Author Pov
Kim Jisoo. Nama yang cantik, sama seperti si penyandang nama tersebut. Karna paras cantiknya itulah maka ia dijuluki 'Apel dari Utara'. Julukan tersebut sepertinya memang pantas diterimanya. Wajah cantik dengan senyuman manis menggoda, kulit putih nan halus dan pembawaan yang lemah lembut membuat semua orang tak bisa menolak pesonanya. Ia lahir disebuah keluarga yang sederhana namun dirinya memiliki ambisi yang cukup tinggi dibandingkan saudara-saudaranya yang lain. Dengan ambisi tinggi itulah Kim Jisoo nekat meninggalkan tempat kelahiranya untuk merantau ke kota.
Tak disangka, Jisoo muda bisa melewati kerasnya kehidupan kota. Saat itu ia bertemu dengan Park Chanyeol, seorang pemuda yang bekerja untuk istana sebagai pejabat muda. Mereka bertemu dan saling mencintai satu sama lain. Setelah menikah, lahirlah anak mereka bernama Park Jinyoung.
Rumah tangga mereka hanya bisa bertahan selama 2 tahun sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dan hak asuh Jinyoung jatuh kepada Jisoo. Park Jinyoung tumbuh menjadi anak yang cerdas dan periang. Walaupun dihati kecilnya selalu menyimpan tanya kemana sang ayah, namun itu tak membuatnya bersedih. Menurutnya, sang ibu adalah segala-galanya bagi Jinyoung.
Kehidupan mereka berjalan baik walaupun tanpa kepala keluarga. Jisoo mencoba masuk kedalam istana sebagai pelayan istana. Tak lama ia diangkat sebagai kepala pelayan yang dekat dengan Raja, Jeon Jihoon. Kala itu, Raja tengah mengalami masa-masa sulit karna ditinggal oleh sang belahan jiwa. Tak menyia-nyiakan moment tersebut, Jisoo masuk kedalam kehidupan Raja lebih dari seorang kepala Pelayan. Ternyata langkah wanita tersebut disambut baik oleh Raja muda. Raja Jeon tertarik dengan kepala pelayan yang terkenal cantik tersebut.
Setelah menjalin hubungan cukup lama, akhirnya ambisi Kim Jisoo yang ia tanam sejak lama berbuah hasil. Namun perjalananya masih sangat panjang. Ia harus menjadi selir dan tinggal jauh dari kerajaan. Tentu saja Jisoo tau bahwa hal tersebut akan terjadi. Kini setelah menunggu belasan tahun, ia kembali hadir kedalam istana yang didalam hatinya adalah tempat yang sebentar lagi akan berada digenggaman tanganya.
~***~
"Lama tidak bertemu Pangeran Jeon. Bagaimana kabar anda?"
"Kau tidak mendengarku? Lepaskan dia!" Nayeon yang berada dibelakang pemuda berjubah hitam tersebut merasa khawatir. Mungkin akan ada pertarungan setelah ini.
"Kau tidak berubah ya. Kenapa kau tidak mencoba sopan dengan saudaramu ini?"
"Saudara?" Alis Nayeon mengernyit.
"Panggil aku Hyung, Jeon Jungkook." Pemuda dengan jas rapih tersebut berdecih sembari menatap seseorang yang tentu saja ia kenal.
"Kau baru saja menginjak istana ini dan sudah berani berkata seperti itu kepadaku? Kau seharusnya sadar, Park Jinyoung." Pemuda yang baru saja disebut namanya tersebut hanya bisa menahan amarahnya. Itu dibuktikan dengan genggaman dipergelangan tangan Nayeon yang semakin erat. Gadis itu bisa merasakan tubuh dihadapanya sedikit bergetar.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan pergi." Park Jinyoung kembali menatap Nayeon yang berada dibelakangnya. Sembari mengumbar senyuman manis, ia melepaskan genggamanya.
"Aku harap kita bisa bertemu lagi." Gadis tersebut hanya terdiam sembari terus memperhatikan langkah kepergian Park Jinyoung. Jungkook langsung mendekati Nayeon yang kini hanya memberikan tatapan kosong.
"Sampai kapan kau mau menatapnya?" Ucap Jungkook dengan nada kesal.
"Jungkook-ah."
"Hmmm."
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Hurt Kiss✔️
FanficIa merasakan seperti dicium oleh seseorang yang tak kasat mata. Fantasy and Romance Bahasa baku R+17 dibeberapa Chapter #955 in Fanfiction (05/03/2018)