Chapter 49

6.8K 462 9
                                    

Suho lalu melirik Hyosun yang terlihat tidak nyaman saat mendengar nama Sehun.

.....

"Tenangkan dirimu", Kai mengarahkan Sekaleng beer ke arah Sehun,

Sehun hanya melirik dan mangabaikannya.

Melihat hal itu, Kai menaruhnya di atas meja dan duduk di samping Sehun.

Mereka saat ini sedang berada di balcon rumah Kai.

"Kau tidak akan bisa melawan ayahmu dengan cara seperti itu", ujar Kai,

Sehun diam,
masih segar diingatannya tentang betapa sulitnya ia saat mendatangi markas besar ayahnya dan setengah mati menembus pertahanan anak buah yang sedang berjaga disana setelah tahu maksud perkataan Hyosun.
Walaupun Sehun sangat tahu kalau ia tidak bisa sekehendak hati atau dengan bebas bertemu ayahnya bila ia tidak diizinkan.
Ia hanya diperbolehkan masuk jika ayahnya sedang membutuhkannya atau menginginkan sesuatu darinya.

Sehun menyeringai, "Aku memang tau kalau ayahku itu memandang rendah nyawa seseorang, tapi kenapa harus ayah Hyosun ?? Kenapa harus... Ayah orang yang kusayangi ??... Sekarang mungkin, aku tidak bisa menampakkan wajahku lagi di depan Hyosun, dia pasti sangat membenciku ",
Sehun menenggelamkan wajah tirusnya dengan kedua telapak tangannya, ia tidak henti-hentinya bersikap gelisah dan seakan putus asa.

"Seperti yang kau katakan, itu masih kemungkinan, belum tentu ia membencimu. Bisa kau bayangkan, jika kau berada diposisi Hyosun, bukan rasa benci yang akan kau pelihara...tapi dilema, dia harus memilih antara mempertahankanmu atau melepaskanmu",

Sehun lagi-lagi terdiam, ia tidak bisa menampik atau membantah perkataan Kai, karena apapun yang Kai katakan itu benar adanya.

Tiba-tiba, seorang pelayan wanita lewat di depan mereka sambil membawa baskom berukuran sedang yang berisi air.

"Sudah waktunya ??", tanya Kai pada pelayan tersebut,

Pelayan itupun berhenti dan memberi hormat, "iya tuan..",

"Tunggu disini sebentar !!", Kaipun meninggalkan Sehun dan mengambil alih baskom yang dibawa pelayan itu, lalu melangkahkan kakinya menuju sebuah pintu yang setahu Sehun adalah pintu kamar ibu Kai yang terbaring lemah karena Koma selama 5 tahun akibat kecelakaan yang dialaminya.

Setelah Kai masuk, Sehun yang terlihat penasaranpun berinisiatif mengikutinya dan mengintip lewat celah pintu kamar yang tidak tertutup rapat,
Kai nampak duduk di samping ibunya dipinggir ranjang dan membasahi sehelai handuk dengan air yang dibawanya tadi. Dengan hati-hati, Kai terlihat mengusap bagian-bagian seperti wajah, leher, tangan dan kaki ibunya sambil sesekali kembali membasahi handuknya. Tak ketinggalan, ia terlihat seperti mengajak ibunya berbicara, walaupun sang ibu hanya terdiam membisu tak merespon, Sehun tidak mendengar dengan jelas apa yang sedang Kai ucapkan, tapi ia yakin bahwa Kai sedang mengutarakan kerinduannya dan keinginannya agar ibunya cepat sembuh. Sehun hanya bisa memperhatikan sahabatnya itu dengan perasaan terenyuh hampa, tanpa sepengetahuan Kai.

Beberapa menit kemudian, Kai keluar dan menutup pintu kamar dengan rapat, ia lalu menuju balcon tempat Sehun menunggunya.

"Sudah selesai ??", tanya Sehun yang masih berada disana,

Kai tersenyum lalu mengangguk,

"Aku sudah menemukannya", ujar Sehun tiba-tiba,

"Apa ??",

"seseorang yang tepat untuk Hyosun",

"Maksudmu ??",

Sehun menoleh dan menatap Kai,

Ma Bad Boy's[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang