu, pakaian ini bahkan lebih nyaman dari seragamnya yang mengharuskanya memakai rok pendek.
"Ayo cepat semuanya berkumpul!" Suara lantang dari Jang Saem membuat semua yang masih beraktifitas sendiri mulai berlarian menuju ketengah lapangan.
"Hari ini kita akan bermain voli." Nayeon mendengus kesal. Dirinya berharap akan ada olahraga lain yang tak akan menyakiti pergelangan tanganya.
"Tapi aku ingin melihat permainan dari siswa laki-laki terlebih dahulu. Jadi sekarang buat dua kelompok sekarang!"
"Baik, Saem!" Pemuda itu terlihat menggigit-gigit bibirnya resah. Entah kenapa dirinya sekarang merasa seperti ingin melarikan diri dari lapangan sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Hurt Kiss✔️
FanfictionIa merasakan seperti dicium oleh seseorang yang tak kasat mata. Fantasy and Romance Bahasa baku R+17 dibeberapa Chapter #955 in Fanfiction (05/03/2018)