Chapter 19

1.6K 134 23
                                    

"Eh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh..eh.. udah pada denger belom klo ada murid pindahan di kelas 11?" Ucap lili antusias.

"Udah.. Aku denger pindahan dari sekolah sebelah.. anehkan? Kenapa coba pindah sekolah yang jaraknya cuma 5 langkah.. Aneh tu orang!" Tambah fadya tak kalah antusias sambil memakan bakso pesanannya.

"Dan yang aku denger sih.. katanya cogan!" Tambah lathifah membara.

"Gosip mulu.. nanti tu makanan dingin baru tau rasa lo pada.." ucap revan sewot.

"Yee.. suka-suka dong.." jawab lili, yang diangguki mantap oleh fadya dan latifah.

"Eh.. Kenapa sih rann?" Ucap fadya sambil mengetok kepala rania dengan sendok baksonya.

"Tau nih.. Kenapa sih raniaa?" Tambah lili mencubit pipi rania gemes.

Namun.

"HWAAA.. HIKS.. HIKS.. SAKIT HWAAA.." rania tiba-tiba menangis membuat sahabat-sahabatnya itu kebingungan setengah mati.

"Eh.. Kenapa nih anak?" Tanya revan.

"Mampus.. Kamu si fad pake getok-getok kepala rania" tuduh lathifah.

"Lah.. kok aku sih? Si lili tuh.. nyubitnya kekencengan" elak fadya

"Eh.. Enak aja.. Kok nyalahin aku sih" ucap lili sambil melototi fadya.

"HWAA... Hwaa... MAMA.. hwaa" rania setia dengan tangisnya.

"Yah.. yah.. maaf dong ran.. aku kan refleks.." pujuk fadya.

"Iya.. jangan nangis dong.. Aku ngaku salah deh.." tambah lili.

"Udah dong ran.. malu ih diliatin anak-anak" ucap lathifah

"Lo ga papa kan na?" Berbeda dengan 3 gadis itu. Revan malah bertanya sambil menempelkan tangannya ke dahi rania.

"Hiks.. hiks.. hiks.. sakit.. li.. sakit.." ucap rania sesenggukan sambil memeluk lili disebelahnya.

"Iyaa.. iya.. sorry dong.. Aku gak tau kalo nyubitnya kekencengan.." jawab lili sambil menepuk-nepuk pundak rania.

Rania menggeleng. Melepas pelukannya.

"Sakitnya bukan disini.." ucap rania sambil menunjuk pipinya. "tapi.. disini.." sambungnya lalu menunjuk dadanya.

"Eh?" Tanya lili

"Maksudnya?" Ucap fadya.

"Ini apa sih?" Ucap lathifah

"Kan.. bener kan.. gak waras nih orang!" Ucap revan karna dugaannya benar.

"Oke.. oke.. tenang.. " ucap lili sambil memegang pundak rania.

"Tarik nafas.. buang.." tambahnya membuat rania mengikuti instruksinya.

"A-akku.. Aku p-putus.." jawab rania lemah.

"Ohh.." jawab lili dan fadya kompak.

Hingga detik berikutnya.

FAT(E) LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang