DELAPAN

62 11 6
                                    

Pratama's House

"Zakiya ayo turun nak kita sarapan bersama!" panggil Mamah Nadya.

Hening. Zakiya tidak menjawab apapun.

"Kyra, coba panggil kak Zakiya untuk makan" perintah Mamah Nadya.
"Baik mah" patuh Kyra.

Kyra menaiki anak tangga menuju kamar Zakiya.

Tok....tok....tok....

Kyra mengetuk pintu kamar sang Kakak seraya berkata "Kak Zakiya, dipanggil Mamah kebawah untuk sarapan"

Lagi-lagi hening. Seperti tak ada kehidupan di dalam sana.
Akhirnya Kyra pun memutuskan masuk ke dalam tanpa izin terlebih dahulu.

Kyra tidak melihat adanya kehidupan di kamar sang Kakak.

"Loh kok sepi" gumam Kyra bermonolog.

Kyra terus menyusuri kamar tersebut, mulai dari kamar mandi yang ada dalam kamar sampai kolong tempat tidur pun hasilnya tetap nihil.

Sampai akhirnya Kyra menemukan secarcik kertas yang tertindih jam weker dengan goresan indah yang merangkai beberapa kalimat.

"MAMAH, KAK ZAKIYA MAH!"teriak Kyra memanggil Mamahnya.

Tiba-tiba Mamah Nadya dan Papah Jonathan masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa.

"Ada apa sih, Kyra?" tanya papah John. Yup, papah jonathan biasa dipanggil john.
"Ini pah" ucap Kyra seraya memberikan secarcik kertas kepada sang Ayah.

Mamah, Papah, Kyra, Aku pamit ya.
Kalian tidak perlu mengkhawatirkan ataupun mencariku. Aku baik-baik saja di sini. Aku hanya perlu mendinginkan pikiran juga hatiku saja kok. Aku bisa menghidupi diriku dengan semua bakat serta kemampuan yang kupunya.
Jika seandainya aku tidak kembali lagi, kalian tidak perlu menangisiku.

Salam manis, Zakiya Callista P.

"Kak Zakiya" gumam Kyra lirih.

"I...ini semua gara-gara papah! Papah udah maksa Zakiya sampai dia kabur kayak gini! Ini semua salah papah!" teriak Mamah Nadya sambil memukul dada sang Suami.
John pun segera menarik istrinya kedalam dekapannya "sabar mah, nanti juga Zakiya pulang kok. Mamah tenang ya" ujar John menenangkan.

"Mamah yang sabar ya, nanti Kyra coba ngebujuk Kak Zakiya buat balik lagi ke rumah ini" ucap Kyra ikut menenangkan walaupun di pipinya sudah terbentuk aliran sungai kecil.

"Zakiya dimana kamu nak" gumam Nadya sambil menangis dalam dekapan suaminya. Sementara John terus membelai rambut sang istri.

Nadya terus menangis, namun lama kelamaan isakannya pun sudah tak terdengar. John yang menyadari kalau istrinya sudah berhenti menangis pun langsung merenggangkan pelukannya dan melihat wajah Nadya.

Ternyata Nadya tertidur karena kelelahan menangis. Persis seperti Zakiya.

John segera menggendong Nadya ala Bridal Style menuju kamarnya di lantai bawah. Sementara Kyra terus mengekor dibelakangnya.

ZakiyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang