Author Pov
"Kau bisa berkata kasar kepadaku seperti itu Pangeran Jeon. Tapi aku tau caranya membuatmu diam dan bertekuk lutut didepanku."
Wanita itu memeluk Jungkook dengan erat dan itu membua gadis dibalik pintu ingin menggebrak pintu tersebut sekarang juga. Apa ini pantas disebut hubungan antara ibu dan anak?
"Aku mulai bosan dengan lelaki tua itu. Oh bagaimana ini. Sepertinya aku mulai menyukaimu."
Tangan putih nan lentik itu menyusuri garis tegas wajah pemuda yang kini berada pada dekapanya. Senyumanya mengembang penuh menatap wajah anak tirinya yang begitu menawan. Siapa yang melihatnya akan jatuh hati termasuk dirinya sekarang. Mungkin kini ia bersyukur karna berstatus sebagai ibu tirinya saja. Karna jika dirinya benar ibunya maka Jisoo tak mungkin menatap Jungkook dengan kilat nafsu seperti ini.
"Kau memang tampan, sayang. Tampan sampai membuatku lupa kalau kau adalah anak tiriku." Tubuhnya semakin mendekap pada dada Jungkook sedangkan tangan itu semakin turun menyusuri dada bidang Jungkook. Pemuda itu hanya diam karna pengaruh dari obat yang wanita itu berikan pada pucuk bunga mawar putih yang kini berada dibelakang tubuhnya. Tatapanya kosong seperti tubuh tanpa jiwa.
Sedangkan keadaan gadis yang berada dibalik pintu tengah berusaha agar suara tangisnya tak pecah. Dengan sekuat tenaga ia menggigit bibir bawahnya. Dirinya harus melakukan sesuatu agar bisa melepaskan Jungkook dari belengguh wanita itu. Tapi bagaimana caranya?
Akhirnya dengan berani, Nayeon mengetuk pintu kamar Jungkook. Sembari dirinya membersihkan air dipipinya dan menata ekspresi senormal mungkin.
Tok tok tok
"Jungkook? Apa kau didalam?" Terdengar suara geraman tertahan dari dalam kamar. Ya karna sekarang Jisoo tengah menatap tajam kearah pintu. Dengan membenarkan dirinya ia mulai melangkah kearah pintu berwarna putih tersebut.
Ceklek
Nayeon berusaha mengatur degup jantungnya saat melihat wajah cantik didepanya. Kini kejadian beberapa menit tadi mulai berputar kembali diotaknya.
"Mencari Jungkook?" Senyuman itu kini tercetak dibibir seorang Kim Jisoo. Bagaimana bisa wanita itu tersenyum setelah melakukan itu kepada Jungkook.
"Ya."
"Dia ada didalam." Mereka berdua terdiam sejenak. Tatapan Nayeon seperti menyiratkan pertanyaan 'Sedang apa kau didalam sana?' namun Jisoo hanya tersenyum manis dan mulai membuka pintu agar semakin lebar. Kini Nayeon bisa melihat Jungkook tengah berdiri menghadap jendela besar.
"Tadi aku kemari karna ingin bertanya sesuatu. Sekarang aku akan pergi." Wanita itu melenggang pergi dengan menyebarkan aroma yang membuat kepala Nayeon sedikit pusing.
Setelah memastikan Jisoo pergi, Nayeon langsung masuk kedalam kamar Jungkook. Pemuda tersebut masih terdiam membuat Nayeon khawatir.
"Jungkook?" Tangan Nayeon menepuk bahu pemuda yang ada dihadapanya. Tak lama yang dipanggil menoleh dengan wajah datar. Detik berikutnya Jungkook tersenyum melihat Nayeon didepanya.
"Oh Nayeon-ah. Ada apa?" Alis gadis tersebut berkerut bingung. Kenapa Jungkook malah bertanya balik kepadanya?
"Bukankah tadi kau menyuruhku untuk datang ke kamarmu karna ada yang ingin kau katakan?"
"Oh benarkah?" Nayeon terdiam. Ada yang aneh dengan Jungkook sekarang. Apa dia masih terpengaruh obat yang diberikan Jisoo?
"Mungkin kau salah dengar. Aku tidak ingat mengatakan itu." Dengan cepat Nayeon memeluk tubuh dihadapanya. Perasaan takut mulai merambati hatinya. Dirinya takut jika suatu saat nanti Jungkook akan melupakanya. Itu mungkin saja karna sekarang saja ia lupa apa yang dia katakana tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 Hurt Kiss✔️
FanfictionIa merasakan seperti dicium oleh seseorang yang tak kasat mata. Fantasy and Romance Bahasa baku R+17 dibeberapa Chapter #955 in Fanfiction (05/03/2018)