ENAM

80 12 4
                                    

Aku pergi bukan untuk lari dari masalah, tapi aku pergi untuk mencari ketenangan agar dapat menyelesaikan suatu masalah
*Zakiya Callista Pratama*

****

Zakiya's POV

Hari ini aku sedang berada di apartemen milikku. Jika kalian bertanya mengapa aku membeli apartemen ini, jawabannya karena aku punya rencana untuk kabur dari rumah dan tinggal di apartemen ini.

Walaupun apartemenku tidak semewah rumah papah, namun setidaknya aku membeli ini dengan hasil keringatku sendiri.

Kalian pikir aku bodoh karna meninggalkan kekayaan keluarga pratama dan memilih untuk mengasingkan diri? Tidak! Aku punya alasan tersendiri yang tidak perlu diketahui siapapun.

Aku segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

15 menit kemudian

Aku sudah selesai membersihkan diri. Aku berniat untuk pulang dan menyiapkan kebutuhanku untuk pindah ke sini.

"Aku harus segera pindah kesini" gumamku pada diriku sendiri.
Aku segera menyambar hoodie berwarna biru tua kesayanganku, dan berjalan keluar dari kamar apartemenku.

Saat akan melangkahkan kaki memasuki lift, tubuhku membeku saat pandanganku menangkap sosok yang tak asing bagiku.

"Revan" gumamku sangat pelan. Aku melihat Revan akan memasuki lift yang sama denganku.

Revan bergeming di tempat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku benci kesunyian. Kecuali saat di rumah.

"Van" panggilku
"Hmm" deham Revan.

"Kok lo ada di sini sih?" tanyaku penasaran. Setauku Revan adalah anak dari keluarga Baskara yang cukup kaya dan terhormat.
"Emangnya kenapa?" Hell! Dia malah bertanya balik.
"Ya gapapa sih" jawabku dengan kekehan yang dipaksakan.

Revan tidak menggubris jawaban ku, dia hanya menatap ke depan dengan tatapan kosong.

"Lo tinggal di apartemmen juga?" tanyaku mencairkan suasana
"Hmm" lagi-lagi Revan hanya berdeham.

What?! Berarti aku se-gedung apartemen sama dia cuma beda ruangan? Shit! Aku kabur dari rumahkan untuk menghilangkan beban bukan menambah beban dengan menjadi tetangga beruang kutub ini. Aku merutuki diriku sendiri dalam hati.

Ting

Lift berdenting. Sesegera mungkin aku keluar dari apartemen karena aku tak ingin berlama-lama bersama beruang kutub ini.

Aku memasuki taksi online yang sudah dipesan tadi.

****

ZakiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang