Chapter 55

6.2K 440 2
                                    

Hyosun melangkah cepat sambil beberapa kali mencoba menghindari interaksi dengan sipir-sipir yang tak sengaja berpas-pasan. Tangannyapun terlihat tak pernah lekat dari ujung topi untuk menyamarkan wajahnya, iapun memilih pintu belakang sebagai jalan keluar karena jika melewati jalan yang ia tempuh sebelumnya maka mau tak mau ia harus menerima konsekuensi atas kegagalannya dalam menyelesaikan misi. Siwon mungkin akan menelannya hidup-hidup.

Entah apa yang ada di pikiran Hyosun hingga ia memilih untuk tidak membunuh Tuan Jang, namun tampaknya ia seperti mendapatkan sedikit pencerahan mengenai permasalahan ini. Apa yang dikatakan oleh Tuan Jang ada benarnya, selama ini Hyosun hanya menerima perintah atau informasi dari Siwon maupun Paman Lee tanpa mencari tahu terlebih dahulu tentang kebenarannya. Dan fakta mengenai informasi kalau ayah Sehun pembunuh ayahnya belum tentu benar, itu yang terpenting.

"Ddrrtt...drrttt...", Handphonenya kembali bergetar,
Panggilan dari Siwon yang sepertinya sedang menunggu kehadiran Hyosun, walaupun nyatanya itu tidak akan terjadi.

Hyosun mematikan Handphonenya, ia tak ingin Siwon tahu dimana keberadaannya untuk saat ini. Sulit baginya untuk mencari tahu semuanya jika ia masih di bawah pengawasan Siwon.

Sebuah pintu besi yang tidak terkunci memudahkan Hyosun untuk melarikan diri dari Rutan disambung jalanan sempit diantara himpitan gedung yang cukup sukar untuk dilewati, karena dipenuhi oleh tumpukan plastik sampah dan tong-tong pembuangan.
Keringat dingin yang terus-menerus mengucur dari keningnya mengisyaratkan ketakutannya pada Siwon jika sampai ia gagal keluar dari sini.
Saat melihat ujung jalan, Hyosunpun mempercepat langkahnya, hingga tanpa ia sadari,
tepat saat ia keluar dari himpitan gedung sebuah motor yang melaju dan hampir menabrak tubuhnya.

"Ciiiiiiit !!", suara decitan rem motor yang terkesan tiba-tiba membuat Hyosun terkejut dan tubuhnya seketika oleng lalu tersungkur ke jalan. Sang pengendarapun dengan cepat turun dari motornya dan menghampiri Hyosun.

"Kau tidak apa-apa, nona ??",

Suara itu.

Suara seseorang yang dirindukannya, suara itu...

Suara Sehun.

Hyosun menengadahkan kepalanya, memastikan si pemilik suara itu adalah benar.
Tanpa sadar, bulir-bulir air matanya terjatuh.

"Hyo...Hyosun !!",

tak butuh waktu lama Hyosun langsung memeluk sosok jangkung yang tengah berjongkok di hadapannya. Melepaskan segala ketakutan, kekhawatiran, serta kerinduan dalam satu tangisan. Dan ini adalah pertama kalinya bagi Sehun melihat Gadis yang dicintainya ini menangis terisak.

...

Chen lagi-lagi hanya bisa mengawasi Seunyoung dari kejauhan. Tanpa bisa berharap lebih untuk bisa dekat lagi dengannya. Ini bahkan lebih menyiksa, melihat langsung kondisi Seunyoung yang seperti kehilangan semangat hidup, dan Chen tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya merutuk dan memperhatikan.

"Apapun itu, urungkan niatmu !!...",

Chen berbalik, entah sejak kapan D.O sekarang berada di belakangnya.

"....Tidak akan kubiarkan kau memilikinya",

"Apa hak-mu untuk mengatakan hal itu ??", sahut Chen,

"karena tak lama lagi, Seunyoung akan menjadi milikku",

"Milikmu ?? Apa maksudmu ??"

Tanpa menyahut, D.O pergi meninggalkan Chen menghampiri Seunyoung yang tengah duduk di kursi kelasnya.

Chen hanya bisa terpaku mendengar perkataan D.O,

'Apa yang akan dia lakukan ??.... D.O, kumohon jangan coba-coba berpikir untuk melakukan hal itu !!", batin Chen.

Ma Bad Boy's[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang