Sejujurnya, aku sangat lelah mencintainya, sangat lelah bertahan mencintainya. Kenapa dia tidak pernah menganggap bahkan melihat perjuanganku sama sekali? Kenapa dia senang sekali membuatku patah hati? Apa memang dia diciptakan untuk selalu mematahkan hatiku?
Apa salahku tuhaan? Kenapa aku harus mencintainya?Aku sedang duduk di Caffe depan butikku, melamunkan saat-saat Indah bersamanya. Saat dia masih disini, masih bersamaku.
Flashback
"Ay, ngapain sih berduaan mulu sama Iqbaal?"Tanyanya, saat itu dia dan aku sedang duduk di balkon kamarnya, sambil menatap langit senja yg baru saja tiba.
"Lah, emangnya nape? Cemburu? Hahaha cieeeh!! "Ledekku, dia malah mendengus sebal.
"Ay, kamu tahu ga kalo si Iqbaal tukang gosip dan suka ngejelek-jelekin orang? Yah termasuk aku juga, kamu pasti dapet info ini itu dari dia kan tentang aku?! "Tanyanya, aku hanya mengangguk.
"Ga usah percaya sama dia yah? Dia mah ember mulutnya!! "
Aku mungkin keGRan menganggap dirinya cemburu ataupun apalah itu ttg Iqbaal. Yg aku tahu dia terlihat sangat tidak suka melihat aku dekat dengan Iqbaal saat itu. Aku hanya bisa tersenyum mengenang itu semua.
"Ay, lanjut kuliah atau kerja?! "
"Ga tahu, mungkin kerja di butik bunda, kalo kamu di?! "
"Aku kerjalah, ga bakalan mungkin juga kuliah, mana ada biayanya?! "
"Mau kerja dimana?! '
"Medan mungkin?
"Jauh bgt!! "
"Biar bisa dikangenin sama orang, hahaha!! "
"Garing lo!! "
Saat itu mungkin ucapan yg ia lontarkan benar adanya. Buktinya saja dia sekarang tak ada, jauh dan jauh dari pandanganku.
"Sal!! "Panggil seseorang, aku menoleh dan betapa terkejutnya saat mendapati seseorang yg sangat aku rindukan, yg selalu aku fikirkan, yg selalu aku cintai sampai saat ini..
"Al-di?! "Ucapku terbata-bata, aku tak tahu harus berbuat apa saat ini, antara senang, bahagia, bingung campur aduk aku rasakan. Aldi? Yah, ini beneran Aldikan? Alvaro Maldini, orang yg sudah membuatku selalu memikirkan dirinya siang dan malam, orang yg selalu membuatku melamun seharian, bahkan suka membuatku nangis tak menentu .
"Ngapain?! "Tanyanya sambil duduk dihadapanku, ah tuhaan.. Kenapa dia harus berada dihadapanku? 3 tahun waktu yg cukup lama aku tak bertemu dengannya, bahkan tak berkomunikasi dengannya.
"Nyantei aja!! "Jawabku, aku tak bisa mengatur detak jantungku saat ini. Aku masih saja begini, gugup saat bertemu dengannya.
"Ga kerja?! "Tanyanya, aku menggeleng, sejujurnya aku ingin memeluk orang ini, tapi malu.
"Lagi janjian sama orang?! "Tanyaku, dia menggeleng pelan dan tersenyum padaku. Ah, senyumannya masih seperti kayak dulu, masih manis dan membuatku gila.
"Engga, barusan lewat udah dari RS, eh taunya liat lo disini, yaudah samperin aja! "Jelasnya, aku mengangguk dan tersenyum simpul. Sepertinya sudah lama tak bertemu membuat kita jadi canggung.
"Siapa yg di RS? Pacar?! "Tanyaku penasaran.
"Mamah, mamah di RS dirawat!! 'Jelasnya, aku langsung terbelalak.
"Mamah mel? Kenapa?! "Tanyaku seketika panik. Kenapa aku bisa tak tahu mamahnya Aldi masuk RS?
"DBD, mau nengok?! "Tawarnya aku langsung mengangguk dan berdiri. Sebelum pergi tak lupa aku membayar pesananku dulu dan berlalu pergi bersama dirinya.
Ada sebuah peningkatan dari Aldi, kini dia mempunyai sepeda motor yg lumayan gede, dan mungkin inilah hasil jerih payah saat dia kerja di Medan.
"Dari kapan mamah mel dirawat di?! "Tanyaku, dia masih fokus mengendarai motornya.
"Kemarin, makanya aku balik! 'Jelasnya, aku hanya mengangguk.
Sepanjang jalan hanya angin yg terdengar, kita sama-sama bungkam sampai tiba saatnya di RS, dia langsung memarkirkan motornya dan sementara aku duduk menunggu dirinya di ruang tunggu.
Setelah aku dan Aldi memasuki rumah mamahnya di rawat, terlihat wajah pucatnya disana yg sedang tertidur pulas diranjang rumah sakit.
"Mah, cepet sembuh!! "Ucapku, lalu tersenyum melihat wajah mamahnya Aldi yg teduh dalam tidurnya.
"Gimana kata dokter?! 'Tanyaku, Aldi menampakan wajah capeknya.
"Ga tahu, belum ada hasilnya!! "Jelas Aldi.
"Kalo lo mau istirahat, istirahat aja, biar gue yg jagain mamah lo!! "Suruhku, dia menggeleng pelan.
"Lo temenin gue aja di rumah, bentar lagi Roma sama bokap dateng kok, gimana?! "Tawarnya, aku hanya mengangguk . Mungkin dia butuh teman.
Next Chapter?
Vote sama commentnya..
![](https://img.wattpad.com/cover/99800405-288-k527929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Dia Mencintaiku ? ( Complete )
JugendliteraturAku mencari jawaban dari pertanyaan yg tak pernah kamu jawab.. Aku mencintaimu secara terang-terangan namun kamu hanya diam. Aku menunggu kepastianmu, namun sikapmu hanya diam. Sampai kapan aku menunggumu? Apakah kamu mencintaiku seperti aku men...