25 - MODUS

1.6K 106 7
                                    

18+

Sepanjang jalan kita hanya bungkam, sampai saatnya hujan turun tanpa pemberitahuan, dan terpaksa aku dan dia neduh di sebuah Halte yg tak ada seorangpun disana.

"Hujan, gimana dong?! 'Tanyaku

"Neduh aja dulu yuk, kamu laper ga ?!'tanyanya, aku menggeleng pelan. Bukan lapar yg aku rasa, tapi dingin. Yah, bayangkan saja aku hanya memakai celana jeans dan baju blouse lengan pendek saja tanpa jaket.

"Nih pake!! "Suruhnya, aku meraih jaketnya dan memakainya.

"Thanks!! 'Ucapku, dia langsung duduk begitu saja disampingku.

"Gue kangen sama lo sal!! 'Ucapnya, aku menatapnya dan syok atas penuturan dirinya yg kangen sama aku. Apa ino ga mimpi?

"Kangen pengen nyipok lu! Hahaha "

"SINTING!!"gerutuku, dia malah terkekeh.

Sampai di rumah Aldi, yah kami memaksakan untuk tetap lanjut pergi meskipun hujan masih turun.

Suasana rumah Aldi masih kayak dulu, namun bedanya disini tak ada siapa-siapa sangat sepi karena semuanya memang sedang berada di RS.

"Mau ganti baju? Ada baju kak Mona kok di kamarnya!!"Tanya Aldi, aku mengangguk karena memang baju semuanya basah kuyup, termasuk Aldi.

Akupun diantar olehnya ke kamar kak Mona dan dia memilih baju untukku.

"Lingerie aja yah sal, biar menggoda!! "

"SINTING!!  Ga usah modus lu yah!! 'Gerutuku, dia malah terkekeh

"Nih, pake bajunya!! Gue bukain mau?!"Tawarnya, aku melotot langsung ke arahnya

"Ogah! Udah sono pergi elaaaah!! "

Setelah selesai ganti baju, aku turun kebawah dan melihat dirinya tengah selonjoran sambil menikmati semangkuk mie instan di depan TV.

"Ga bagi2 sama gue?!"sindirku, dia malah geleng-geleng kepala.

"Dasar pelit!!"gerutuku kesal dan langsung saja aku duduk disampingnya sambil menikmati acara Televisi yg mungkin sangat amat membosankan.

"Bikin aja kalo laper!"suruhnya, aku hanya berdecak sebal. Aku makan saja apa yg ada dihadapanku, karena memang di hadapanku hanya ada kerupuk.

"Nah udah itu aja makan, biar ga gendut!"Ledeknya, aku menatapnya sinis, sesinis mungkin.

"Gausah mandang gitu, gue cipok tau rasa lu! Mungpung ga ada orang!!"Ancamnya, aku langsung melotot ke arahnya.

"Ga usah MODUS deh lu!! Gue cincang idup-idup tahu rasa!!"Ancamku, dia malah terkekeh tanpa memperdulikan wajah garangku.

Kami menikmati acara TV sampai jam 11 malam, dan malam itu juga hujan belum saja reda malah semakin deras.

"Udah hubungi bunda?!"Tanya Aldi, aku hanya mengangguk

"Yaudah, malam ini kamu tidur aja disini!! 'Pintanya, seketika aku membelalakan mataku menuju kearahnya. Yg dilihat malah santai kayak dipantai.

"Ogah, entar lo macem-macem lagi!! '

"Satu macem paling, cuma mau milikin lo seutuhnya!!"Jelas Aldi sambil cengengesan

"SINTING!! Ogah gue sama lo!!"

"Ada yg baru pastikan? Ck, udah putus sama si Karel pasti punya yg lainkan? "Tebaknya

"Gausah SOTOY!!"Tukasku, dia malah tidur di pahaku sambil mengotak ngatik HPnya.

Perasaan itu, perasaan itu selalu saja muncul sampai saat ini. Dan kenapa juga dia bersikap seperti ini? Yatuhaan.. Kapan aku bisa move on kalo gini terus? Bisa-bisa aku gagal move on kalo begini...

"Napa putus sama Karel? Pasti tau ttg gue yah?!"Tebaknya, aku hanya diam saja.

"Karel ngeinbox di Facebook gue tuh, dulu sih pas waktu lo baru putus mungkin. Katanya grgr gue lo putus sama dia! "Jelasnya, aku hanya bungkam saja, tak ingin mengingat perihal itu. Kalau di ingat rasanya sangat anat sakit sih, pasalnya aku sama Karel sudah berhubungan lama juga.

"Sorry yah sal!! "Ucapnya, aku menatapnya yg tengah menatapku. Aku pun hanya tersenyum kepadanya.

"Ngantuk? Tiduran aja!! 'Suruhnya, aku menggeleng pelan.

"Udah tiduran aja, gue ga bakalan ngapa-ngapain kok!! "Pintanya, akupun langsung berbaring disampingnya. Meskipun cuma pake karpet doang, tapi tiduran disampingnya sangatlah nyaman.

"Udah tidur aja, entar aku yg bilang sama Bunda!! "Pintanya sambil memberiku bantal dan mengelus rambutku.

Akupun mulai memejamkan mataku, namun bukannya tidur aku malah memikirkan macam-macam tentang Aldi. Aku takut kalau aldi menggerayangi tubuhku saat aku tidur. Aaaahh shit!! Kenapa jadi parno kayak gini sih ? Sejujurnya aku ngantuk sih, beneran ngantuk tapi ga tahu kenapa aku ga bisa tidur, apalagi ucapan dia daritadi menjurus ke itu mulu.

"Tidur sayang!! "Pintanya, aku menatapnya, dia balas menatapku. Kita saling pandang, dan entah kenapa juga aku bisa terhipnotis begitu saja okeh tatapannya. Tatapan itu malah semakin dekat, tak ada jarak lagi.

Daguku ia angkat, dan aku sadar dia tengah mencium bibirku dengan lembut. Dikecupnya setiap inchi bibir mungilku dengan lembut dan senada.
Ah tuhaan, rasanya ciuman ini masih sama seperti dulu, jujur aku sangat merindukannya.

Setelah puas menciumi bibirku, dia malah turun menciumi leherku, entahlah seakan terhipnotis, aku sedikit mendesah saat dia mengecap setiap inchi leherku, yatuhaan.. Jangan sampai berlebihan..

"Sal!! "Panggilnya, aku tersadar dan menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Tidurnya di kamar aja!! "Pintanya, aku hanya diam.

"Kita tidur seranjang yah!! "Pintanya lagi, aku membelalakan mataku mendengar permintaannya.

"Di!! "Ucapku, namun belum sempat aku meneruskan ucapanku, dia malah mencium bibirku dan mengangkat tubuhku menuju ke kamarnya.

Ciuman itu malah semakin panas, ah tuhaan hentikan dosa terindah ini. Jujur aku sangat menikmatinya, tapi aku tidak mau melewati batas.

Diciumi bibirku dengan ganas, lalu turun ke leher, aku semakin lemas, aku semakin mengikuti arah permainan yg diberikan oleh Aldi.

"Di, aku... Aku..! 'Ucapku, namun diciumnya lagi bibirku sampai berulang-ulang.

"Aku kangen kamu sha!! "Bisiknya, dan melanjutkan lagi melumat bibirku dengan ganas.

"Di.. Asshh... Di stop!! "Pintaku, dia memberhentikan aktivitasnya dan menatapku sayu. Entahlah, mungkin dia menahan hasratnya untuk tidak mencumbuku atau bahkan merusak kehormatanku .

"Maaf!! "Ucapnya, lalu memelukku dengan erat. Aku hanya terdiam dipelukannya, sampai akhirnya dia malah tertidur lelap di dalam pelukan ku.

Terimakasih tuhan.. Aku dan aldi masih bisa menahan nafsu kami..

Apakah Dia Mencintaiku ? ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang