Disinilah aku sekarang dimeja makan. Lengkap dengan makanan yang menggugah selera. Namun sejak 5 menit yang lalu tiba-tiba meja makan ini terasa sangat canggung.Bagaimana tidak? Karena tak hanya aku, fadya, dan tante nia yang ada disini. Melainkan juga dengan pemuda yang dapat di hitung dengan jari pernah makan bersama seperti ini.
Ibnu.
Akupun tak menyangka jika dia bersedia makan siang bersama kami. Semua ini terjadi beberapa menit yang lalu.
Flashback
Tok tok tok..
Aku mengetuk pelan pintu berwarna putih didepanku. Yang ku percayai adalah kamar ibnu.
"Berisik!! aku gak laper!! Gak usah sok deket!! Berhenti bertingkah seperti ibuku!!"
Aku terkejut dengan jawaban dari dalam sana. Apakah ini yang didengar tante nia setiap harinya?
Aku tetap mengetok pintu itu. Bahkan sedikit lebih keras.
"KU BILANG BERISIK!! BERHENTI MEMBUATKU MARAH!!" kali ini bukan cuma jawaban melainkann sebuah teriakan.
Aku terdiam. Tanganku sangat gemetaran. Namun tak ada yang mampu mengalahkan kerasnya kepalaku.
"I-ini aku.. Rania.." ucapku sedikit bergetar.
cletek..
Aku terdiam. Menundukkan kepalaku. Hingga detik berikutnya aku mengangkat kepalaku. Menatap ibnu. Dengan kulit pucatnya serta rambut acak-acakannya. Tatapannya mengunci pandanganku. Membuat darahku terasa mendidih.
"Huh~" aku mengela napasku.
"Emang ga bisa ya.. sedikit saja menghargai usaha seseorang?" Tambahku tanpa mengalihkan pandanganku darinya.
Tanpa menjawab ibnu melangkahkan kakinya menuruni tangga.. membuat aku menatap punggungnya dengan senyum bahagia.
Flashback end
"Ayo.. ayo dimakan!" Ucap tante nia dengan senyum merekahnya.
"Eh-eh iya tante.." ucap ku gugup.
Fadya yang duduk disamping tante nia sudah sibuk menyendokkan soto ayam ke mulutnya. Sedangkan aku yang duduk di samping orang beku ini masih terdiam ditempat.
"Ini.. ayo dimakan ibnu sayang.." ucap tante nia sambil meletakkan semangkuk soto ayam di depannya.
"Ini juga.. kamu harus cicipin.. karna ibu tau ini makanan kesukaan kamu.." tambah tante nia menyodorkan rendang ayam didepannya.
"Dan ini.. kamu juga harus makan yang ini juga.." lagi-lagi tante nia bersuara sambil menyodorkan tumis kangkung padanya.
Sedangkan aku melihat ibnu hanya memasang wajah datarnya. Bahkan sedikitpun ia tak berniat menjawab ucapan tante nia.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAT(E) LOVE (COMPLETED)
Teen Fiction{Jangan Lupa Follow Authornya dulu yaw} Complete / belum revisi --------- Mencintai atau Dicintai?~ Tentukan pilihan mu! Rania hanya seorang gadis polos yang tak mengerti apa itu cinta. Hingga semuanya berubah saat ia bertemu dengan seorang pemuda y...