Author pov
Saat istirahat kedua di kantin.....
"Eh.. Nadine, Btw kemaren napa lo dipanggil bu Laras? "Tanya Tiffani memulai percakapan.
"Bu Laras minta gue ikut seleksi olimpiade MTK, tapi udah gue tolak"kata Nadine sambil menyeruput es jeruk gue.
"Loh napa lo tolak? "Tanya Darra bingung.
"Yaps.... Enggak biasanya lo nolak yang kayak ginian!, apa lagi Adinata juga ikut berpartisipasi"kata Aila menggoda Nadine
"Hm... Karena hari itu bertepatan dengan hari keberangkatan Papa gue ke Jerman"kata Nadine
"Maksudlo bokaplo serius mau pindah ke Jerman? "Tanya Aila.
"Hah? "Kata Sava terkejut.
"Jadi lo cuman tinggal bertiga sama Dion dan nyokaplo? "Tanya Sava. Sava yang biasanya diam akan menjadi sangat cerewet bila itu menyangkut sahabatnya.
"Yaps.. "Kata Nadine sambil mengaduk aduk es jeruknya.
"Kenapa lo enggak ngekos atau nyewa apertemen aja Nad? "Tanya Sava lagi.
"Hm.. Mungkin itu bisa gue pertimbangkan! "Kata Nadine.
Mungkin orang yang tidak tahu permasalahan Nadine pasti mengira hal ini aneh, kenapa dia harus pergi dari rumah dan kenapa mereka khawatir jika Nadine hanya bertiga bersama Mama dan adiknya. Sebenarnya keluarga Nadine termasuk 'Broken Home'. Papa dan Mamanya sering bertengkar dan juga Mamanya sering melampiaskan amarahnya pada Nadine. Apabila dilihat dari luar Nadine sama seperti gadis biasanya. Namun sebenarnya dia mengalami tekanan mental yang sangat berat dan juga banyak luka memar di tubuhnya yang untungnya tertutup oleh pakaiannya.Bahkan dia harus rajin ke psikiter dan merawat lukanya dengan baik.
"Hm.. Kayaknya kita harus cabut deh.. Sebentar lagi mau masuk nih.. "Kata Nadine
"Oke.. Yuk cabut guys.. "Kata Tiffani dengan nada suara sedikit dinaikkan.
Mereka pun berjalan ke kelas layaknya seorang Girlband.Dimulai dari Sava di sebelah kiri, lalu ada darra,Nadine, Aila , dan Tiffani. Nadine berada di tengah layaknya seorang ketua. Tapi saat mereka sedang asik asik bercanda.
'Bruk'
"Ah.. "Teriak Tiffani
"Bajuku!!! "Tambahnya lagi.
"Eh.. Sorry ya! "Kata seseorang di depannya.
"Makanya jalan hati hati donk! "Kata Tiffani dengan sedikit teriak.
"What? Qila? "Kata Nadine
Ya.. Orang yang ada di hadapannya dan orang yang telah menumpahkan jus strawberry di baju cordelia adalah Aqila, Aqila anestesya.
"Heheheh.. Sorry ya!! ,gue bangkal tanggung jawab deh.."Kata Aqila
"Eh qil, lo dari mana aja? Kok udah lama enggak kelihatan"tanya Darra
"Ke New york "jawab Tiffani sambil membersihkan bajunya.
"Eh.. Gue nanya Qila lo bukan nanya lo! "Kata Darra.
"Iy. Gue kemaren ke New York, karena ada urusan" kata Aqila
"Ah.. Lo ma qil!, pulang dari New York enggak bawain kami hadiah! "Kata Aila.
"Heheh.. Besok deh lo semua ke rumah gue, nanti gue Kasih oleh oleh! "Kata Qila
"Dan lo Tiff sebagai ucapan maaf, nanti habis pulang sekolah gue traktir lo ke Cafe deket sekolah"kata Aqila sambil menepuk bahu Tiffani.
Pertanyaan itu hanya dijawab Tiffani dengan anggukan
"Eh.. btw Mana Cordelia? "Tanya Aqila sebelum dia pergi.
"Enggak sekolah, katanya mobil rusak"jawab Nadine.
"Owh.. Oke, bye semua gue mau ke kelas gue dulu ya! "Kata Aqila sambil berlalu.
Baru beberapa langkah mereka berjalan.
"Aila! "Kata Adinata lalu menarik tangan Aila
"Eh.. Napa adinata? "Tanya Aila
"Gue mau ngomong masalah Azka"kata adinata
"Owh.. Oke"kata Aila.
"Bye.. Guys"kata Aila sambil mengikuti Adinata.
Terlihat sedikit kecemburuan di mata Nadine.
"Wah...kayaknya Aila lebih cocok sama Adinata deh.. Dari pada Azka. "Kata Tiffani saat kami sudah di kelas.
"Yaps. Dia lebih cocok sama si mak comblang di bandingkan sama yang di comblangin wkwkw"tambah Darra.
"Hush.. Ada yang lagi cemburu nih.. "Kata Darra sambil menyenggol Nadine.
"Paan sih.. "Kata Nadine malu malu.
Tring.. Tring.. Tring..
"Wah udah masuk aja nih! "Kata sava sambil melepaskan headset nya.
"Kok mereka belom balik ta? "Tanya Darra.
Selang beberapa detik.
"Nah itu mereka! "Kata cordelia sambil menyentuh bahu Nadine dari tempat duduknya yang ada di belakangnya.
.
.
.
.
Sorry terlalu pendek
Jangan lupa like and comment😍Maafkan Author karena banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my love
Teen Fiction"Awalnya aku tak mengira sahabatku yang akan merebut cintaku"- Nadine Nabila bellvania "Tak kusangka orang yang kucintai akan mengkhianatiku"-Azka Radhin Narendra Saat dua hati Yang sedang hancur ditenggelamkan oleh kekecewaan.